Hari yang Boy tunggu telah tiba, sesi perkuliahan-pun kembali dimulai, Hari pertama Boy sudah di abaikan oleh Levi...apapun tingkah yang Boy buat sama sekali tidak menarik minat Levi, Boy sendiri terlalu gengsi untuk berkata'maaf'
Levi baru selesai dengan kelasnya, dosen lebih dulu keluar di ikuti oleh beberapa mahasiswa & mahasiswi yang lain termasuk Levi tapi begitu Levi keluar dari kelas lengannya langsung dicekal dengan sangat kuat Levi melihat si pelaku yang adalah...Boy!
"Kenapa sih?"Levi ingin sekali menanggis, ia lelah sungguh!menghindari pria ini saja sudah sulit tolong jangan buat pria ini membuat usahanya sia-sia.
Boy tidak menjawab, ia malah menyeret Levi untuk kembali memasuki kelas.
"KELUARR!"bentak Boy pada orang-orang yang masih ada dikelas, mereka semua menurut ruangan pun kosong hanya di isi Boy dan Levi.
Boy melemparkan Levi ke sembarang arah lalu ia sendiri mengunci pintu kelas, Levi hampir dibuat jatuh jika ia tidak berpegangan pada salahsatu meja.
"What's wrong with you?"sentak Levi, Boy mendekati Levi kemudian ia langsung mencium bibir Levi yang sudah sejak lama ia rindukan.
Setelah berciuman beberapa saat, akhirnya ciuman itu terlepas. Boy membelai-belai bibir Levi menggunakan jari jempolnya.
"Harusnya gue yang nanya, what's wrong with you?"
"Apa?emangnya gue kenapa?"
"Don't make me angry"bisik Boy ia menghirup dalam-dalam aroma Levi.
"Are you crazy?setelah yang lo lakuin malem itu, lo pikir gue bakal tetep ngejer-ngejer lo kaya kemarin-kemarin?!"jawab Levi, daun telinga Levi ditiup oleh Boy membuat Levi seketika itu juga merasa merinding.
"Why not?"kali ini Boy menjilat-jilat juga mengigit kecil telinga Levi.
"Hari itu gue belum minta lo lakuin apapun, right?"tanpa Levi sadari Boy mencengkram dagu-nya, Levi terbuai oleh cumbuan-cumbuan mesra yang Boy layangkan.
"Arrghh"Boy menulikan pendengarannya meskipun jelas-jelas mendengar Levi yang meringis kesakitan.
"Ada gue nyuruh lo buka baju?ada gue nyuruh lo untuk bertingkah kaya mereka?dan ngasih tubuh lo cuma-cuma ke gue?"Levi dibuat mendongkak menatap langsung pada mata Boy, Levi memejamkan matanya lalu dengan sekuat tenaga menggunakan lutut ia menendang perut Boy hingga Boy mundur beberapa langkah sambil meringis.
Meskipun Boy memang tidak berkata secara langsung tapi....bukankah semua ucapan Boy mengarah ke sana?
"Gue nggak mau kenal sama lo lagi!"jawab Levi dengan sedikit membentak, Levi melayangkan tatapan nyalang pada Boy.
"Are you sure?you can?"Boy mencoba mengusik ego Levi.
"Why not?"tanya Levi tanpa rasa takut sedikitpun.
"Okay, let's make deal...open relation?like a last?how?"Boy masih ingin mengenggam Levi, persetan akan keamanan Levi...selama ia tidak lengah akan Boy pastikan Levi tetap aman.
"Okay, deal!"dibandingkan betulan membuang Boy, Levi lebih rela membagi Boy dengan perempuan lain...ini adalah keputusan yang tepat toh Levi belum benar-benar bisa membuang Boy bukan tidak bisa...Levi tidak mau!
"Good girl"Boy kembali mencium Levi, kali ini Levi membalas tangannya bahkan langsung melingkar di tekuk leher Boy.
~~~
"Hai, sorry...kita bisa gabung?"ujar seorang Pria tampan, tinggi, atletis pada 3 orang perempuan yaitu Levi, Shereen dan Cathreen.
"Off course, gabung aja"jawab Levi dengan senyuman manis pada 3 orang pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Character
De TodoDi setiap cerita memiliki satu tokoh penting yang membuat cerita itu berjalan, tokoh utama itu biasa di sebut Main Character and at this story the main character is LEVIKA TANIA ANARADJASA. One of perfect girl - She's so pretty... - She's so Rich...