Tentang Jiro ; 13

606 62 3
                                    

13 ; Bullying

Disclaimer : Mengandung kata-kata kasar dan bullying.

{Selamat Membaca}
Jangan lupa vote & comment
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Jiro mendongakkan kepalanya saat seseorang menjambak rambutnya. Dengan sekuat tenaga Jiro mencengkram tangan orang itu.

"Le-lephas!"

"Lepas kata lo? Gue harus ngelepasin orang yang sok suci dan ngeganggu aktifitas gue? Jangan bodoh Jiro! Meski lo lahir dari keluarga yang berkuasa, gueㅡ Jakson ga akan segan lakuin apapun sama lo yang udah mengganggu! Dasar hama!"

Perkaranya karena Jiro tidak sengaja memergoki Jakson yang hampir melakukan hal tidak senonoh di gudang, ketika Jiro sedang mengambil alat kebersihan di dekat gudang. Jiro bisa tahu karena pekikan dari gadis yang hampir menjadi korban Jakson, tapi sekarang justru dirinya yang menjadi korban bullying dari Jakson.

Jakson menarik paksa Jiro untuk berdiri, lalu menghempaskan tubuh Jiro pada tumpukan buku yang tidak terpakai di gudang.

"Argh!" ringis Jiro saat hantaman keras terasa pada punggungnya saat menghantam buku-buku tersebut.

Bugh

Bugh

Tanpa ampun Jakson meninju pipi Jiro dan menendang perut Jiro hingga membuat si empu tidak sengaja muntah.

"Sialan!" Jakson semakin geram saat muntahan Jiro mengenai sepatunya.

Jakson keluar dari gudang, hal itu membuat Jiro bernapas lega sejenak. Ia mencoba untuk mendudukkan dirinya. Badannya terasa remuk semua, bahkan napas sesekali tersendat. Jiro mengambil inhaler dari sakunya dan menghirup alat itu hingga napasnya kembali stabil. Namun sebelum napasnya stabil, Jiro justru merasakan guyuran air dingin. Ia mendongak dan melihat Jakson yang menyeringai ke arahnya.

Ia terbatuk, karena air yang masuk ke hidungnya dari air yang mengguyurnya tanpa persiapan. Jakson berjongkok lalu menarik paksa inhaler milik Jiro.

"Ja-jangan!" Jiro menarik Jakson untuk mengambil balik inhaler miliknya.

"Kak tolong ... kakak boleh pukul aku sepuasnya, tapi jangan ambil benda itu kak," pinta Jiro.

Jakson tersenyum miring, "jadi selain sok suci, lo juga penyakitan? Hahaha paham gue kenapa lo menjadi manusia paling suci ... itu karena umur lo bakal pendek ya? Kasian..."

Jiro menggeleng, "kak ... tolong kembaliin," ia kembali meminta dengan suara yang parau dan napas tidak teratur.

Jiro meremas dadanya saat rasa sesak tiba-tiba menyerang. Ia butuh inhaler itu untuk meredakannya.

"Sakit ya?"

Jakson melempar inhaler itu ke lantai, lalu menginjaknya hingga inhaler tersebut hancur. "Semoga lo tetap hidup, ya?" ujarnya sebelum pergi daru gudang.

Jiro sudah berusaha mengatur napasnya, tetapi sesak di dadanya semakin menjadi. Bahkan kini, kepalanya terasa pusing.

"Sa- kit..." gumamnya sebelum akhirnya ia jatuh tidak sadarkan diri.

Tentang JiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang