Renjun sangat bingung dengan ajakan Jaemin,
Ini sudah lewat tengah malam, Jam 02:01 Am. Jaemin dengan santainya mengajak nya keluar di malam hari begini.“Pergi kemana di malam hari begini?”
“Jalan-Jalan..”
Jaemin masih terlihat bersemangat ketika memberi ajakan itu pada Renjun. Dan dari waktu lama saat terakhir Renjun menghabiskan waktu bersama Jaemin, itu memang sudah cukup lama
Jadi dia sebenarnya sangat ingin menerima tawaran Jaemin.Detik berikutnya Renjun menjadi orang jujur untuk menerima tawaran Jaemin.
“Sepertinya, Udara di luar akan sangat menyegarkan.” Seru Renjun yang bertanda kan 'Iya' untuk ajakan Jaemin.
Jaemin juga tidak bisa menahan, senyum puasnya atas jawab Renjun meskipun Renjun masih terkesan malu-malu kucing tapi Jaemin masih terlalu senang.
“Baiklah, Kenakan mantel mu. Aku akan mengambil sesuatu di kamar dulu”
Renjun mengangguk, setelah selesai bersiap dia menunggu Jaemin di depan pintu Dorm.
Sampai Jaemin datang dan membawa sebuah camera yang tergantung di lehernya.“Kau membawa camera?”
“Setiap moment itu sangat berharga, itulah kenapa kita harus mengabadikan setiap moment itu”
“Perkataan mu sudah seperti seorang penyair, Berbelit-belit”
Renjun mengusap bibir Jaemin tanpa aturan, dan Jaemin hanya diam saja menerima ketika Renjun meremehkannya dengan mencoba mengacaukan bibirnya.
Dengan senyum yang manis serta kepala yang di miringkan, Renjun berprilaku tanpa dosa setelah menghancurkan lip bam yang sudah Jaemin oleskan di bibirnya.
“Mau pergi ke mana sekarang?~” Tanya Renjun dengan suara yang dia ubah seimut mungkin.
“Kamu masih bisa tersenyum cantik, setelah membuat bibir ku belepotan..”
“Haha.. Aku lupa tidak memperhatikan jika kamu memakai lip bam di bibir kamu”
“Mata yang hanya berguna sebagai pajangan.”
“Apa kamu bilang?!”
Renjun mengacak rambut Jaemin sambil bercanda kali ini juga, Tapi Jaemin masih hanya membiarkannya dan tetap Fokus menyetel camera yang dia bawa.
<
Padahal Jaemin hanya diam selema perjalanan, tapi Renjun tidak berhenti bicara.
Menceritakan ini itu apa yang sudah dia alami hari ini, karena hari ini juga Dia tidak sempat bertemu dengan Jaemin selama jadwal syutingnya yang di lakukan dari pagi hari.“Hey.. Kemana kita akan pergi?”
Tanya Renjun bingung.
Karena mereka hanya berjalan berputar-putar di gang-gang tanpa tujuan yang pasti.“Jalan- jalan” dengan ringannya Jaemin hanya menjawab seperti itu.
“Jadi? Maksud kamu jalan-jalan itu benar-benar hanya berjalan-jalan di jalanan.?!!” langkah Renjun terhenti, dia menampilkan ekspresi syok di wajahnya.
Tepat di depan sebuah gang yang sangat sepi, di tambah suasana tengah malam
Tidak ada siapa pun di sana, seperti hanya mereka berdua yang hidup di tempat itu.Sedangkan Jaemin mengabaikan setiap keluhan Renjun dan fokus memotret setiap sudut tempat yang dia pikir itu cukup indah untuk di kenang.
“Jaemin-ah..! Kamu sangat keterlaluan, Kamu hanya mengajakku menyusuri gang-gang kecil tanpa melakukan apa pun lagi?!!. Aku sangat lelah.~ Kaki ku juga sakit~ Dan besok kita punya latihan pagi-”
..Much..~. / Cekrek! ..
Dia waktu yang sama, Renjun tidak pernah menduga tindakan berani yang di lakukan Jaemin di luar ruangan itu.
Renjun hampir lupa untuk bernafas karena sangat terkejut.
Jaemin mengarahkan camera ketika dia mencium bibir Renjun yang masih mengoceh tentang keadaan mereka.
Yang awalnya cukup kesal, tiba-tiba rona merah terbentuk di kedua belah pipi Renjun.“Aku akan menggendong kamu saat kembali, jika itu benar-benar menyakitkan”
Renjun terlihat gelisah, dia seperti ingin berbicara namun tidak berani untuk berbicara. Terlihat ragu-ragu dan sangat gugup,
“Renjun-ah.. tidak apa-apa, Tidak ada siapa pun di sini.”
“Ba-Bagaiamana jika A-Ada seseorang yang melihat Ki-Kita.??” Jawab Renjun terbata-bata
Renjun mungkin gugup, tapi akhirnya dia memukul-mukul punggung Jaemin atas kenarsisan nya setelah dia melihat hasil foto yang Jaemin ambil ketika dia menciumnya,
Membuat Renjun semakin malu dan malu lagi tidak lupa juga perasaan bahagia yang bisa dia rasakan saat melalui hal sepele seperti berjalan-jalan sampai kakinya sakit bersama Jaemin.Itu terasa menyenangkan dengan cara yang aneh, jika saja itu Jisung
Dia sudah pasti akan mengutuk Jisung habis-habisan. Tapi bersama Jaemin, itu menjadi perasaan yang berbeda untuk dia utarakan.<
Setelah puas berjalan-jalan dan mengambil foto,
Jaemin dan Renjun kembali ke dorm.
Sesuai janji. Jaemin akan menggendong Renjun ketika dia kembali, itu bukan janji betulan sebenarnya. Renjun hanya mengganti apa yang di katakan Jaemin sebagai janji.Dan dengan suka Rela, Jaemin menggendong rubah kecil yang sudah kelelahan itu.
Mereka berjalan-jalan sampai subuh, Jam 4 pagi. Selama 2 jam Renjun senantiasa menemani Jaemin mengambil setiap hal menarik yang ingin dia potret. Alhasil Renjun kelelahan dan tertidur di gendongan Jaemin sampai mereka tiba di Dorm.
Untungnya, tidak ada orang di lorong-lorong
Dan orang lain sedang istirahat dalam tidur mereka sementara orang yang sibuk, berada di luar gedung asrama. Jadi tidak ada yang memperhatikan mereka selain camera CCTV yang terpajang di sepanjang lorong dan lif serta tangga di gedung itu.Para member yang tinggal di Dorm NCT Dream juga, sudah pergi ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat.
<
Jaemin mengantar Renjun ke kamarnya, menurunkan dia dari punggung yang sudah mulai pegal menahan beban tubuh Renjun.
Setelah mendarat di kasur empuknya, Jaemin memberi selimut kemudian pergi ke kamar dan membiarkan Renjun istirahat.
<
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10:00 Am.
Dan member harus bangun untuk latihan pagi.
Dan syuting acara lainnya setelah itu.Setelah manager Hyung datang membangunkan mereka, hanya ada 5 orang yang keluar dengan ling lung dari kamar mereka masing-masing.
Dua orang lagi sudah tidak berada di kamarnya lagi, mereka adalah Jisung dan Jaemin.“Uh.. Dimana Jisung dan Jaemin?” Tanya Mark bingung sambil menggosok matanya yang masih buram setelah terkena cahaya.
“Mereka di lantai bawah, di ruang Gym” jawab sang manager.
“Apa mereka tidak lelah?” keluh Haechan sambil berlalu pergi ke kamar mandi.
“Jaemin Hyung memang sulit untuk di tebak” jawab Chenle lemas.
“Kau hanya berbicara tentang Jaemin, bagaimana dengan Jisung?” protes Jeno
“Tch”
Tapi Chenle hanya mengabaikan tentang Jisung sambil berdecak lidah dan pergi juga untuk bersiap.
Sementara Jeno hanya mampu menggelengkan kepalanya tidak berdaya, di susul dengan Mark yang mengacak rambut Jeno dari belakang karena berpikir jika itu terlihat lucu saat Jeno melakukan nya.
<
Semua member sudah berkumpul di ruang latihan, di susul dengan Jaemin dan Jisung dengan hanya menggunakan kaos tanpa lengan yang mengekspose bentuk otot di lengan mereka.
Bukan hal baik, karena Haechan bahkan sangat terpesona dengan penampilan Jaemin yang sedikit berbeda.
“Wow..” Seru Haechan dengan banyak kekaguman.
***