Dua minggu telah berlalu sejak pada saat di mana Youra dan Lio mendaftarkan diri mereka secara online untuk memasuki sekolah menengah kejuruan, yang mereka inginkan.
Youra sedari pagi hanya merebahkan dirinya pada kasur yang empuk di dalam kamarnya. Kepala kipas angin yang terus bergerak ke kanan dan ke kiri memberi hembusan udara yang sejuk menerpa tubuh Youra.
Entah apa yang akan ia lakukan kali ini. Ingin bermain bersama Sherly dan juga Nadine pun rumah mereka berjauhan, dan tak memungkin untuk Youra pergi ke sana sendirian.
Ia dan teman-temannya hanya bisa mengobrol via WhatsApp saja dan hanya hal-hal penting saja yang akan ia bicarakan. Dan selama dua minggu ini juga Lio tak ada kabar sama sekali hanya untuk sekedar menunjukkan muka tanpa dosanya itu, seperti hari-hari sebelum di mana perpisahan sekolah terjadi.
Huuuh!
Youra menghembuskan nafas kasarnya. Berguling ke kanan dan ke kiri, tak ada kegiatan apapun yang akan ia lakukan kali ini. Ia bangun dari tidurnya kemudian mengambil buku diary nya, tak lupa dengan pena merah muda kesukaannya.
"Sayang. Youra." Itulah teriakan dari Ibu yang berhasil membuat Youra kembali bangkit dari tidurnya dan menghampiri Ibunya itu.
"Iya Bu." Youra segera menghampiri Ibunya yang tengah sibuk dengan tanaman-tanaman miliknya.
"Sayang tolong Ibu ambil botol yang isinya ada ikan cupangnya," ucap Ibu dengan tangannya yang terus sibuk mengurusi bunga dihadapannya.
Youra lantas mengambil ikan cupang yang dimaksud oleh Ibu tersebut, dan memberikannya pada Ibu. "Buat apa emangnya, Bu?" tanya Youra penasaran, dengan mendudukkan dirinya di kursi yang ada di samping kiri Ibu.
"Ini, ikannya mau Ibu satukan sama tanaman ini," jawab Ibu.
Youra mengerutkan keningnya. "Emangnya bisa, Bu?" tanyanya. "Bisa dong! Kamu ke mana aja bisa gak tau gitu?" Ibu menggoda anaknya yang tidak tau menahu tentang tanaman.
"Ini itu bunga Aglonema. Bunga ini bisa tumbuh dan hidup bersama dengan ikan cupang. Kamu tau sendiri kan kalo Ibu suka banget liat ikan-ikan yang warnanya itu cantik-cantik? Nah, Ibu jadinya coba cari tau deh di internet, dan ternyata ada yang bisa nih hidup bersama begini. Selain itu, tanaman ini juga unik dan cantik warnanya," jelas Ibu.
Ibu bangun dari duduknya, dan pergi mengambil sesuatu ke arah dapur. "Nah, sebelum tanaman ini di masukkan ke dalam wadah, pastikan wadahnya itu harus yang cukup besar kaya akuarium yang mau Ibu pake kali ini." Ibu membawa akuarium berukuran sedang yang berada di kedua tangannya.
"Tadi kan ujung-ujung akar yang tajam dari Aglonema yang udah Ibu potong itu juga ada fungsinya. Fungsinya yaitu biar ikan cupangnya gak luka saat berenang di dekat Aglonema ini." Ibu menaruh Aglonema itu dengan rapi dan teratur di dalam akuarium.
Setelahnya Ibu memasukkan air yang tak terlalu banyak ke dalam akuarium tersebut, kemudian tak lupa memasukkan tiga ikan cupang yang tadi Youra ambil.
Youra memperhatikan kegiatan Ibunya dengan seksama dan matanya yang ikut naik turun mengikuti gerak tangan Ibu yang sedang menata akuarium tersebut.
"Gimana? Cantik, 'kan?" tanya Ibu, dengan memperlihatkan hasil dari kedua tangan ajaibnya itu.
Youra mengangguk setuju dengan apa yang diucapkan oleh Ibunya itu. Akuarium yang semula kosong dan tak enak untuk dipandang itu, kini menjadi akuarium yang indah dan enak untuk dipandang.
Tiga ikan cupang yang berenang menggerakkan ekor-ekor cantiknya itu dengan riang dan gembira di dalam akuarium. Berenang dengan bebas memasuki akar-akar yang terendam oleh air.
"Udah sayang, gak usah di liatin terus akuariumnya," ucap Ibu. Pasalnya Youra terus memperhatikan ikan-ikan itu dengan matanya yang berbinar kagum sedari tadi.
"Emangnya kamu gak ada kerjaan?" tanya Ibu. Youra lantas menggeleng. "Enggak ada, Bu," jawabnya.
"Ya udah kalo gitu mau gak bantu Ibu?" tanya Ibu menatap ke arah anaknya itu. "Bantu apa, Bu?"
"Bantu Ibu bereksperimen." Ibu menaikturunkan alisnya menatap ke arah Youra.
***Terdengar suara dentuman musik dari arah ruang keluarga dengan cukup besar. Dua manusia Ibu dan anak itu sudah memakai celemek dengan rambut mereka yang digulung oleh jedai berwarna biru.
"Hey call me!" Ibu bernyanyi dengan semangat mengikuti alunan musik yang diputar.
"Baepsae!" Tak ingin kalah dari Ibu, lantas Youra melanjutkan lirik dari Ibu sebelumnya.
"Yokbwatji I!" Lirik berikutnya Ibu kembali bernyanyi.
"Sedae!" Youra melanjutkan dan menyahutnya dengan semangat.
"Ppalli!" Ibu mengambil pisau dan juga talenan.
"Chase 'em!" Youra mengambil teflon yang kemudian di isi dengan air bersih, dan menyalakan api kompor dengan ukuran api sedang.
"Hwangsae deoge nae garangin taengtaeng!" Di lirik terakhir mereka menyanyikannya bersama dengan senyum yang merekah di kedua wajahnya.
Itu adalah lagu BTS yang berjudul 'Silver Spoon'. Memang lagu tersebut bisa langsung meningkatkan rasa semangat pada siapa saja yang mendengarnya. Tak terkecuali pada Ibu dan juga Youra pada saat ini.
Ibu memotong cabai dan satu batang daun bawang. Sedangkan Youra mengambil kecap manis, saus tomat dan juga saus sambal yang ada di dalam kulkas.
Ibu kembali memotong tahu putih menjadi empat bagian. Kemudian memasukkan dua bungkus mie instan ke dalam teflon yang sudah berisi air yang mendidih di dalamnya. Disusul dengan tahu, bakso, dan juga saus tomat, saus sambal, dan kecap manis ke dalamnya.
Sementara itu, Youra mengambil dua buah telur ayam di dalam kulkas dan memasukkannya ke dalam teflon tadi, tak lupa dengan daun bawang dan juga cabai yang sudah di potong oleh Ibu sebelumnya.
Keduanya kembali bernyanyi mengikuti alunan musik yang terdengar dari arah ruang keluarga sambil menunggu Ramyun Indomie yang tengah mereka buat.
Youra mengambil sebotol Coca-Cola yang ada di dalam kulkas, tak lupa dengan es batu yang ada di dalam freezer. Ia membuat minuman dingin tersebut ke dalam dua gelas untuknya dan untuk Ibu.
Youra dan Ibu Sena umurnya hanya terpaut 20 tahun saja. Ibu Sena dan Ayah Zayyan menikah pada saat mereka masih berusia muda, sehingga Youra dan Ibu terlihat seperti kakak dan adik. Bahkan Ibu Sena memperlakukan anaknya itu seperti temannya.
Tak lama Youra menyelesaikan pekerjaannya, Ramyun yang telah mereka buat pun sudah matang. Ibu menyajikan Ramyun itu ke dalam dua mangkuk, dan memberikan taburan biji wijen di atasnya.
Bau sedap dari Ramyun itu berhasil membuat keduanya tersenyum puas atas hasil kerja mereka. "Wanginya itu loh, Bu. Huuum, enak banget!" ujar Youra.
"Sudah-sudah. Ayok Ibu bawa Ramyun nya, kamu bawa minumannya." Ibu lantas segera membawa Ramyun itu dengan nampan yang ada di kedua tangannya menuju ruang makan.
Youra mengekori langkah Ibunya itu dari belakang. Kemudian mendudukkan dirinya pada kursi yang ada di ruang makan. Begitu pula dengan Ibu.
Perpaduan yang sempurna antara Ramyun yang pedas dan hangat itu, dengan minuman dingin yang manis dan segar. Keduanya langsung menghabiskan makanan dan minuman itu dengan nikmat.
Bunga Aglonema: https://wolipop.detik.com/home/d-5119270/tanaman-hias-indoor-aglonema-bisa-dipelihara-bareng-ikan-cupang

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me!
Teen FictionAku Youra, Youra Chrysanthemum. Ini kisah ku dengan seseorang yang bernama Darelio. Aku diam-diam menyukainya, yang entah akan berapa lama rasa ini akan bertahan di dalam hubungan pertemanan ini. Aku tak tahu, ia merasakan hal yang sama atau tidak...