Darelio-rang gila

42 15 26
                                    

Hai, pagi semuanyaaa, happy weekend!!
Kali ini author ada masukin lagu BTS, agar kalian bisa baca sambil dengerin lagu BTS.
***

Lio mencoba untuk menahan jambakan dari tangan Youra, sambil terus meminta ampun. Berharap agar Youra segera melepaskan kembali jambakannya itu.

Ibu yang tadi berinisiatif untuk membawakan air putih untuk Lio itu pun, kembali menaruh air yang ia bawa dan bergegas pergi menuju keributan yang ia dengar dari dapur.

"Loh? Sayang, kenapa?" Ibu begitu panik, saay melihat apa yang dilakukan oleh anak perempuannya itu. Ibu langsung menarik tubuh Youra, agar Youra melepaskan tangannya, yang menjambak kuat rambut Lio.

Youra melepaskan tangannya, dan segera merapikan baju juga rambutnya yang ikut berantakan, karena emosinya itu. Begitu pula dengan Lio, ia mengatur nafasnya, dan menggosok-gosokkan tangannya di atas kepala yang tadi rambutnya dijambak oleh Youra. Pedih katanya.

"Sayang, kenapa?" tanya Ibu Sena, sambil mengajak Youra untuk kembali duduk. Youra pun menurut, dan duduk di samping Ibunya.

Ibu yang melihat keduanya sudah saling diam untuk mengatur emosinya. Segera ia kembali ke dapur, untuk mengambil air putih yang tak sempat ia bawa.

Begitu Ibu sudah kembali dan membawakan dua gelas air putih itu, Lio segera mengambilnya dan meneguk air putih itu. "Ga tau tuh, Youra tiba-tiba aja jambak rambut Lio."

"Eeeh! Lo jangan memutarbalikkan fakta, ya!" Youra segera menyerobot ucapan dari Lio.

"Emang bener kok, lo yang jambak gue." Lio mencoba untuk membela dirinya sendiri.

"Emang iya gue yang jambak lo, tapi tetep salah lo!" Youra tetap kekeuh dengan pendapatnya sendiri, bahwa Lio itu salah baginya.

"Kok gue sih, yang sal—"

"Stop! Udah, ya. Sayang, Youra sabar dulu. Kamu Lio, diem dulu. Ibu mau tanya dulu, kenapa kalian tadi bisa sampe ribut-ribut kayak anak kecil?" tanya Ibu dengan memisahkan keduanya, dan mencoba mencari tahu penyebab dari keributan diantara keduanya.

"Tadi, 'kan Ibuu tau sendiri, Lio tiba-tiba dateng ke rumah—" Youra mengawali untuk menjawab pertanyaan Ibu tadi.

"Enggak, gue tadi chat dulu ke lo, kalo gue mau ke sini." Lio memotong ucapan Youra, yang membuat Youra kembali emosi untuk yang kesekian kalinya.

"Sabar dulu, ya, Sayang." Ibu kembali menenangkan Youra. "Iya, terus gimana lagi, Sayang?" tanya Ibu lagi, mempersilahkan anaknya untuk kembali berbicara.

"Iya, sebelumnya Lio bilang mau ke sini. Terus ..." Youra menceritakan semuanya dari awal, hingga dirinya dan Lio terlibat adu mulut, dan berujung dirinya yang menjambak rambut Lio.

"Jadi Lio, sekarang tau, 'kan gimana emosinya Youra? Dia dari pagi loh, Ibu perhatiin belajar, sampe baru tadi dia lepas belajar karena mau makan. Terus kamu dateng dan malah bilangnya gitu," tutur Ibu sambil menatap Lio, berharap teman dari anaknya ini mengerti maksud dari penjelasannya. Bukan berarti Ibu membela anaknya, tetapi dari sudut pandangnya ini, Lio lah yang salah.

"Iya, Ibu. Lio salah, Lio minta maaf." Lio pun yang dinasehati oleh Ibu Sena hanya menundukkan kepalanya.

"Minta maafnya ke Youra, bukan ke Ibu." Ibu Sena, memberikan arahan pada Lio, dan Lio langsung menatap ke arah Youra.

"Youra, gue minta maaf," ucap Lio dengan menatap ke arah Youra, kemudian ia kembali menundukkan kepalanya menyesal. Menyesal? Benarkah Lio menyesal?

"Iya." Youra hanya menjawab dengan ketus, permintaan maaf dari Lio itu.

It's Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang