#🌵

329 29 2
                                    

Tidak butuh waktu terlalu lama, Akhirnya Renjun sampai di dorm lebih awal dari member lain selain Jaemin,

Dia yang sudah sangat lelah untuk mejalani jadwalnya hari ini tidak kuat melakukan apa pun lagi selain ingin segera terbaring di kasurnya yang empuk.

Tidak ada pikiran lain jika sudah ada member yang berada di dorm duluan selain dirinya.

Renjun berjalan terhuyung untuk masuk ke kamarnya,

Sementara Jaemin yang mendengar suara benturan dari pintu tertutup, secara spontan melempar ponsel yang sedari tadi dia pegang, untuk bergegas dan memeriksa siapa orang yang sudah kembali setelah dirinya.

Kalo itu Renjun, Jaemin berpikir jika keberuntungannya sungguh sangat bagus dalam kehidupannya sekarang.

"Aku harap itu Renjun." Bisik Jaemin pelan sambil bergegas pergi untuk memeriksa sendiri ke kamar Renjun.

>

Berjalan pelan namun terlihat terburu-buru itulah Na Jaemin,
Dia tidak ingin mengusik ketenangan yang ada di dalam ruangan itu, jika Member lain melihat apa yang akan dia lakukan mungkin kali ini mereka akan curiga dengan perilaku aneh di antara mereka berdua.

Tuk.. Tuk.. Tuk..

"Injun-ah..! Kamu di dalam?"

Jaemin yang menyadari posisinya tidak berani menginjakan kaki ke dalam kamar Renjun tanpa izin dia. Jadi Jaemin hanya menunggu di depan pintu kamar Renjun berharap jika orang yang kembali itu adalah Renjun.

>

Renjun sudah memejamkan matanya dan hampir tertidur jika bukan karena suara ketukan yang pelan dan orang yang memanggilnya dengan berbisik, namun masih terdengar jelas di telinga Renjun karena suara yang dalam itu dengan ciri khasnya sendiri tanpa sadar sudah dia nanti-nanti kan untuk bicara padanya.

Yang awalnya Renjun tenang, mendadak jantungnya berdebar dengan cepat setelah mendengar suara Jaemin yang memanggilnya, dia tidak tahu harus menjawabnya atau masih tetap mendiamkannya.

Dia sangat bingung dengan kegugupan yang selalu dia rasakan ketika dia harus berhadapan dengan Jaemin dan hanya berdua.

"Kenapa.. Dia di dorm jugaa..?? Ini masih belum tengah malam. Tapi kenapa dia sudah kembali dari syutingnya.. Uh.. Kenapa juga aku gugup??.~ Menyebalkan!!" Batin Renjun

Renjun segera bangkit dan duduk sambil berpikir dengan keras, bagaimana dia harus menghadapi Jaemin saat ini.
Masih abaikan dia? Atau maafkan dia?..

Jujur saja sangat sulit untuk menyimpulkan perasaannya sendiri.
Keragu-raguan menyelimuti perasaan Renjun.
Dia pikir jika dia memaafkan Jaemin sebenarnya dia masih marah dengan apa yang di lakukan Jaemin dengan nona lawan mainnya di drama tapi jika dia mengabaikannya, jujur saja dia merasa sangat merindukan Jaemin untuk dapat berbicara dengannya.

"Renjun.."

Panggil Jaemin karena dia sudah terlalu lama menunggu dan tidak mendapat jawaban apa pun dari Renjun.

Suara Jaemin kedua kalinya membuat fokus pikiran Renjun pecah,
Karena suara dalam dan lembut serta nada tidak berdaya dalam suaranya.
Renjun, tanpa berpikir lagi bangun dengan hati yang keras dan pergi untuk membukakan pintu untuk Jaemin.

>

Dan ketika pintu itu sungguh terbuka,
Ada keheningan yang dalam saat mata mereka tertuju pada masing-masing sosok yang ada di hadapan mereka.

Entah perasan apa itu, jika dipikir-pikir lagi hubungan mereka seharusnya sudah berlangsung cukup lama, tapi kecanggungan di antara mereka sulit untuk di hilangkan seperti sekarang.
Apa mungkin itu karena mereka yang pada awalnya sahabat dan berakhir menjadi kekasih? itulah yang membuat mereka sulit membiasakan diri sebagai kekasih dari satu sama lain?

펟,괸시든🐰🦊. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang