31

833 76 3
                                    

Koko Ci memperhatikan layar hologram. Menampakkan sebuah pertarungan yang terjadi diluar sana. Dirinya mengeratkan kedua tangannya yang berada di belakang tubuhnya.

Melihat [Name] yang sudah memasuki pusaran tornado tingkat maximal membuat perasaan Koko Ci semakin berat. Dirinya sampai menahan nafas, mencoba mempercayakan semuanya kepada gadis itu.

"Komandan..."

Alien itu lantas menoleh dikala ada yang memanggilnya. Sebuah robot power sphera yang tidak lain adalah Seabot. Seabot dibawa ketempat ini untuk mengawasi setiap peningkatan kekuatan [Name].

"Apa....[Name] bakalan baik-baik saja?" Seabot bertanya.

"Kita kena berdoa untuknya, aku percaya dia pasti berjaya"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Diposisi pertarungan yang berada diluar angkasa. Suasananya semakin mengganas ketika suara jeritan [Name] semakin kuat serta pusaran tornado air yang semakin besar.

Semua perhatian seketika beralih kearah gadis tersebut. Yaya menggenggam tangannya dengan erat, ia sangat takut dengan suara jeritan temannya.

Berbeda dengan Grantasu. Alien itu membentuk senyuman miring dan menjadi sengiran licik. Alien itu menjentikkan jarinya, salah satu pasukannya membawakan sebuah alat yang berubah tombol kecil.

"Aku dah menunggu momen nih"

Pip

DUAR!

Ledakan itu terjadi dibagian pusaran tornado milik [Name]. Menjatuhkan tubuh gadis itu hingga menggelinding jauh.

"[NAME]!!" Semuanya meneriaki namanya dengan kuat. Apalagi Halilintar yang langsung menghempaskan lawannya dan segera bergegas untuk menghampiri [Name] yang terhempas.

Halilintar sudah hampir sampai ketempat gadis itu. Belum lagi ia menyentuh [Name], dirinya sudah terhempas akibat sebuah serangan yang terjadi ditimbulkan oleh gadis itu sendiri.

"Apa?!" Yaya terkejut. Lalu kemudian dirinya dibuat terkejut dengan sorot mata [Name] serta tanda dibagian keningnya berubah menjadi warna gelap.

"HAHAHA!! SESUAI RANCANGAN AKU!" Grantasu tertawa puas. Alien itu sampai membentang kedua tangannya. Seruannya sampai terdengar luas.

"[Name]! Apa yang dah jadi??" Halilintar bertanya. Lalu kedua matanya kembali melebar ketika mendapat sebuah pedang besar dan tajam diarahkan didagunya.

Gadis itu menampakkan sorot mata tajam. Seluruh tubuhnya yang dipenuhi asap kehitaman.

"Musnahkan dia, [Name]!" Grantasu memberi perintah. Gadis itu langsung mengarahkan pedangnya kearah Halilintar dan siap memberikan sebuah tebasan.

STING

Halilintar menahan pedang tersebut menggunakan pedang halilintar miliknya. Dirinya menepis serangan itu dan memberi jarak diantara keduanya.

Dirinya masih berusaha untuk tidak mempercayai apa yang dirinya lihat barusan. [Name] bukan lagi [Name] yang ia kenal.

Bahkan, Plankybot yang menempel ditubuh gadis itu ikutan menatapnya tajam. Halilintar menggertakkan giginya dengan kuat, memperlihatkan urat-urat dibagian lehernya.

"APA YANG DAH KAU BUAT HA?!" Halilintar lantas berteriak kearah Grantasu yang masih saja tersenyum licik.

"Takde pape, hanya membuatnya patuh... macam Ibunya" kedua mata alien itu lantas melirik kearah wanita yang berada disebelahnya.

Halilintar semakin dibuat marah. Dengan seluruh kekuatannya ia menyerang Grantasu. Alien itu terlihat menghindar dengan mudah dan kembali menyerang Halilintar.

HIRAETH (BOBOIBOY X READER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang