DUARR!!
Tubuh seseorang terhempas kesebuah dinding besi. Disekeliling nya dipenuhi dengan kobaran api serta suara orang yang sedang bertarung. Banyak orang yang sedang melawan satu sama lain.
Berbeda dengan seorang pria dalam keadaan memeluk gadis kecil. Gadis itu membalas memeluk erat tubuh pria tersebut.
"Aku... Aku tak nak lukai kau Roslina!" Pria itu berteriak. Tubuhnya sudah dalam keadaan lemas, dengan sisa tenaga ia memeluk tubuh sang putri dengan erat.
Tidak membiarkan gadis kecil itu melihat pemandangan yang tidak seharusnya dilihat. Tatapan pria itu menatap sendu serta perasaannya yang hancur melihat sang wanita yang ia cintai dalam keadaan tatapan kosong. Tidak, tubuh itu hanya boneka.
"Heh. Hancurkan dia!"
Bersamaan dengan suara itu, gerakan sang wanita mulai cepat dan mengunuskan sebuah pedang untuk mengincar titik vital milik pria dihadapannya.
Pria itu memejamkan kedua matanya dengan kuat.
STAK
Pria itu membuka kedua matanya. Sudah pasrah apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, ada seorang kakek-kakek tua yang menyelamatkannya.
Kakek itu menggunakan pakaian zirah yang diselimuti dengan kristal. Orang itu menangkis pedang itu dan segera memberi jarak.
Menyebarkan kekuatan kristalnya dan tertancap disekitar wanita robot itu. Menciptakan sebuah ledakan sehingga mereka mendapatkan waktu untuk melarikan diri.
Pria itu berterimakasih ketika sudah diselamatkan oleh orang didepannya. Pria itu perlahan melonggarkan pelukannya dan menatap kedua bola mata sang putri yang berwarna lavender.
Bola mata yang juga dimiliki oleh wanita yang ia cintai. Itu membuat perasaanya semakin sesak. Pria itu menggigit bibir bawahnya, menahan isakan tangis. Supaya sang putri tidak ikutan sedih karenanya.
"Papa?"
"Iyaaa putriku sayangg? Ada apaa?" Pria itu berkata dengan suaranya yang lembut. Jika boleh jujur, dirinya sudah mulai kehabisan darah karena luka dari beberapa tubuhnya.
Pria itu tidak banyak melawan karena tidak mau melukai jiwa sang istri tercinta. Kilasan ingatan mereka masih menjadi keluarga bahagia membuat hati pria itu menghangat, namun ingatan lainnya membuat perasaanya hancur.
"Roslin... " pria itu bergumam. Tangannya memegang luka dibagian perutnya sebentar lalu beralih ke area jantung.
Dengan sebuah senyuman ia mengeluarkan cahaya kehijauan disana. Tangannya bergerak lalu menyentuh kening sang putri yang masih berada dipangkuannya.
"Bahagia terus putriku. Papa dan Mama mencintaimu"
Cup
Sebuah kecupan mendarat diarea kening sang putri. Dengan sisa tenagannya ia mulai menggendongnya dan menyerahkan kepada orang dihadapannya.
"Tolong jaga putri saya, Tok Kasa"
Topeng yang ia gunakan perlahan terbuka, menampakkan wajah dari sosok yang menyelamatkan Ayah dan Anak saat ini. Hang Kasa menatap gadis kecil di gendongannya saat ini.
"Kamu nak berbuat apa?" Hang Kasa bertanya. Matanya bergerak disaat tubuh pria itu mulai bangkit dan berjalan pergi meninggalkan Hang Kasa dengan terputus-putus.
"Aku... Aku nak selamatkan istriku" katanya dengan suara yang serak. Hang Kasa mencegahnya namun tangannya segera ditepis dengan lembut dan pria itu mulai menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH (BOBOIBOY X READER)
RandomSetelah kejadian melawan Reta'ka beberapa hari yang lalu, akhirnya gadis itu mendapatkan cuti selama masa penyembuhanya selepas melawan Reta'ka. Gadis berkerudung maroon itu berjalan sepanjang koridor markas cabang. Ia dikirim kembali kesini selama...