Sudah puas dengan hari liburannya. Sudah waktunya mereka kembali kerja, kecuali pasukan Boboiboy. Mereka harus lanjut sekolahnya. Sedangkan [Name] tetap bekerja.
Dirinya sering lembur. Pemandangan laporan dilayar hologram sudah menjadi makanan sehari-harinya. Sekarang sudah memasuki waktu istirahatnya. Namun ia menolak karena lebih memilih bekerja saja.
"Weii [Name]"
Sang gadis menoleh. Mendapatkan seorang gadis berambut merah, rambutnya lurus dan panjang, dia adalah Sarah.
[Name] memutar kursinya dan melihat kearah Sarah sepenuhnya. "Ada apa?–Oh!! Kue!!"
Kedua mata lavendernya lantas melebar dikala melihat sepiring kue kering yang dibawakan oleh Sarah. Sarah terkekeh kecil lalu meletakkannya didekat gadis berkerudung maroon itu.
"Terimakasih Sarah! Kau memang kawan baik aku!" ucap [Name] dengan terbinar-binar. Sarah tersenyum lalu tertawa.
"Yelahh. Siapa lagi kawan kau selain aku?"
"–dan aku!" tiba-tiba saja seorang laki-laki muncul dibelakang Sara. Ia menampakkan dirinya dengan tangannya yang ia angkat.
"Hahahah. Korang berdua memang kawan baik aku!" ucap [Name] senang. Dua orang itu tersenyum lalu diganti dengan suara tawa.
Selama lembur [Name] ditemanin oleh kedua temannya. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Terkadang mendengar suara pertengkaran antara Reza dan [Name]. Sara hanya menghela nafas.
"Kau salah lah. Apahal kau nyusunnya macam tuh? Kau nak kenak amuk Laksamana?!" Reza menunjuk kearah layar monitor yang digunakan oleh [Name].
Laki-laki itu berdiri didekat kursi gadis berkerudung maroon. Sikunya berada diatas kursi–lalu berganti dengan tangannya memegang bagian atas kursi dan sedikit mencodongkan badannya kedepan. Memperdempet jarak.
Sarah yang duduk disebelah [Name] kini melirikkan matanya. Ia melihat posisi antara Reza dan [Name] yang tergolong dekat. Saat ini [Name] sedang pusing dengan semua omelan Reza yang membuat telinganya panas. Ia sudah muak dengan semua revisi tersebut.
Berbanding terbalik dengan Reza. Reza mengomel-ngomel. Namun dibalik itu ia membentuk senyuman. Matanya menatap lembut kearah gadis berkerudung maroon yang sedang memusingkan laporan terkait misi akhir akhir ini.
Sara menekuk kedua alisnya lalu melanjutkan kerjaanya. Kesepuluh jarinya menekan tombol Keyboard dengan cepat. Menghilang semua rasa pusing dikepalanya, ia harus fokus dengan pekerjaanya agar bisa istirahat.
"Dah paham?" tanya sang lelaki yang mulai membenarkan posisinya. Sedangkan sang gadis sudah terbaring diatas keyboard dengan kumpulan asap dari kepalanya.
"Takk~ ini sangat~ membuat~ palaku pening lahh~" ucap gadis itu dengan nada yang gemeteran akibat terlalu pusing.
Reza tertawa gemas. Tangannya memegang kepala gadis itu lalu sedikit mengacaknya. Membuat kerudung gadis itu berserak dan berakhir mendapatkan ribuan pukulan dari [Name].
Reza meringis dibawah dengan memeluk kepalanya–terdapat beberapa benjolan memenuhi kepalanya.
"Sarah~ tengok [Name]!" Reza mengadu kepada gadis berambut merah. Sarah yang melihat itu lantas menatap datar.
"Apahal dengan korang berdua nih?"
"Kau tengok nih! Dia buat pasal!! Sebal aku!" [Name] menujuk kerudungnya yang sudah berserakan. Sarah memperhatikan hal itu lantas menatap datar.
Disudut pandang sang gadis, saat ini [Name] emanglah sedang emosi. Namun seperdetik kemudian–
"HUAAA SARAH!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH (BOBOIBOY X READER)
RandomSetelah kejadian melawan Reta'ka beberapa hari yang lalu, akhirnya gadis itu mendapatkan cuti selama masa penyembuhanya selepas melawan Reta'ka. Gadis berkerudung maroon itu berjalan sepanjang koridor markas cabang. Ia dikirim kembali kesini selama...