Duapuluh Delapan

54 3 0
                                    

    Saat Boy berangkat untuk bertempur tentu saja Levi menjadi tahanan sementara, Levi dilarang keluar Rumah barang selangkah-pun oleh Boy tapi tentu saja Levi yang orangnya extrovert tak terbiasa berdiam diri di rumah jadi merasa tersiksa bahkan untuk sekedar bimbingan skripsi saja Boy tidak mengijinkan Levi.

Levi uring-uringan mengkhawatirkan keadaan Boy biasanya obat yang paling manjur ya keluar dan bersosialisasi dengan orang-orang serta belanja-belanja. Tapi, Levi tak bisa melakukan semua kesenangan-nya itu untuk sementara waktu tapi Levi bisa apa selain menurut?Levi yakin sekali jika ia melanggar satu saja apa yang telah Boy tentukan pasti ia akan mendapatkan hukuman yang tidak pernah ada dalam bayangan-nya.

~~~

"Lo inget Bella?"suara Liora memecahkan heningnya sesi makan malam keluarga mereka.

"Lo ngomong sama gue?"tanya Levi kala ia mengangkat wajah setelah mendengar nama yang Liora sebutkan, Liora mengangguk sebagai jawaban.
"Ingetlah, diakan Artis sekarang..."Bella adalah teman masa Sekolah dasar mereka, baik Levi maupun Liora mengenal Perempuan yang telah jadi Model dan Artis papan atas tersebut.

"Dia ultah, kite berdua di undang..."

"Iyakah?bukannya dia masih ngefollow sosmed gue, kenapa gue nggak tau?"Levi membuka ponsel-nya dan membuka aplikasi media sosial-nya.
"Katanya lo yang nggak liat dm dia"ujar Liora dengan nada malas, Levi ber'oh' ria kala betulan mendapati undangan party yang di maksud tersebut.

"Mau dateng?nanti kita bareng aja, acaranya di puncak...dia semacem bikin Private Party gitu"Levi menghembuskan nafasnya mendengar hal tersebut, kenapa harus sekarang tapi yang lebih mencurigakan adalah tumben-tumbenan Liora mengajak dirinya untuk datang bersama.

"Daddy...boleh nggak ya?"tanya Levi sambil menatap Ayahnya dengan mata berkaca-kaca, terserah pada Boy!Boy biarkan jadi urusan nanti...sekarang biarkan Levi menikmati hidup kembali.

"Tentu boleh, kenapa tidak? lagipula dekat kamu hanya perlu membawa beberapa Bodyguard saja"Levi berpikir sejenak kemudian ia menganggukan kepala, tak ada salahnya bukan?lagipula Private Party...mana mungkin ia diculik.

"Berangkatnya pake Heli, nggak papa kan Dad?"Jordan menganggukan kepalanya menyetujui permintaan Liora.

~~~

    Besoknya pukul 5 sore, Levi dan Liora sudah sampai di tempat acara, tepatnya disalahsatu Villa mewah yang biasa di sewa-sewakan.

"Kalian pulang aja, malu lah kalo kalian ikut masuk ke Vanue "Liora berkata pada Pilot Helipad dan beberapa Bodyguard yang sudah menanti mereka di Villa tersebut.

"Tapi Nona...."salahsatu Bodyguard berkata tapi Liora segera memotong.

"Nggak ada tapi-tapian, gue jagain dia kok...kalian semua tau gimana kemampuan gue"Levi hanya memperhatikan, satu kejanggalan yang ada ialah tempat ini sangat sepi! atau mungkin karena tempatnya yang terlalu besar?Levi masih berpikir positif.

"Nona Levi?"Levi menoleh pada para Bodyguard yang juga menatap kearahnya.

"Ngga papa kalian pergi aja, nggak bakal terjadi apa-apa"Boy saja tidak bisa dihubungi yang menandakan ia tidak memegang peralatan elektronik sama sekali apalagi yang lain bukan? kalau mau menculik Levi harusnya sudah disiapkan matang-matang dari kemarin-kemarin para saudara Boy juga pasti tak akan ada yang tahu dimana dirinya berada sekarang.

The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang