Renjun sudah mengenakan pakaiannya dengan rapih, bukan lagi pakaian yang di pakai di rumahan
Itu Jenis pakaian dengan style modis yang biasa Renjun kenakan untuk pergi keluar,. Hari ini dia berniat untuk menghabiskan uang Haechan di acara Makan-makan nya dengan Haechan.
Meskipun Renjun masih sangat kesal, demi balas dendam yang sudah dia rencanakan acara makan gratisnya harus jadi dan itu tidak bisa batal begitu saja hanya karena Renjun kesal.Jeno sudah kembali ke kamarnya untuk bermain Game, dia sempat mengajak Jisung tapi Jisung menolaknya dengan beberapa alasan dan Jeno sedikit merajuk ketika dia bermain sendirian karena Sepertinya Haechan sudah melarikan diri ketika mereka lengah. Dan kabar buruknya Renjun sepertinya tidak mengetahui tentang kepergian Haechan,
Renjun datang ke dapur dan duduk di meja makan, di sana masih ada Jaemin yang baru menyelesaikan sarapannya.
Padahal penampilan Renjun sudah sangat cantik tapi ekspresi wajah yang di tekuk itu membuat nya terlihat menakutkan.Jaemin bangkit dari duduknya untuk menaruh piring di wastafel tempat cuci piring, kemudian kembali duduk dan meneguk beberapa tetes terakhir dari kopi yang dia pesan sebelumnya.
Tatapan Renjun lurus ke depan, bibir dia mengerucut dengan kasar. Di Sertai hembusan nafas yang terkesan cukup berat. Dia menatap tempat kosong dengan tatapan gelap yang mematikan bahkan Jaemin yang duduk di dekatnya tidak dia hiraukan padahal kedatangan Renjun kesana Untuk mengadu pada Jaemin dengan apa yang sudah dia rasakan saat itu.
Jaemin melipat tangannya di meja, matanya menatap fokus pada manusia yang sangat kesal di depannya, tatapan Jaemin sangat lembut bahkan dia menampilkan senyuman halus di susut bibirnya ketika Renjun sangat kesal sampai tidak tahan lagi untuk memendamnya sendirian.
Untuk beberapa saat moment itu tetap bertahan, sampai Renjun sudah merasa puas untuk mengabaikan Jaemin di sampingnya.
Dia mengambil nafas dalam dan kemudian menghembuskannya perlahan.Tatapan matanya beralih ke tempat Jaemin berada dan dia sudah di suguhkan kelembutan yang Jaemin tebar di matanya saat melihat sosok dirinya di sana.
Sekarang bukan kesal lagi, suasana hatinya berubah dengan cepat, Renjun merasa malu karena tatapan Jaemin, dia segera mengalihkan tatapannya dari mata Jaemin sampai Jaemin mengeluh pelan di samping Renjun."Kenapa kamu mengalihkan pandangan mu setelah melihat ku? Apa aku terlihat sangat jelek Renjun-ah?". Keluh Jaemin dengan bibir yang dia Pout.
Renjun menjawab dengan rasa tahu yang dia punya tentang kebiasaan Jaemin, "Di mana rasa percaya diri yang selalu kamu tunjukan selaman ini? ". Renjun berbalik dan menatap Jaemin dengan sedikit senyum yang terbentuk di bibirnya. Kemudian meledek Jaemin dengan perkataan dia selanjutnya.
"Kamu selalu bilang, Jika Aku adalah lelaki yang selalu tampan dalam keadaan apa pun. Sekarang di mana orang tampan itu berada??".Jaemin merajuk bercanda pada Renjun dengan memajukan bibirnya dan membentuk ekspresi Lucu sampai tangan Renjun greget ingin meremas wajah Jaemin yang seperti itu.
"Haha.., Oke Aku berhenti. Haha.
_ Eskpresi kamu sangat menakutkan," . Keluh Jaemin setelah mereka akhirnya berhenti bercanda.Haaah~~ ...
Renjun hanya menghembuskan nafasnya berat ketika Jaemin bertanya, karena serba salah juga.
Jika Renjun cerita dia pasti akan kesal tapi jika tidak juga Renjun merasa sangat kesal sampai dia ingin berteriak."Jangan tanya lagi!, Kamu pasti tahu jawabannya.". Renjun tidak tahu lagi harus menjawab apa.
Jaemin meluruskan postur tubuhnya tegak, sebelum berbicara kembali pada Renjun.
"Ya Udah.. Mau Pergi ke Gym dengan ku? . Atau..., Kamu sudah punya janji lain?". Dengan pertanyaan terakhir membuat Jaemin ragu karena Haechan sudah kabur sedari tadi.