Pada dasarnya pengakuan Jaemin sangat tiba-tiba. Jika Renjun coba pikirkan bagaimana sosok Jaemin sebenarnya, Dia adalah tipe orang yang selalu berkata bahwa sendiri adalah waktu yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Dia tidak terobsesi seperti member lain memperlakukannya. Entah itu di depan camera atau di belakang camera Renjun merasa kalo Jaemin tidak pernah memaksa saat dia ingin melakukan skinship dengannya berbeda dengan yang lainnnya.
Tapi soal perhatian Jaemin selalu menjadi orang pertama yang akan sadar kalo dirinya kelelahan.
Apa lagi yang dia tahu tentang Jaemin? Renjun mendadak tidak ingatSemakin dia memikirkan perasaanya sendiri semakin wajah renjun memerah tidak tertahankan. Renjun takut jika dia mengatakan Tidak! Jaemin akan benar-benar menjauh darinya tapi menjawab Ya! Pun, sebenarnya Dia masih ragu dengan perasaannya sendiri seperti apa.
Yang jelas keberadaan Jaemin di sisinya sangat berarti bagi Renjun dia tidak ingin Jaemin pergi bersama jeno atau yang lainnya dan melupakan dirinya.Kepala Renjun sangat sakit saat memikirkan itu, dia siap untuk menangis histeris saat itu juga. Membayangkan jika Jaemin tidak memperdulikannya lagi.
Sementara Jaemin yang dengan sabar menunggu jawaban Renjun yang semakin malam ekspresi wajahnya semakin aneh.
"Hah.. Baiklah kamu tidak perlu mengatakan apa pun jika sungguh terlalu sulit untuk mengatakannya. Aku seharusnya tidak memaksamu.." Jelas Jaemin frustasi
Tapi Renjun malah kembali menangis setelah Jaemin mencoba memberinya keringanan.
"Tidak,, Kenapa kamu malah menangis? Hey! Kenapa..? Aku sudah bilang tidak Apa-apa.."
"Aku akan berkencan dengan mu, Hic.." Jawab Renjun dengan isak nya yang membuat Jaemin menganga karena terkejut dengan jawaban Renjun yang tidak pernah terpikirkan oleh dia.
"Apa?!"
Keterkejutan Jaemin membuat Renjun semakin tidak wajar menangis dan siap memukul Jaemin dengan kepalan tangannya yang sudah terbentuk sempurna.
"Kenapa reaksimu terlihat tidak senang, Hah!? Apa-apaan dengan jawaban yang kamu inginkan! Kamu ingin aku menjawab TIDAK?! Jangan bermimpi! Aku akan membuat hidupmu sulit dengan menjadi Pacarmu!!! Camkan itu!!"
Jaemin tidak tahu harus bereaksi seperti apa, Bahagia? Tentu saja perasaan Jaemin sangat bahagia tapi keterkejutan yang tidak dapat dia hentikan mengalahkan perasannya yang cerah.
Renjun menggertakkan giginya karena Jaemin hanya diam saat Renjun dengan tidak tahu malu mengatakan kata-kata yang akan membuatnya malu seumur hidup.
Karena tidak tahan menahan malu Renjun jatuh berjongkok menutupi wajahnya yang sangat merah sampai tersembunyi dari pandangan Jaemin.
Namun telinga merah merona Renjun masih terlihat jelas di mata keranjang Jaemin."Aish.. Aku tidak tahu kamu akan sangat berani mengatakan itu,,, kenapa? Apa yang membuatmu berpikir untuk setuju? Hmm?"
Jaemin tersenyum bercanda, berbicara untuk menggoda Renjun yang masih bersembunyi meringkuk di bawah kakinya.
"Diam!"
"Hahaha! Oke, aku diam, Lownjuni bangun,, Perlihatkan wajahmu.."
"Tidak Mau!!"
"Haha, Ini sudah larut, pergilah tidur.
Tentang jawaban yang aku minta. Kamu harus memikirkannya kembali jika kamu memutuskan untuk menerima pengakuanku.." Jelas Jaemin"Aku akan menagih jawabannya besok. Sekarang pergilah ke kamarmu dan tidur.."
"Kamu brengsek!"
Renjun mengutuk kesal Jaemin kemudian pergi dari kamar Jaemin dengan tergesa-gesa.