22

779 73 4
                                    

Ketiga orang itu masih dalam keadaan tubuhnya dililit dengan akar pohon yang tebal. [Name] menggerutu karena merasakan sakit, mereka ikatnya terlalu kuat.

"Kalau iya pun, kendorkan lah sikit ikatan nih!" [Name] mengomeli para alien.

Mereka dibawa ketempat markas mereka, mungkin. Ketua nya menatap mereka bertiga dengan tatapan tajam. Disebelahnya terdapat alien yang menangkap mereka tadi.

Rupa mereka tergolong kecil, bahkan lebih kecil dari pada Koko Ci, tapi herannya adalah. Kenapa tenaga mereka bisa kuat sekali. Sampai bisa mengangkat mereka bertiga dengan mudah.

"Kamu semua nih komplotan robot-robot tuh kan?" Ketua memberi pertanyaan, menyuruh mereka untuk jujur.

"Kami bukan komplotan mereka!" Reza berkata. Tapi tidak diterima oleh para penduduk disana. [Name] menatap datar, kalau ada Plankybot disini mungkin robot itu sudah keduluan naik pitam dibandingkan dirinya.

"Bohong tuh Ketua! Jangan percaya!" Alien lain berkata.

"Betul tuh ketua!"

Semuanya mulai bersorak. Sarah menghela nafas panjang. Matanya menatap lurus kearah ketua mereka.

"Kenapa anda menuduh kami sebagai komplotan mereka?" Sarah bertanya dengan tenang, tapi tatapannya menunjukkan dirinya sedang kesal.

"Karena, kamu semua itu penduduk asing! Kami tak percaya dengan kalian semua" Ketua itu berkata. Sarah menaikkan sebelah alisnya.

"Itu je? Lah, saya kira kamu semua punya bukti, hahaha lucu"

Ketua merasakan sebuah tusukan didalam hatinya. Yang dikatakan Sarah benar juga, mereka semua tidak memiliki bukti yang kuat.

"Ketua! Mereka pasti punya senjata dalam beg diorang" kata Alien sebelumnya. [Name] menatap alien itu dengan tatapan tajam.

"Weii! Kau ingat kami nak wisata?? Tak boleh bawa senjata demi melindungi diri kami sendiri. Korang aja pegang senjata tuh" [Name] berkata. Memutar kedu bola matanya dengan malas. Alien itu kicep.

"Ketua yang terhormat. Izinkan saya menjelaskan semuanya, dan saya harap anda juga menjelaskan semuanya agar tidak ada kesalah pahaman disini" Sarah berkata. Ketua itu terlihat sedang berpikir.

Sarah tau, posisi mereka sedang tidak memungkinkan untuk membela diri sendiri. Satu-satunya adalah menjelaskan semuanya dan menunjukkan beberapa bukti yang ada demi meyakinkan mereka semua.

Sarah menjelaskan semuanya, alasan mereka datang keplanet tersebut. Menunjukkan identitas dirinya sendiri. Seketika kewaspadaan mereka menjadi menurun.

[Name] dan Reza menatap Sarah dengan terbinar. Setelah ikatan mereka dilepas, keduanya langsung memeluk Sarah. [Name] memeluk Sarah, merasa bangga memiliki ketua yang bijaksana seperti dirinya.

Sarah sendiri merasa malu. Setelah itu mereka harus memberi laporan kepada Komandan dan Laksamana. Namun sayangnya alat komunikasi mereka mengalami gangguan.

Mau tidak mau mereka beristirahat di tempat ini. Sembari memperbaiki alat komunikasi mereka masing-masing. Mereka memiliki kemampuan teknisi yang lumayan. Apalagi Reza, Reza paling ahli.

Mereka duduk melingkar. [Name] mengecek alat dibagian pergelangan tangannya. Mengecek apa yang membuatnya menjadi gangguan seperti ini. Masalahnya, punya mereka semua.

"Aduh, alatnya ada dikapal angkasa semua lagi" Reza menggaruk rambutnya dengan kasar. Sarah memegang tangan laki-laki itu.

"Jangan macam tuh, rusak nanti rambutmu" kata Sarah dengan ekspresi datarnya. Reza mengangguk dan menjadi penurut.

HIRAETH (BOBOIBOY X READER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang