SPESIAL CHAPTER II

983 90 0
                                    

Mereka berdua terus mengitari setiap ruangan yang berada didalam goa. Setidaknya disekitar mereka sudah terpasang obor, jadi Boboiboy tidak perlu mengeluarkan energinya lagi.

Klek

Pintu dihadapan mereka berhasil dibuka. Hanya sebuah ruangan kosong. Ruangan terakhir yang mereka cek. Karena hasilnya tidak sesuai yang mereka inginkan itu berhasil mengundang kekesalan gadis air tersebut.

"Apani?? Setiap ruangan kosong" [Name] mematikan kacamata analisis miliknya. Dirinya menoleh dan mendapatkan Boboiboy tepat di belakang tubuhnya.

"Pelik lah. Tiap ruangan kosong, tapi kau kata ada Utabot didalam goa nih. Tapi dimana?" Boboiboy ikut memutar otaknya. Sudah sebanyak sekitar sepuluh ruangan yang mereka cek.

Mereka berdua diam untuk memikirkan jalan keluarnya. Lalu mereka sama-sama menjentikkan jari mereka dan saling menunjuk.

"Apa jangan-jangan Utabot menggandakan ruangannya?!?"

Setelah itu mereka tersentak. Tidak percaya kalau pikiran mereka sama. Hehehe jodoh pasti.

"Eh, tapi ruangan apa pula ya" Boboiboy kembali berpikir.

"Apa kita coba cek tengah-tengah ruangan? Ruangan 5 dan 6?" Boboiboy mengangguk setuju. Mereka berdua kembali menuju ruangan enam terlebih dahulu.

Klek

Pintu sudah terbuka. Hasilnya sama hanya sebuah ruangan kosong. Mereka berdua masuk kedalam dan mengecek sekitar. [Name] kembali mengaktifkan kacamata analisis nya. Hasilnya sama, tidak ada apa-apa didalam sini, tapi ada yang menarik perhatian nya.

"Boboiboy, hancurkan dinding tu cepat" [Name] menunjuk kearah dinding yang berada dihadapannya.

Boboiboy mengangguk dan bertukar menjadi Gempa. Dengan pukulan gempa dinding perbatuan itu berhasil runtuh dan mereka menemukan ruangan baru disana.

[Name] tersenyum. Mematikan kembali kecamatan analisinya dan segera berlari memasuki ruangan tersebut. Gempa memanggil nama gadis itu dan mengejarnya.

"Boboiboy! Betukar jadi Halilintar cepat! Utabot kat depan je! : jaring air!" [Name] melakukan serangan kearah depannya.

Jaring airnya meleset dan seperti menangkap sesuatu. Jaring itu lantas bergerak dengan sendiri, bergerak menjauh dari mereka berdua.

"Oh! Baik! : Boboiboy Halilintar!!" Boboiboy lantas berhambus pergi mengejar Utabot yang tidak terlihat. [Name] berhenti dan memberikan serangan senapan air untuk menghentikan pergerakan Utabot.

"Jangan apa-apakan aku!!" Utabot mulai bersuara. Halilintar menangkapnya dan mengangkatnya. Wujud Utabot seketika terlihat.

[Name] berhasil menyusul mereka. Ia menarik nafas karena nafasnya yang naik turun. Ia kelelahan untuk mengejar mereka.

"Sabar dulu Utabot. Kami disini buat menyelamatkan kau" ucap Boboiboy. Utabot perlahan tidak melawan, menoleh untuk menatap orang yang menangkapnya.

"Aku tak percaya! Korang nih pasti alien jahat kan!?" ucap nya yang kembali memberontak. [Name] menghela nafas panjang, dirinya menjelaskan kalau mereka berdua merupakan anggota TAPOPS. Mendapatkan misi untuk membawa Utabot kembali agar bisa dilindungi.

Utabot mendengar itu lantas terkejut. Ia sudah tidak memberontak lagi, memilih untuk percaya kepada mereka berdua. [Name] merasa bersyukur karena tidak harus ada drama.

"Dah, baik kida kembali ke TAPOPS–"

Dar!

Suara tembakan terdengar di indra pendengaran mereka. [Name] menoleh dan mendapatkan keberadaan dua alien yang berbadan besar. [Name] mengaktifkan kacamata analisis nya dan mendapatkan informasi mereka berdua.

HIRAETH (BOBOIBOY X READER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang