32

818 79 7
                                    

Sebuah ruangan yang dipenuhi dengan para alien dengan kesibukan mereka masing-masing. Semuanya terlihat sedang sibuk dengan layar hologram dihadapan mereka.

Ditengah-tengah ruangan, terbentuknya meja berbentu persegi panjang yang juga memancarkan sinar hologram dengan bentukan sebuah peta serta planet berwarns kebiruan.

"Oceanapia? Boleh ke kita rancang robot kesayangan aku ni menjadi lebih kuat?" Sesosok alien berbadsn besar kini menyentuh punggung seorang gadis berkerudung maroon yang berdiri di sebelah nya.

Tatapannya tosong, ekspresi yang ia tunjukkan adalah ekspresi datar.

"Boleh banget tuan! Disebabkan [Name] dan Roslina adalah keturunan Oceanapia, maka kita boleh rancang mereka berdua jauh lebih hebat! Kita ciptakan menjadi manusia senjata!!" Alien lainnya berseru.

Grantasu memegang dagunya dan sedikit mengusapnya. Dirinya mulai merasa puas dengan informasi anak buahnya. Dirinya lantad berseru keras kepada sang kemudi kapal untuk mempercepat keterbangan mereka.

"HUAAHAHAHAH!!! Akhirnya!! Aku akan menjadi yang terkuat!!"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

"Macam mana kapten Kaizo? Dah dapat jejak lokasi diorang?" Koko Ci bertanya kepada alien yang bernama Kaizo. Kaizo terlihat sangat fokus, tidak lama dirinya menemukan titik lokasinya.

"Sudah Komandan! Mereka sekarang menuju ke Oceanapia" jelas Kaizo. Detik itu Koko Ci dan Laksamana membekukan seluruh tubuh mereka.

"A-apa?!" Koko Ci sedikit berteriak sambil membanting meja menggunakan kedua tangannya.

"Tak boleh jadi! Diorang mesti nak jadikan [Name] sebagai robot senjata mereka! Mereka dah tau kalau [Name] keturunan Oceanapia" ucap Laksamana.

"Kita kena bergegas ke Oceanapia!" ucap Ying.

Pasukan Boboiboy segera berlari memasuki pesawat, dan diikuti oleh Kaizo. Pesawat mulai berhembus memasuki gerbang teleportasi yang langsung terhubung menuju planet tempat tinggalnya Oceanapia.

"Kita dah tiba" ucap Papa Zola yang mengendarai pesawat. Papa Zola mendaratkan pesawat ditempat sebelumnya mereka jadikan parkiran.

Semuanya turun. Setelah itu Boboiboy menghubungi Hargam. Komunikasi mereka tersambung. Hargam merasa sangat senang karena pasukan Boboiboy kembali berkunjung.

"Kita tak de masa buat bahagia sekarang nih! Jemput kami sekarang Hargam!" seru Boboiboy.

"Baiklah Tuanku Boboiboy"

Komunikasi terputus. Mereka hana perlu menunggu. Beberapa ada yang bahas soal rencana agar dapat membawa [Name] dan Plankybot.

Boboiboy terlihat sedang berpikir dengan dirinya sedang berdiri menghadap lautan. Dirinya kembali mengingat dimana dirinya bertarung dengan [Name] terakhir kali.

Rasa dadanya sangat sesak. Apalagi melihat tatapan dinding dari [Name]. Tidak bisa dideskripsikan karena terlalu rumit.

Boboiboy menghela nafas panjang agar bisa lebih rileks. Kemudian dirinya dapat melihat keberadaan Hargam dengan beberapa ikan lainnya.

"Tuanku Boboiboy!" Hargam berseru senang.

"Hargam!" Boboiboy ikut berseru.

"Eh? Mana Nona [Name]?" Hargam bertanya setelah tidak mendapatkan keberadaan [Name].

"[Name]... dia dah dibawa oleh Grantasu. Dia dah dikendalikan... dengan Plankybot sekali" Boboiboy mulai bercerita.

Hargam terkejut mendengar ceritanya. Tangannya mengepal didepan dadanya. "Begitu..."

HIRAETH (BOBOIBOY X READER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang