"It's okay baby, don't scared about anything"bisik Boy sambil kembali memberi tanda pada leher jenjang Levi, Levi terus menggeleng brutal apalagi Boy menyatukan kelamin mereka yang sama-sama masih terhalang banyak kain tapi Boy tetap menggesekan kelamin mereka berdua.
"Enggak Boy!gue nggak mau...hiks...please, lepasin"Levi mulai menanggis kecil, Boy menulikan pendengarannya dan tetap mengikuti hawa nafsunya sendiri.
"Enggak!please jangan bikin nasib gue sama kaya nyokap gue...gue nggak mau!"seketika itu Boy berhenti dan menjauhkan tubuhnya dari tubuh Levi, Levi menghembuskan nafas lega tapi ia enggan melihat Boy yang sekarang ada disamping kirinya.
"Sorry, honey"Boy memeluk Levi dari belakang dan mengecup pundak belakang Levi, Boy memejamkan matanya sendiri lantaran merasa ngilu pada kelamin miliknya.
"Tunggu sebentar"Boy-pun pergi dan turun ke bawah dimana toilet berada, tidak perlu bertanya apa yang ingin Boy lakukan...bahkan kita semua sudah tau apa fantasi Boy sejak pertama kali bertemu Levi.
Levi selesai dengan acara manggisnya ia tidak seharusnya marah pada Boy bukan?Levi terlena sendiri, Boy belum memaksanya.
Levi turun dari ranjang sambil melihat-lihat kamar ini, benar-benar hanya ada ranjang, nakas, dan beberapa peralatan elektronik juga pintu balkon Levi mendekat pada tirai kaca balkon dan menyibak tirainya, rupanya ada rooftop serta taman juga kolam yang sengaja dibuat disana sangat cantik dan sepertinya enak untuk nongkrong.
Levi hendak membuka pintu balkonnya tapi pintu tidak terbuka, Levi menghembuskan nafasnya lalu memilih untuk ke lantai 1 lagi, lantai 1 cukup lengkap ada ruang gym, studio gaming, dapur bersih lengkap dengan pantry lalu ada walk in closet juga yang terhubung langsung dengan kamar mandi.
Levi menegguk ludahnya sendiri saat mendengar suara-suara yang sedikit aneh berasal dari kamar mandi, suara erangan yang bercampur desahan Levi mengigit bibir bawahnya sendiri mendengar betapa seksinya erangan Boy didalam toilet tersebut sambil menempelkan telinganya pada pintu kayu dorong pemisah wal in closet dengan toilet tersebut.
"Aakhhh.....eeerghhhh....emmhhh"Boy terus mengerang sambil menggocok kejantanan besar miliknya pria itu memejamkan matanya dalam bayangannya yang melakukan itu adalah Levika.
"Ohhh honey please....more...ouhhh"ini sudah ke-2 kalinya Boy memuaskan dirinya sendiri akhirnya Boy kembali menembakan calon anak-anak bangsa yang harus terbunuh masal sebelum dilahirkan tersebut.
"Aaarrrghh LEVIHH!"nafas Boy memburu seolah ia baru berlari sejauh 50 meter, Boy lagi-lagi berdecak lantaran miliknya tidak sepenuhnya tertidur kembali.
"Sialan!"umpat Boy karena hampir lepas kendali tadi Boy memang menyiksa dirinya sendiri lagipula kenapa ia nekat?otaknya benar-benar tidak bekerja sejenak tadi.
Selama ini melihat badan Levi yang masih rapat terbungkus kain saja miliknya menggeliat apalagi di gesekkan seperti tadi, bisa saja Boy tetap memaksa Levi tapi Boy tidak mau Levi semakin benci dan takut kepadanya Boy belum bisa melakukan itu lantaran Levi juga belum sepenuhnya tunduk terhadap dirinya.
Sedangkan Levi diluar sana merasa merinding setelah mendengar Boy yang sepertinya sudah keluar, Levipun memilih untuk berbalik pergi dan kembali ke lantai 2 lalu Levi memutuskan untuk berpura-pura tidur saja tapi karena memang dasarnya Levi mudah tidur saat merasa nyaman iapun kebablasan tertidur tanpa memikirkan apa yang akan Boy lakukan padanya jika ia benar-benar terlelap.
Sekitar 10 menit setelah Levi benar-benar tertidur pulas, Boy kembali dari lantai 1 ia tersenyum kecil melihat Levi yang sudah terlelap.
Boy ikut membaringkan tubuhnya disamping Levi, dipandanginya wajah cantik Levi miliknya kembali menengang dan hal itu membuat Boy kembali berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Character
De TodoDi setiap cerita memiliki satu tokoh penting yang membuat cerita itu berjalan, tokoh utama itu biasa di sebut Main Character and at this story the main character is LEVIKA TANIA ANARADJASA. One of perfect girl - She's so pretty... - She's so Rich...