Lima Belas

61 4 0
                                    

"gue mandi dulu, lo tunggu di sini"Levi menganggukan kepalanya setelah itu Boy bangkit dari duduknya dan pergi ke satu pintu kayu geser yang merupakan kamar mandi, Levi sendiri setelahnya sibuk bermain ponsel berbalas Chat juga scroll sosial media.

    10 menit lebih terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan khusus milik Boy ini akhirnya Levi memilih untuk bangkit dan membuka-kan pintu ia mendapati 1 orang laki-laki juga 1 orang perempuan di tangan mereka terdapat paper bag juga plastik kresek dari salahsatu restoran cepat saji yang sangat terkenal.

"Bos mana?"tanya Vicky, itulah nama si pria yang datang dia adalah salahsatu tangan kanan Boy di genk ini.

"Lagi mandi, kenapa?ada yang harus gue sampai-in?"Levi benar-benar tak suka dengan mereka, mereka menatap Levi dengan tajam jadi Levi membalas tatapan itu tak kalah jutek.

"Jangan kira lo itu special!lo cuma salahsatu dari sekian banyaknya jalang Boy!"sinis Tyas, si perempuan yang datang tadi Levi bersedekap dada sambil sedikit menyandar pada Pintu.

"Ohh thanks lo perhatian banget sama gue sampe kasih peringatan itu buat gue"jawab Levi dengan senyuman kecil yang meremehkan membuat Tyas mendesis kesal.

"Udahlah yas....nih pesenan Bos"Levi menanggapi barang-barang yang tadi dibawa oleh keduanya itu.

"Bilang sama Bos kalo nanti Jam 9 kita semua berangkat"

"Berangkat ke mana?"Levi dan mereka berdua kompak menenggok kebelakang dan mereka menemukan Boy yang baru keluar dari kamar mandi sambil mengusak rambutnya dengan handuk putih.

"Ke Pancawarna Bos, hari ini ada tanding boxing disana"jawab Vicky.

"Yang turun siapa?"Levi tak bisa mengalihkan pandangan dari Boy yang tengah sibuk memakai hoodie-nya tadi-pun Boy masih dalam keadaan shirtless membuat otot-otot perutnya terpampang menggoda dimata Levi.

"Gue sama Beni, yang cewek Reta"

"Lo ganti gue, mandi gih itu semua barang-barang keperluan lo"Levi yang merasa perkataan Boy ditujukan padanya pun menurut untuk pergi ke kamar mandi namun saat di dalam kamar mandi Levi masih bisa mendengar percakapan mereka.

"Dia siapa Boy?!calon anak baru lagi?"tanya Tyas pasalnya Boy memang sering membawa perempuan namun ya tidak sampai di ajak masuk ke ruangan Boy seperti yang terjadi hari ini.

"Bukan dia bukan anak baru, dia cewek gue jadi gue peringatin ke lo untuk gak sentuh dia!apalagi ngomong yang nggak-nggak ke dia"Levi yang berada di dalam kamar mandi pun hanya bisa tersenyum kecil mendengar perkataan Boy.

    Levi menghabiskan 1 jam lebih di kamar mandi begitu ia keluar dari kamar mandi hal yang pertama Levi dapati ialah Boy yang tengah memainkan ponselnya dengan mode lanskap di soffa yang berada di dalam ruangan di meja depan Boy terdapat berbagai makanan fastfood yang sudah dibuka namun masih dalam keadaan utuh.

"Wahhh apple pai..."Levi mendudukan diri di samping Boy sambil mencomot apple pai yang terletak di atas meja, Boy mengalihkan pandangan pada Levi ia mendenggus samar kala mendapati apa yang Levi pakai.

Hoodie putih crop top dan celana jins dengan warna biru keputihan, pusar, perut juga pinggang ramping Levi menjadi tontonan.

"Mau..."tawar Levi kala menemukan Boy tengah menatapnya.

"Suapin tangan gue lagi sibuk"dengan antusias Levi menyuapi Boy bak anak kecil.

"Aaaaa"itu adalah kata yang Levi ucapkan sebelum menyuapi Boy lalu jika Boy sudah menelan makanan yang dirinya suapkan maka Levi akan berkata "wahhh....pinternya"dan beragam pujian lain.

Kecrewetan Levi tentu saja membuat suasana dalam ruangan itu tetap ramai meskipun mereka hanya mereka berdua, tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul 9 dan pintu ruangan Boy pun terketuk dari luar.

The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang