#Kenyataan Tanpa di sadari

386 23 0
                                    


Setelah tidur yang nyenyak, Jaemin bermimpi indah.

Bangun di pagi hari dengan ingatan yang manis dapat mencium Renjun sepuas yang dia inginkan.

Jaemin terbangun di jam 7 pagi, tepat saat alarm yang sudah di stel berbunyi, tapi matanya masih terpejam dan senyum bahagia terbentuk di setiap sudut bibir Jaemin.

"Mimpi yang indah.. Waw~" Bisik Jaemin pelan saat dia bangun dari tidurnya

Di tengah-tengah Jaemin yang sedang mengingat kembali adegan di mimpinya itu, tidak tahu kenapa Jaemin merasakan tangannya terasa sakit dan kesemutan.

"Aw.. Apa yang membuat tangan ku terasa bera..t"...

Nada suara Jaemin semakin memelan, dia menghentikan tangannya sendiri agar tidak bergerak. Bahkan Jaemin berhati-hati saat dia bernafas karena takut membangunkan orang yang sedang tidur di lengannya, lengannya yang sudah tidak tahan menahan kesemutan.

Jaemin membuka matanya lebar dengan tidak percaya tentang apa yang sudah dia lihat, Renjun yang tertidur meringkuk di lengannya terlihat sangat menggemaskan.
Jaemin harus di suguhi pemandangan ini ketika dia baru bangun tidur.
Sungguh surga sedang berpihak padanya.

"Ternyata ini bukan mimpi!" Batin Jaemin

...

Jaemin harus menahan rasa sakit yang merambat di sekitar tangannya, berjuang demi tidak membangunkan Renjun. Tapi Tidak!. Dia Sudah tidak bisa merasakan tangannya lagi, Jadi Jaemin memutuskan untuk berhati-hati melepaskan tangannya dari kepala Renjun, Berhati-hati dengan sangat pelan agar Renjun tidak terbangun, tapi bahkan sebelum Jaemin berhasil menarik tangannya Renjun membuka matanya lebar.

Membuka matanya seperti orang yang kaget, dia memutar matanya kesana kemari sebelum menyadari Jaemin yang ada di depannya. Renjun ingin memproses apa yang telah terjadi padanya sebelum ini, tapi kapasitas pikirannya terlalu dini untuk melakukan itu.

Renjun malah terlihat seperti orang yang ling lung dan Jaemin yang berada saling berhadapan dengan Renjun hanya berdiam diri tidak berani bergerak sedikitpun saat setelah Renjun terbangun dari tidurnya.

"Sial.!! Kenapa aku harus berakhir membangunkannya juga.. Sialan!!"

Pikiran Jaemin belum berhenti untuk hanya mengeluh tentang itu, Jaemin memaki dirinya sendiri dalam hatinya.

Namun sesulit apa pun Jaemin bereaksi saat ini, dia hanya harus bersikap normal dan biasa. Jika dia bereaksi berlebihan, itu malah akan berpengaruh bagi Renjun juga.

Jaemin menenangkan pikirannya, untuk memulai interaksi saat Renjun masih belum menyadarinya.

"Kamu sudah bangun?" Ucap Jaemin dengan senyum yang bahagia di sudut bibirnya.

Tidak perlu ditanyakan lagi bahwa  terlihat jelas kalo dia terlalu memaksakan dirinya untuk tetap tenang.

"Eung."

Renjun menatap dengan bingung, kemudian bangun untuk mengambil posisi duduk setelah dia terbangun dari tidurnya. setelah itu Jaemin juga mengikuti Renjun untuk bangun namun dengan tangan yang memegangi tangan yang lainnya.

Karena sebelah tangan Jaemin sudah tidak merasakan apa pun lagi, dia bahkan tidak sanggup mengangkatnya. Hanya memeganginya dengan sebelah tangannya yang lain.

Renjun melihat itu, dia cukup terkejut karena bisa di tebak kalo penyebab itu terjadi pasti Dirinya.

"Kamu baik-baik saja Jaemin-ah..?!" Tanya Renjun panik melihat Jaemin yang sepertinya kesulitan.

"Haha.. Tidak perlu khawatir, Aku baik-baik saja. Ini bukan apa-apa."

"Haah.. Maafkan aku, Seharusnya aku-"

펟,괸시든🐰🦊. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang