Mereka semua sekarang sudah berada didepan pintu pesawat angkasa yang siap berhembus pergi. Para-para Ikan mengantar mereka hingga kedaratan. Semuanya berseru sambil melambaikan kedua tangannya kearah para pasukan TAPOPS.
[Name] ikut membalaskan lambaian tangan dengan semangat, bahkan kedua tangannya terangkat dan melambai. Ia tersenyum lebar.
Perlahan mesin pesawat angkasa aktif dan mulai bergerak. Setelah dikira-kira sudah cukup tinggi, [Name] dan yang lainnya masuk dan membiarkan pintu pesawat angkasa tertutup dengan rapat–pesawat sudah berhembus pergi melintasi galaxi.
Sekarang mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing. [Name] pergi bersama Yaya dan Ying. Plankybot dan Ochobot sedang istirahat untuk memulihkan energi mereka.
[Name] sedang berbaring diatas kasur milik Yaya. Mereka tidur dikasur yang sama. Saling bertukar cerita hingga mengundang tawa mereka bertiga. [Name] menggulingkan badannya untuk mengambil posisi telungkup dan mengayunkan kedua kakinya.
"Hmm, aneh juga yaa"
Yaya dan Ying secara bersaman melihat kearah [Name] yang posisinya ditengah-tengah mereka. Mereka juga menukar posisi seperti yang dilakukan [Name]. Mereka menatap penasaran.
"Oceanapia penuh sejarah. Apa tak masalah kalau Seabot kita bawa?" [Name] bertanya kepada kedua temannya.
"Mereka kan sudah izinkan kita. Tak jadi masalah lah tuh" ucap Ying yang menganggabnya enteng. Yaya setuju dengan yang dikatakan oleh Ying. Sekarang [Name] setuju dan melupakannya.
Ia kembali mengganti posisi menjadi rebahan atau telentang. Yaya dan Ying menatap gadis itu sambil menangkup pipi mereka.
"Hmm~, nampaknya akhir akhir ini kau ngan Boboiboy makin dekat" Yaya terlihat sedang mengejek temannya yang ketahuan tersenyum tanpa alasan.
[Name] tersentak, menoleh kearah Yaya yang masih tersenyum mengejek. Wajah gadis itu sedikit memanas dan tidak membenarkan hal itu.
"Halah. Cakap je lah, kitorang tau kok" Ying melanjutkannya. [Name] mendengus, memeluk salah satu boneka milik Yaya. Menutup wajahnya menggunakan boneka tersebut.
"Ntahlah, kelihatannya begitu kah?" [Name] menatap Yaya dan Ying secara bergantian. Dua orang itu mengangguk secara bersamaan.
"Agaknya Boboiboy balas perasaan kau tak ye? Aku penasaran" Yaya sedikit bersenadung. Ia sangat mendukung temannya untuk dekat dengan Boboiboy. Yaya dan Ying mendukung keduanya digaris terdepan.
"Ihh Yaya!! Jangan buat aku kepikiran dong!" Akhirnya [Name] merubah posisinya menjadi duduk. Yaya tertawa, Ying juga sama.
"Hihihi. Comelah kau [Name]. Macan kau cari momen lagi deh. Macam semalam" ucap Ying yang menjatuhkan wajahnya diatas kasur Yaya, membiarkannya tenggelam disana.
"Hmm, apa yang harus kulakukan?" [Name] bertanya. Yaya terlihat sedang berpikir, mencari solusi.
"Coba minta latihan bareng dengan dia kut?" Yaya memberikan pendapatnya.
"Itu masuk ke?" [Name] terlihat tidak yakin. Yaya menatap gadis itu lalu tersenyum. Ia anggukan kepalanya dan mengganti posisi menjadi duduk bersila, mereka berdua saling berhadapan.
Tap
Yaya memegang kedua bahu temannya. "Pasti masuk. Tebakanku tak pernah salah" Yaya terlihat percaya diri. Ying menatapnya dengan datar.
"Hmm, tapi ada benarnya juga yang dicakap oleh Yaya"
[Name] kali ini berpikir, saran dari kedua temannya terdengar masuk akal sebenarnya–tapi ia ragu. Ekspresi gadis itu sangat mudah terbaca, membuat Yaya dan Ying menatapnya datar. Masing-masing memegang bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH (BOBOIBOY X READER)
RandomSetelah kejadian melawan Reta'ka beberapa hari yang lalu, akhirnya gadis itu mendapatkan cuti selama masa penyembuhanya selepas melawan Reta'ka. Gadis berkerudung maroon itu berjalan sepanjang koridor markas cabang. Ia dikirim kembali kesini selama...