Tigapuluh Tiga

58 4 1
                                    

"Hallo"Naren menjawab telepon-nya yang tadi berdering nyaring memecahkan suasana yang kacau, Naren juga sedikit menjauh dari keluarganya kala menjawab panggilan dari nomor tak dikenal itu.

"Gimana sama hadiah yang gue kasih?"Naren menggeryitkan dahi mendapati suara yang tidak asing ditelinga-nya namun ia lupa siapa.

"Siapa?apa mau lo?"terdengar kekehan dari seberang telepon.

"I'm a Boy..."Naren berdecak kesal.

"Maksud lo apa brengsek?!ngapain lo hubungin gue?!"

"Ngasih lo hadiah, udah liat berita kan?"rahang Naren menggeras.

"Itu ulah lo?!"

"100!"
"Gue yang ngabarin media jangan salahin gue soal sikap jalang yang adik lo punya"Naren terkekeh kecil.

"Lo juga lupa kalo istri lo itu jalang?akhh by the way thanks badan dia lumayan juga"terdengar geraman marah dari seberang.

"Lo pikir gue sebodoh itu?dan bakalan percaya sama apa yang lo bilang?"Naren terdiam menunggu kelanjutan dari perkataan Boy.
"My wife is Virgin and I'm the first for her...oh ya dan gue baru ambil kesucian dia itu sekitar 4 hari yang lalu..."oh sekarang Naren menggerti kenapa malam itu Levi memilih mati dibandingkan ditaklukan oleh Naren.

"Wait give from me to you...I have many give for you"setelah itu Boy menutup sambungan telepon meninggalkan Naren dengan beribu emosi yang menumpuk di dalam dirinya...
Kenapa semuanya berbalik?jelas-jelas semua ini dimulai dari kejahatan yang Levi lakukan?kenapa ia tidak bisa membalas dendam sedikitpun atas ketidakadilan yang dialami oleh Adik-nya?!

~~~

"Boy kamu darimana sih?!daritadi aku ditinggal-tinggal mulu?"ujar Levi begitu Boy masuk ke dalam ruang rawat Levi, Boy berdecak kecil lalu ia naik ke ranjang Levi.

"Ishh jawab!"

"Kenalan sama dokter cantik"Levi spontan langsung memukul lengan kekar Boy.

"Jahat banget...katanya sayang!cinta tapi kok masih nyari cewek lain"Levi berteriak marah dan terus mengoceh, Boy malas mendengarkan dan malah mengalihkan pandangan ke arah lain enggan melihat bibir kecil Levi yang bergerak-gerak mengomel namun terlihat menantang Boy.

Cup

    Omelan Levi terhenti karena tiba-tiba saja Boy mencium bibirnya dan mengajak lidah Levi untuk bergulat, selain mulut dan bibir....rahang dan leher Levi juga menjadi sasaran empuk untuk Boy, dengan gerakkan lambat namun diwaktu yang singkat Levi sudah berada di bawah kunkungan Boy.

"You more Beautifull than them for what me know another girl?"ucapan tersebut membuat pipi Levi memanas apalagi Levi dapat melihat bagaimana tatapan memuja Boy untuk dirinya.

"I want you...Can I?"tak seperti beberapa hari kemarin, kali ini Boy meminta-nya dengan benar.

"Sure, But?!"Levi melihat sekelilingnya mereka ada di Rumah sakit!meskipun ruangan VVIP tapi tetap saja tak menutup kemungkinan oranglain akan mengetahui perbuatan mereka...disini?!

"It's okay, Honey, Believe at me"setelah itupun Boy memangsa Levi dan membuat Cleon yang berada diluar setelah dari Caffe itupun harus berjaga dan mengawasi lantai ini agar tidak ada yang masuk ditemani oleh suara desahan Levi dan Boy dari dalam sana.

~~~
2.40 p.m

"Levi?masih belum selesai juga?"tanya Boy, seperti yang sudah  mereka rencana-kan begitu keluar dari Rumah sakit hari ini adalah jadwal mereka untuk bertemu dengan seluruh anggota keluarga Boy.

"Ihhh bentar lagi sayang~"rengek Levi tentu saja Levi mau tampil sempurna hari ini begitu keluar dari Rumah sakit ia meminta Boy pergi ke salon kecantikan yang lengkap dengan butik dan spa.

The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang