#Penasaran

253 23 1
                                    

“Jaemin-ah.. Kemana baju mu pergi?” Tanya Renjun penasaran

Ruang latihan terasa cukup panas bagi Jaemin, di baru selesai Workout dan harus langsung pergi ke ruang latihan. Jika saja dia memang tidak suka olahraga siapa yang mau capek-capek berolahraga sebelum latihan rutin, member lain paling menentang aktivitas seperti itu termasuk Jeno juga. Tapi bagi Jaemin, tidak berolahraga satu hari itu sangat hampa dan kosong dan dia tidak bisa jika semua itu terjadi padanya.
Kegiatannya setiap hari selalu wajib ada waktu untuk Workout.

Pakaian Lengan pendek yang Jaemin kenakan membuat anak-anak yang lain terkagum-kagum.
Pada dasarnya, selain Jeno tidak ada member yang akan membuka pakaiannya sepercaya diri itu di depan orang lain.

Staf yang melihat Jaemin juga ikut terkagum-kagum dengan hasil olahraga dia selama ini.

“Konser kali ini, Jaemin akan membuka bajunya untuk menunjukan Abs pada Cizeuni,.. Otot nya pasti lebih ketat dari Jeno!” Teriak Haechan dengan antusias.

Tapi Jaemin menanggapi Haechan seperti biasa bagaimana dia selalu bersikap malas,
“Apa Maksud mu?.."

Tanpa ekspresi yang jelas, dia hanya menunjukan sikap tidak peduli pada apa yang Haechan katakan.

Chenle yang selalu mengagumi bentuk tubuh Jaemin yang berotot tidak menahan untuk menghampiri Jaemin dan menyentuh tangan kekar yang terekspose secara tiba-tiba itu.

Seperti air liur yang hampir menetes, Chenle begitu bersenang-senang ketika mengelus bagian berotot di tangan Jaemin. Di susul dengan Renjun yang juga penasaran.
Renjun tidak menyentuh tangan Jaemin seperti Chenle, dia hanya memperhatikan bagaimana Chenle terus bermain dengan tangan Jaemin sampai membuat dia kesal.

Renjun menepis tangan Chenle, kemudian tangan Chenle terlepas dari tangan Jaemin
Saat Jaemin dengan santai membiarkan Chenle melakukan itu semua. Renjun tidak bisa membiarkannya.
“Hentikan itu! Ayo mulai latihan.”

Jaemin kemudian menatap Renjun dengan sorot mata yang dalam, meskipun itu singkat tapi smirk di bibir Jaemin tidak bisa di sangkal sudah membuat hati Renjun berdebar.
Apa lagi semalam,
Banyak keberanian yang Jaemin tunjukan.
Jika bukan karena keteguhan hati Renjun yang besar, dia pasti sudah ambruk karena malu.

Sementara Jaemin terus menggoda dengan tatapan nya, Renjun hanya berpura-pura tidak peduli dan mengabaikan Jaemin seperti dia memang tidak peduli dengan apa yang di lakukan Jaemin.

Dia tahu batasan tertentu untuk bermain peran dengan Jaemin ketika mereka bukan hanya mereka.

Karena mereka tindak punya waktu yang bisa mereka sia-sia kan untuk bermain-main. setelah ini mereka memiliki jadwal yang harus mereka isi. Jadi setelah Renjun mengatakan itu, semua member benar-benar mulai latihan dengan serius.

<<

Beberapa Jam berlalu, Setelah latihan selesai, sisanyaMereka hanya harus mengisi jadwal lainnya.

Ketika jadwal masing-masing  member yang berbeda selesai. Mereka  akan berada di kamar mereka untuk istirahat kecuali Haechan dan Mark.
Mereka harus mengisi jadwal lain di Unit NCT127. Ini soal pekerjaan meskipun lelah mereka masih akan melakukannya.

Jisung berada di kamarnya sendiri, melamun sesuatu yang bukan urusan dirinya sendiri tentunya.
Sebelum-sebelumnya Jisung sudah sangat sering melihat bagaimana Renjun dan Jaemin begitu dekat, dia juga sudah berniat untuk mencari tahu bagaimana hubungan mereka sebenarnya. Tapi karena kesibukan yang dia jalani, Jisung selalu lupa.

Di perjalanan pulang juga, Jisung merasa begitu aneh dengan sikap dinging yang Jaemin dan Renjun tunjukan ketika bersama orang lain.
Mereka jarang bicara dan saling mendiamkan, ada juga di depan kamera. Jisung dapat melihat jika mereka berakting dengan sangat baik.
Menunjukan kedekatan yang tidak berlebihan kepada semua orang, sementara ketika Jisung tidak sengaja memperhatikan mereka hanya berdua. Ada banyak pembicaraan dengan suasana yang berbeda.

Ketertarikan dan kelembutan selalu mereka tunjukan pada satu sama lain ketika mereka hanya berdua, itu memang bukan perbuatan yang baik,
Iya, Jisung memang selalu memperhatikan mereka diam-diam sebelum mengekspose dirinya pada mereka berdua.
Jadi sebenarnya, sebelum mereka mengetahui keberadaan Jisung,
Jisung sudah sengaja diam-diam memperhatikan mereka terlebih dulu.

Hari ini, Jisung sudah bertekad akan mengungkap rencana sebenarnya yang ingin Jaemin dan Renjun lakukan.

“Heum! Aku akan terus penasaran jika tidak mengetahuinya, Jadi...! Aku akan memastikannya hari ini juga”

Jisung berdiri sambil bolak-balik dan memukul telapak tangan dengan kepalan tangannya yang lain,
Sebagai bentuk kebingungan karena dia tidak tahu harus mulai dari mana.

Ketika Jisung berpikir harus melakukan apa, seseorang berteriak memanggil Jisung dari luar kamar nya.

“Jisung-ah!!!..”

Itu adalah suara Jeno,
Jisung tersentak dengan suara panggilan itu. Bagaimana pun hanya satu alasan kenapa Jeno memanggil dia di malam hari seperti ini, Yaitu..

“Ayo Main Game Bersama!! AKU TIDAK MENERIMA PENOLAKAN!! AKU BERI WAKTU LIMA MENIT UNTUK DATANG!!”

Keadaannya sangat tidak beruntung, Jisung tidak punya alasan untuk menolak Jeno.
Dia sudah menghabiskan semua alasan nya untuk menolak Haechan saat dia ada di dorm Nct Dream.
Jadi, mau tidak mau Jisung harus setuju untuk bermain dengan Jeno dan menunda ekspedisi nya untuk mencari tahu tentang Jaemin dan Renjun.

“CEPAT!!!” Teriak Jeno kesal karena Jisung tidak kunjung keluar juga.

“Iya! Sebentar Hyung!!”

Jisung bergegas pergi keluar kamarnya menuju ruang tengah yang biasa member gunakan untuk berkumpul.
Di depan televisi dengan sofa panjang yang lembut dan karpet bulu yang hangat.

Jeno sudah memasang eskpresi wajah masam ketika Jisung akhirnya sampai di hadapannya.

“Sangat lama, Apa yang sedang kau lakukan?!”

“Aku.. Aku sedang melakukan sesuatu.  Hyung harus lebih sabar agar tidak cepat tua..”

“APA?!!”

Jisung sengaja menginjak ranjau agar Jeno merasa lebih marah lagi,

Dia pikir, semakin Jeno marah dia semakin terlihat lucu.

Jeno memang lebih tua dari Jisung, selama Jisung mengenal Jeno dan bergabung dengan Nct Dream, selain Renjun. Orang yang terlihat paling imut di mata Jisung adalah Jeno.
Member yang tersisa terlalu menyebalkan di sebut imut.

Tubuh Jeno terlalu berlawanan dengan sifat nya, Ketika orang lain melihat Jeno super maskulin. Di mata Jisung semua yang Jeno lakukan terlihat sangat imut.
Di tambah lagi bagaimana pun dia bukan orang yang bisa marah sangat menyeramkan seperti Jaemin. Menurut Jisung.

Jisung tertawa kecil, mengepalkan tangannya untuk memblokir tawa yang dia bentuk di bibirnya.
Tentu saja Jeno masih bisa melihatnya 
Itulah kenapa dia menjadi lebih marah.

“Apa yang kau tertawakan”

Jisung segera menjawab tanpa ragu,
“Tidak, Aku tidak menertawakan Hyung”

“Kamu sudah sangat berani ya Jisung..!”

Jisung sempat melihat siluet Renjun dan Jaemin sekilas, itu sangat singkat sampai Jisung tidak yakin.
Tapi mendengar benturan pintu depan, Jisung sangat yakin jika itu mungkin mereka berdua yang pergi keluar.
Sangat kebetulan, karena Jaemin dan Renjun tidak memberitahu Jisung dan Jeno jika mereka berdua akan keluar.

Tapi apa boleh buat, Karena sudah seperti ini, Sepenasaran apa pun Jisung tidak bisa kabur begitu saja.
Dia mungkin akan menunda mencari tahu tentang Jaemin dan Renjun
Untuk sekarang, dia akan bermain dengan Jeno yang sedang bersikap sangat imut menurut Jisung.

***

펟,괸시든🐰🦊. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang