"Hoam~ kenapa nih Komandan?"
Dipagi-pagi buta, [Name] dipanggil oleh Koko Ci. Mengharuskan [Name] untuk hadir walau dirinya baru bisa tidur selama 1 jam akibat mengerjakan laporan TAPOPS yang untuk kesekian kalinya menumpuk.
"Maaf sebab bangunkan kau dimasa jam tidur kau [Name]" ucap Koko Ci yang tidak menoleh kearah [Name] yang masih berdiri dan mengucek matanya, terlihat juga kehitaman dibawah kantung matanya.
"Tak payah minta maaf. Kan udah sering keulang" perkataan [Name] membuat Koko Ci diam.
"Ada misi yang hanya boleh kau kerjakan"
"Huh?" [Name] memasang ekspresi heran. Dirinya sedang meminum secangkir kopi yang diberikan salah satu alien didalam ruangan kerja TAPOPS.
"Pergi ke planet Derekyt" Koko Ci mengatakannya sambil mengetik. Menampakkan tampilan planet yang rupanya seperti saturnus, yang memiliki cincin.
Yang membedakan adalah, planet Derekyt berwarna keunguan dan jauh lebih cantik dibandingkan saturnus.
[Name] meminum kopi. Matanya melirik kesisi yang lain setelah melihat bentukan planet yang hanya berupa sinar hologram.
"Aku nak kau ambil maklumat tentang alien bernama Hani Ni. Dia merupakan penjahat kelas atas, sudah banyak power sphera yang ia rebut dan membunuh penduduk sana" kata Koko Ci.
[Name] semakin menekuk kedua alisnya. Kemudian ia menghela nafas panjang. Meletakkan cangkir kopi didekat meja kerjanya dan mengambil satu buah pin dan menempelkannya didekat kerah bajunya dan memunculkan sebuah jubah berwarna navy.
"Kalau saya jumpa ngan alien tuh, apa yang harus saya buat?" tanya [Name]. Sepasang mata putih bersinarnya menatap kearah sebuah potret didekat meja kerjanya. Potret dirinya bersama Ayah dan Ibunya.
"Lakukan sesuka kau. Tapi jangan dibunuh" ucap Koko Ci sambil melirik kearah [Name]. Alien hijau itu hanya menatap punggung [Name].
"Dimengerti. Saya akan pergi sendiri, Plankybot harus berehat sebab misi terakhir kalinya" ucap [Name] dan mulai menghilangkan tubuhnya menggunakan teleportasi miliknya.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
[Name] kembali memunculkan dirinya. Ia menutup kepalanya menggunakan tudung jubah yang hanya sepanjang pinggang.
Dirinya berjalan memasuki kota yang dipenuhi aktifitas alien. Banyak teknologi canggih, serta bangunan-bangunan yang menjulang tinggi. Kendaraan yang terlewat canggih.
Matanya melihat sekeliling, membuat lintasan memori masuk kedalam ingatannya. Gambaran dirinya waktu kecil, bersama sang Ayah dan Ibu. Mengingat itu membuat senyuman sang gadis terbentuk.
"Tidak banyak yang berubah"
[Name] pergi kesalah satu tempat yang dulunya adalah rumahnya. Bentukannya masih sama, tidak ada yang berubah.
Ia membuka tudung jubahnya. Berjalan memasuki rumahnya. Dipenuhi dengan sistem keamanan yang ketat. [Name] tersenyum, membiarkan sebuah sinyal mengecsan wajahnya.
Dirinya diterima dan dibiarkan untuk masuk kedalam.
"Aku... pulang"
Ucapnya dengan suara lirih. Bayangan orang tuanya yang menyambutnya dengan hangat masih terpampang jelas. Itu semakin membuat perasaan gadis itu merasa sakit, dan membutuh tubuhnya terjatuh terduduk sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Semuanya masih sama..."gumamnya.
Kemudian ia kembali beranjak berdiri dan pergi menuju lantai bawah tanah. Sebuah markas kecil yang memang dirancang oleh Rizwan agar lebih memudahkan dirinya berkomunikasi dengan anggota TAPOPS dan pasukan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH (BOBOIBOY X READER)
RandomSetelah kejadian melawan Reta'ka beberapa hari yang lalu, akhirnya gadis itu mendapatkan cuti selama masa penyembuhanya selepas melawan Reta'ka. Gadis berkerudung maroon itu berjalan sepanjang koridor markas cabang. Ia dikirim kembali kesini selama...