30 Januari

10 6 0
                                    

"Nanti lo diem di sini aja, jangan kemana-mana!" pesan Lio.

Youra hanya mengangguk, dengan matanya menatap ke arah Lio yang kian menjauh dengan mengacungkan jempolnya.

Kini Lio terlihat sangat tampan dengan Jersey berwarna merah hitam yang melekat pada tubuhnya. Angka 30 yang tertulis pada punggung Jersey nya itu. 30 Januari adalah tanggal lahirnya.

Youra terus memperhatikan bagaiman Lio berlari mengajar bola itu, bagaimana Lio dengan senyum semangatnya saat bola tersebut masuk ke dalam gawang lawan, yang ada di masing-masing ujung lapangan itu.

Bukan hanya Youra yang memperhatikan Lio. Lio pun ikut sesekali matanya tertuju pada tempat di mana Youra duduk. Ia takut Youra pergi tanpa sepengetahuannya, atau bahkan ada laki-laki yang mencoba mendekati temannya itu. Seperti sekarang ini.

Lio tampak kesal saat manik matanya melihat seorang lelaki yang mencoba untuk berbicara pada Youra. Dan Youra tersenyum mempersilahkan lelaki itu untuk duduk di sampingnya.

"Dasar mata jelalatan, liat cowo ganteng dikit aja langsung di bolehin duduk berdua," gerutu Lio.

Lio melihat Youra yang menunjuk ke arahnya. Dan Lio hanya melambaikan tangannya ke arah Youra.

Sepuluh menit telah berlalu. Babak pertama telah selesai. Lio langsung berlari ke arah Youra. Lelaki tadi pun pergi setelah berpamitan dengan Youra.

Dan Youra langsung berdiri saat Lio telah berada di hadapannya. Terlihat keringat yang bercucuran dari pelipis Lio dengan cukup banyak.

Youra memberikan saputangan berwarna putih miliknya itu kepada Lio. Kemudian Lio menerimanya dan mengusap ke wajah dan tangannya juga.

Youra menyodorkan sebotol air putih ke Lio, dan Lio menerimanya. Terlihat jakun milik Lio yang naik dan turun saat meneguk air putih tersebut.

Youra hanya menatap kagum pada Lio. Sedangkan Lio yang menyadari itu hanya terus melanjutkan aksi tebar pesonanya. Satu botol air putih itu langsung tandas diteguk oleh Lio. Kemudian Lio melempar botol tersebut ke dalam tong sampah yang tak jauh darinya.

"Udah liatin gue nya?" tanya Lio yang mencoba untuk menggoda Youra.

Youra pun gelagapan dibuatnya, dan menatap sembarang ke arah depan. "Gue tau gue ganteng, tapi gak segitunya juga lo liatin gue," ujar Lio dengan pede-nya.

Youra pura-pura tak mendengar ucapan Lio, dan hanya diam mendudukkan dirinya kembali. Disusul dengan Lio yang ikut duduk di samping Youra.

"Tadi ngobrol sama siapa?" tanya Lio, dengan tatapannya yang terus menatap ke arah depan.

"Tadi namanya Riyan," jawab Youra.

"Gue gak tanya namanya. Males dengernya. Namanya jelek!" ledek Lio.

"Tadi lo tanya siapa," jawab Youra.

"Iya. Tapi gue gak tanya siapa namanya," sungut Lio. "Dia ngapain tadi?" tanya Lio.

"Cuma pengen kenalan aja, minta nomor WhatsApp gue," jawab Youra seadanya.

"Terus lo kasih?" tanya Lio yang langsung melirik ke arah Youra.

"Bukan urusan lo gue kasih atau gak," jawab Youra.

"Itu urusan gue juga, Ra," ucap Lio dengan sedikit penekanan pada setiap katanya.

"Lo udah selesai? Kalo udah ayok anterin gue pulang," ucap Youra.

"Gak usah mengalihkan pembicaraan. Youra Chrysanthemum." Lio langsung menyebut nama lengkap dari Youra.

It's Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang