#Demam

687 31 0
                                    

Jaemin menyuruh Renjun tidur untuk istirahat setelah dia meminum obatnya. Sementara Dia berniat akan pergi ke gym bersama Jisung.

"Tidurlah, Aku akan pergi ke gym, Jika Jisung setuju untuk pergi Mungkin aku akan pergi dengannya, jika tidak Aku akan menyuruhnya menjaga mu. Hubungi aku jika kamu merasa lebih buruk. Oke?"

Renjun sudah membungkus dirinya kembali dengan selimut, matanya juga tertutup dengan rapat namun masih dalam kesadarannya, dia masih mendengarkan dan merasakan ketika Jaemin mengelus lembut rambutnya dengan nada suaranya yang selembut kapas ketika dia berbicara padanya.

"Eung." Jawab Renjun pelan

Jaemin sangat ingin mencium kening Renjun sebelum pergi, namun keberaniannya untuk melakukan itu masih di bawah minus 0%. Dia takut kalo Renjun mungkin akan terkejut mengira kalo melakukan sesuatu seperti itu akan terlalu cepat bagi hubungan mereka.

Mau tidak mau dengan terpaksa Jaemin harus menahan diri untuk kebaikan mereka bersama.

"Kalo begitu, Aku pergi" Ucap Jaemin yang beranjak dari duduknya untuk pergi.

"Eung. Hati-hati" Jawab Renjun

Jaemin berdiri sementara di depan pintu kamar Renjun ketika Renjun mengatakan itu, untuk mendengar baik-baik dan menjawab dengan perhatiannya.

"Oke, segeralah membaik sa..yang..."
Jaemin menyebut kata terakhir dengan bisikan yang saaangat pelan.

Namun pendengaran Renjun sangat baik, dia mendengar jelas apa yang Jaemin katakan di akhir kalimatnya meskipun itu sangat pelan. Telinga Renjun terasa seperti akan meledak ketika mendengar Jaemin mengatakan itu.
Tubuhnya kembali merasakan panas dingin yang kuat. Di setiap ujung jarinya menjadi sangat dingin. Wajah Renjun merona sangat gila.
Dia masih belum terbiasa ketika Jaemin memperlakukannya layaknya seperti kekasih.

Bahkan setelah berbicara seperti biasa dia hampir lupa bahwa mereka sedang dalam hubungan yang tersembunyi dari orang lain.

"Ugh... Ada apa dengan Jantungku? Apa aku anemia? Akhir-akhir ini jantungku sering berdetak tidak normal dengan tiba-tiba.." Keluh Renjun

Renjun dapat bernafas setelah Jaemin menutup pintu kamarnya. Sebelumnya dia bahkan menahan nafasnya karena terlalu gugup dengan atmosfer di sekitar mereka saat itu.

Sementara Jaemin hanya tersenyum kecil. Meskipun tidak dapat melihat dengan pasti bagaimana reaksi Renjun, Tapi dia masih puas dengan Renjun yang tidak marah karena itu.

Jaemin menutup pintu untuk Renjun dan pergi untuk menghampiri Jisung di kamarnya. Tapi tidak ada, tidak ada Jisung di kamarnya.

"Augh!! Anak itu, Apa dia di kamarku lagi!!" Ucap kesal Jaemin pada Jisung yang tidak pernah mendengarkan apa yang sudah Jaemin katakan sebagai larangan.

Dan benar saja, orang yang sedang rebahan dengan kakinya yang di silang santai dan ponsel berada di tangannya. Matanya menonton layar ponsel dengan fokus dan earphone yang terpasang rapih di telinganya. Bahkan Jaemin yang berdiri menyilangkan tangannya kesal Tidak pernah dia Sadari.

Sampai Jaemin lelah menunggu Jisung memperhatikan dirinya yang marah, Jaemin berniat untuk menghancurkan telinga jisung yang sulit mendengar apa yang selalu Jaemin katakan.

"Park Jisung!"

Jisung segera bangkit setelah menyadari Jaemin yang memanggil namanya dengan marah.

"Oh. Hyung ada apa?" Tanya Jisung yang berpura-pura bodoh ketika dia jelas melakukan kesalahan.

"Apa telinga mu terpasang dengan baik? Pergi ke tempat tidurmu jika kamu ingin tidur. Augh!!"

펟,괸시든🐰🦊. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang