Tigapuluh Dua

66 2 0
                                    

"Pria itu betul-betul Boy, Liora?"tanya Jordan setelah keluarga mereka kompak menonton pres-con yang diadakan oleh Boy.

"Bukan Dad, dia nggak ada disana sama sekali"kening Jordan berkerut binggung kenapa Boy membela Levi?apa rencana Boy?
Tak berselang lama dari itu dering ponsel Jordan memecahkan ruang keluarga yang hening, Jordan melihat nomor asing yang menelponnya tapi tak ayal Jordan mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo?"sapanya.

"Gimana?udah nonton pres-con-nya?"suara Boy menyapa.

"Apa maksud kamu?kenapa kamu membela Levi?jangan melakukan sesuatu padanya"Boy tersenyum geli diseberang sana.

"Katanya anda pintar, kenapa masih belum menggerti dengan apa yang sebenarnya terjadi?"

"Gimana?mau saya beritahukan semuanya dengan jelas?"ucapan Boy membuat Jordan gusar, apakah Levi tidak bersalah sedikitpun?

"Tidak usah bercanda kamu!"balas Jordan.

"Levi dijebak, Party itu jebakan, Om pasti tahu betul siapa dalangnya?"Jordan melirik Liora dengan tatapan tajam.

"Apa bukti yang kamu miliki?"

"Virginity?"

"What?"terdengar kekehan dari Boy.

"Percaya atau nggak pergaulannya belum sebebas yang anda kira...setelah menikah pun saya belum menyentuh Levi"

"Levi kabur bukan karena penggerebekan tapi karena kabur dari pelaku yang hampir memperkosa dirinya..."mata Jordan melotot mendengar fakta-demi-fakta yang Boy ungkapkan.

"Karena hal itu, Levi sampai kehilangan banyak darah"Jordan menarik nafasnya berusaha untuk meredam emosinya, segala yang ia ucapkan pada Levi membuatnya merasa sangat menyesal.

Boy mematikan sambungan telepon-nya, Jordan menurunkan tangannya tatapannya beralih pada Liora.

"Kamu tahu?"tanya Jordan pada Liora, Liora menggeryitkan dahinya.

"About what?"seharusnya Jordan menyadari keanehan itu dari awal, bagaimana mungkin Liora tiba-tiba mengajak Levi menghadiri suatu acara bersama-sama?

"Levi dijebak...Party itu jebakan untuk Levi"rahang Liora menggeras.

"Aku dan kita semua yang ketangkep disana!mana mungkin party itu jebakan?"marah Liora.

"Kalau nuduh harus punya bukti, Daddy selalu nyalahin aku atas kesalahan yang diperbuat anak kesayangan Daddy!"

"Kalau begitu seharusnya kamu tahu Levi hampir dilecehkan oleh orang di tempat itu!kamu tidak menolongnya?"mendengar hal itu Ke-3 putra Jordan kompak terkejut.

"Aku mabuk, mana mungkin aku peduli sama dia?"jawab Liora lugas.

"Daddy mungkin bisa diam karena kamu juga anak Daddy!tapi Boy...bisa saja dia membalas dendam pada kamu!"mendengar hal itu membuat Liora merasa takut namun juga marah.

"Kenapa dia harus balas dendam ke aku?!aku salah apa?"

"Boy memiliki bukti yang sangat kuat kalau Party itu jebakan!dia tahu betul apa yang terjadi pada Levi, dan ada hal yang membuat dia sangat mempercayai apa yang jadi alasan Levi!...jawab Daddy siapa dalang utamanya?!"

"Aku nggak tau apapun!party itu bukan jebakan!"Liora bangkit dari duduknya tapi baru 3 langkah ia berhenti, kepalanya mendadak berat dan berkunang-kunang sebenarnya sudah seminggu lebih dia merasa tak enak badan berakhirlah Liora pingsan yang membuat yang lain khawatir.

~~~

"Apakah Ibu Liora sudah menikah?"pertanyaan dari Dokter yang menangani Liora membuat Jordan serta yang lainnya terdiam sejenak.

The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang