Duapuluh Dua

48 4 0
                                    

"Lo tuh cuma salahsatu bukan satu-satunya"

"Gue Hera, pacarnya Boy juga...se-ingget gue, dia belum putusin gue"

"Gada untungnya, lagian lo harus tau kalo Bos itu pemain cewek...lo jadi salahsatunya?"

    3 perkataan dari 3 orang yang berbeda itu muncul di kepala Levi, apakah Boy telah membuangnya?jadi pria itu betulan Lady Killer yang hanya bermain-main dengannya?Hah...Levi tidak percaya ini.

"Let's see...I will give you back!"ucap Levi penuh tekad, tidak peduli apapun sekalipun ia hanya bagian dari salahsatu perempuan yang Boy miliki...Levi tidak peduli!asalkan Boy bersama-nya, ia milik Benjamin Orion begitupun sebaliknya hmm ataukah tidak?Boy bukan miliknya, terserah!yang jelas Levi mau menjadi milik Boy.

~~~

    Di rumahnya Levi dibuat suntuk ia berpikir bagaimana cara untuk mendekati Boy, Levi yakin 100% jika Boy tidak akan mempan didekati dengan cara murahan macam lewat Chat lalu dimintai tolong ini dan itu seperti kebanyakan Pria yang Levi dekati sebelumnya.

Levi sampai Browsing di Internet cara untuk menaklukkan laki-laki dan untunglah banyak hal yang mungkin bisa Levi coba...dari mulai membawakan bekal, memberikan sedikit perhatian-perhatian kecil meskipun ragu tapi Levi betulan melakukan itu.

Levi membawakan bekal untuk Boy ia juga mengikuti Boy kemanapun Boy pergi, Levi tetap bersikap biasa dengan segala kecerewetan-nya menceritakan ini juga itu karena tidak berhasil, Levi-pun mencoba satu cara yang meskipun ragu dan takut namun tetap dirinya coba yaitu kembali memakai baju-bajunya yang terbuka nan kekurangan bahan.

"Hai, Boy"sapa Levi kala sampai di kantin ohh ya hari ini sebetulnya sudah banyak jurusan yang libur karena telah menyelesaikan ujian kelulusan semester tapi tetap saja Kampus tidak pernah sepi karena masih banyak kegiatan lain yang bisa di lakukan meskipun sudah memasuki musim libur.

Levi salahsatu-nya ia datang ke kampus di karena-kan harus mengikuti ujian untuk melompati semester itupun terpaksa karena sebelumnya Boy telah mendaftarkan nama-nya, lolos atau tidak Levi tak peduli ia tidak terlalu mengejar hal itu.

"Wuhuuu lo comeback Le?gila kulit lo makin putih aja kayak-nya"puji salahsatu pria yang ada di meja yang sama dengan Boy, Levi tersenyum miring.

"Duhh gimana ya kal?orang yang biasa-nya ngatur-ngatur gue udah vakum nih...kan gue nggak bisa kalo nggak di ancem-ancem"Levi sengaja melirik Boy dan Levi dibuat tersenyum penuh kemenangan lantaran mendapati Boy yang tak bisa menutupi raut kesal & marah-nya.

"Sama gue aja gimana?"sahut salah seorang pria yang berada di meja samping mereka membuat Levi serta yang lain menoleh.

"Boleh?muka lo boleh juga, namanya siapa?"jawab Levi sambil tersenyum manis tentu ujung matanya melirik Boy.

BRAKKHHH

    Beberapa orang berjengit bahkan memekik lantaran terkejut dengan suara gebrakan meja yang Boy layangkan tanpa mengatakan apapun Boy pergi dari kantin yang udara-nya sangat panas itu!

"Yahh...gue duluan"Levi mengikuti langkah Boy

"Boy, please...setidaknya kita ngobrol berdua dulu, don't like this!I hate that"Boy tetap melangkah menuju ke halaman belakang kampus begitu melihat suasana yang sepi Boy berbalik membuat Levi juga refleks menghentikkan langkah-nya dalam satu langkah Boy menarik lengan Levi lalu membuat Levi terpojok diantara tembok belakang gedung kampus juga tubuh Boy.

"Boy...I miss you"lirih Levi sambil melingkarkan lengan-nya pada tengkuk Leher Boy, Boy pun melingkarkan lengan-nya di pinggang juga punggung Levi.

The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang