🏠; BAB 26

1.1K 145 34
                                    

"Jun!"

Juna menoleh kebelakang saat mendengar Rebecca berteriak. Menaruh kembali helmnya lalu menatap Rebecca dengan bingung. "Kenapa, Ca?" Tanyanya.

Tentu bingung karena selama beberapa Minggu ini Rebecca tiba-tiba seperti menjaga jarak dengannya, Juna tidak tahu apa penyebabnya. Juna sebisa mungkin mendekati namun perempuan cantik itu malah menjauh dan berusaha menghindar.

Juna jadi bingung, ingin bertanya apa kesalahannya namun Rebecca tidak menjelaskan lebih. Namun apa ini... Rebecca malah mendekatinya lebih dulu, tentu Juna senang.

Rebecca menatap Juna dengan gugup sebelum buka suara. "Mau keliling bareng?"

"Tentu, ayo naik."

Tentu saja Juna menyetujuinya tanpa berpikir dua kali! Ini kesempatan bagus untuk bicara dan minta maaf.

Juna juga berniat mengungkapkan perasaannya pada si cantik.

"Kamu mau kemana, Ca?" Di perjalanan Juna bertanya pada Rebecca.

Rebecca diam beberapa detik sebelum menjawab. "Ke pantai seru kayanya."

"Oke, pegangan yang erat ya." Juna berucap sebelum menambah kecepatan motornya.

Kurang lebih hampir dua jam keduanya sampai di tempat tujuan, turun dari motor Juna dan Rebecca mulai berjalan santai sambil melihat dan menikmati pemandangan sekitar.

"Banyak orang pacaran tuh, Jun." Rebecca berucap saat melihat begitu banyak remaja seusia mereka sedang memadu kasih di tepi pantai.

"Romantis banget ya.."

Juna melirik Rebecca saat mendengar gumaman kecil itu. "Kita juga nggak kalah romantis, Ca."

Rebecca melihat tautan tangan mereka dengan senyum kecil. Mulai lanjut berkeliling keduanya berhenti tepat di depan penjual jagung rebus.

"Mau sekalian beli minumnya, Ca?" Juna bertanya saat melihat penjual es teh.

Gelengan kecil terlihat. "Gak mau, kita langsung duduk di ayunan aja."

Keduanya duduk di ayunan sambil makan jagung rebus, enak, jagungnya terasa begitu manis dan kenyal.

Juna berdiri dari duduknya. "Mau beli minum nggak, Ca? Nanti aku beliin." Ucapnya.

"Nggak, aku gak haus...duduk, Jun. Aku lagi mau nikmati suasana tenang ini sama kamu... mungkin untuk terakhir kalinya."

Juna tersentak kaget saat mendengar ucapan terakhir Rebecca. Menatap si cantik dengan pandangan bingung Juna mulai mendekati Rebecca, memegang bahu si cantik dengan lembut. "Maksud kamu apa, Ca?" Tanyanya.

"Jun, mungkin aja lusa aku udah nggak disini...aku udah nggak tinggal disini."

Juna benar-benar linglung, menatap Rebecca dengan rumit. "Kamu mau kemana?"

"Pindah rumah, Jun." Rebecca berbisik kecil, mulai menundukkan kepala karena tidak mampu melihat Juna. "Orang tuaku cerai dan aku ikut Ayah, saat ini Ayah berencana pindah ke luar negeri.. lusa aku berangkat."

Juna tertawa kecil tidak percaya. "Jangan bohong...Ca."

Apa ini prank? Juna kemarin ulang tahun, apa Rebecca sedang menjahilinya?

"Maaf, ini mungkin terakhir kali aku ketemu kamu... besok aku udah nggak berangkat kuliah." Rebecca berucap kecil, tangannya terjulur membuka tas lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil.

"Selamat ulang tahun, Juna. Ini ada hadiah kecil untuk kamu."

🏠🏠🏠

Our House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang