Setelah menghabiskan setengah Jam untuk meredakan libido-nya, Boy keluar dari kamar mandi dan ia melihat bahwa Levi sedang bermain ponsel dengan wajah cemberut pakaian Levi sudah lebih baik yaitu berupa setelan baju tidur berwarna pink dengan bahan satin.
Boy tidak menghiraukan Levi, ia memilih untuk ke balkon kamar sambil duduk di soffa santai Boy mengeluarkan rokoknya sambil merokok Boy melihat si penelpon yang ternyata adalah Ibu tirinya.
Boy pun menekan icon telepon berwarna hijau, Boy menaruh ponselnya di telinga kanan."Kamu sudah kembali?kenapa tidak Pulang ke Rumah?"suara Veronica terdengar dari seberang, suaranya memburu menggejar sesuatu.
"Well, good job!lo berhasil bikin gue berambisi untuk menang"suara kekehan diseberang sana membuat Boy mendenggus kesal.
"Ohh...sayang sebentar, aku lagi ngobrol sama anak kamu yang paling pinter"hening beberapa saat.
"Baguslah kalau kamu sudah mendapatkan ambisi itu, pastikan kamu menang...atau Levi akan menjadi ipar kamu"
"Istri gue bukan trofi sialan!"desis Boy, suara kekehan kembali terdengar tapi sesaat kemudian tawa itu terhenti.
"Istri?!"kali ini Boy yang terkekeh tapi dengan nada sinis.
"Of course, ngamanin dia adalah yang utama"
"Ya sudahlah terserah kamu intinya hal itu pasti membuat kamu semakin berambisi untuk menang bukan?Bunda sangat sayang pada kamu, Bunda hanya mau yang terbaik untuk anak kesayangan Bunda"Boy mendenggus.
"Karena gue udah nikah, gue nggak bisa pulang"
"Okay, cukup pastikan kamu hadir dan menjadi pemenang"telepon dimatikan secara sepihak, Boy fokus menikmati udara juga rokoknya.
"Ishh...dasar jahat!"rengek Levi dari pintu balkon, Boy membuka matanya dan menoleh pada pintu balkon.
"Apa?"tanya Boy, dengan cemberut Levi melangkah mendekat pada Boy.
"Hihhh....nggak bisa tidur, mau peluk"Boy menggeser sedikit tubuhnya lalu membuat Levi ikut berbaring di soffa santai panjang itu.
"Tidur..."Levi membenamkan wajahnya di ketiak Boy yang masih dalam kondisi Shirtless.
Hari-hari selanjutnya untuk pertama kalinya Boy dibuat merasakan yang namanya memiliki keluarga meskipun Liora dan Levi sering beradu mulut tapi tak ayal Keluarga Jordan adalah keluarga Cemara dalam dunia Nyata semua yang berada dalam keluarga Jordan berperan sebagaimana peran-nya.
Jordan, sebagai Kepala Rumah Tangga yang selalu dipatuhi.
Irish, sebagai Ibu Rumah Tangga yang baik hati dan bijaksana.
Kevin, sebagai Sulung ia sangat mengayomi adik-adiknya.
Si kembar Cleon dan Kairel juga memainkan peran sebagai pihak penengah yang tidak banyak bicara namun banyak bertindak serta sangat kompak dan saling membagi tugas.
Sedangkan Liora dan Levi sebagai putri-putri bungsu mereka menjadi pelengkap keluarga Jordan yang dapat menghidupkan suasana.~~~
Kerlap-kerlip lampu warna-warni, live music keras adalah surga bagi anak-anak muda nan gaul dari kota Metropolitan.
Liora dan teman-temannya adalah satu dari sekian banyak anak-anak muda itu, setelah kakinya sembuh ia segera pergi ke tempat yang paling ia rindukan."Liora..."Liora menoleh ke sumber suara dan ia mendapati Naren.
"Hai ren, udah dateng...yuk gabung"
"Gue mau ngomong sesuatu, mau ikut gue?"tanpa pikir panjang Liora menganggukan kepalanya, Liora dibawa oleh Naren ke Ruangan VVIP.
Liora menaikan salahsatu alisnya kala mendapati Kenzo juga ada di sana, pasalnya tiap kali bertemu Kenzo dan Naren tampak sangat bermusuhan karena saling berlomba-lomba mendapatkan hati Liora.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Character
RandomDi setiap cerita memiliki satu tokoh penting yang membuat cerita itu berjalan, tokoh utama itu biasa di sebut Main Character and at this story the main character is LEVIKA TANIA ANARADJASA. One of perfect girl - She's so pretty... - She's so Rich...