Lio kembali membuka ponselnya, melihat room chat dirinya dan teman Youra. Ia duduk pada samping kasur miliknya, dengan tangannya yang masih setia memegang ponselnya.
Daiva
Gue Lio
Youra knpa?Lo masih aja gak tau?
Dia liat lo di Gramedia kemarin./Read.
Lio melihat ke arloji hitam miliknya yang ada di tangan kirinya. "Masih jam setengah enam sore," gumamnya.
Lio kembali memasukkan ponsel miliknya itu pada saku celananya, kemudian ia pergi ke dapur meninggalkan kamarnya. "Ma, Lio mau ke rumah Youra. Kayaknya Lio tau Youra kenapa," ujarnya setelah ia mengecup punggung tangan Mamanya itu.
"Iya Sayang, hati-hati, ya," pesan Mama. Kemudian Lio langsung pergi ke halaman dengan dan mengendarai sepeda motor berwarna merah miliknya itu.
Ia melaju dengan kecepatan sedang, mengingat akan pesan dari Mamanya tadi. Ia mengendarai motornya itu menuju ke arah rumah Youra, bersamaan dengan banyaknya kendaraan lain di jalan raya tersebut.
Lio memberhentikan sepeda motornya itu setelah ia sampai di depan halaman rumah Youra. "Assalamualaikum, Youra?" Lio mengetuk pintu rumah Youra setelah ia mengucapkan salam.
"Waalaikumsalam. Eh Lio, ada apa, Nak?" tanya Ibu Sena setelah ia membuka pintu rumahnya.
Lio mengecup punggung tangan Ibu Sena. "Youra nya ada, Bu?" tanya Lio.
"Ada. Memangnya ada apa? Tumbenan loh kamu ke sini sore-sore begini?" tanya Ibu.
"Ada yang harus Lio bicarakan sama Youra, Bu," jawab Lio.
Ibu mengangguk. "Oh, iya masuk aja kalo gitu." Ibu mempersilahkan Lio untuk memasuki rumahnya.
Ibu pun pergi ke dalam kamar Youra untuk memanggil anaknya itu. "Youra, ada Lio di depan," ucap Ibu.
Youra yang baru saja selesai mandi pun terkejut dengan apa yang di sampaikan oleh Ibunya. "Iya, Bu." Youra hanya mengatakan itu, dan Mama segera pergi dari dalam kamar Youra.
"Sebentar, ya. Youra nya baru selesai mandi," ucap Ibu pada Lio yang tengah duduk di sofa ruang tamu.
Lio mengangguk dengan tersenyum. "Iya, Bu. Makasi," ucapnya. Kemudian Ibu kembali pergi ke ruang keluarga untuk menonton televisi. Ia tak mau mengganggu urusan anaknya tanpa anaknya memberitahu padanya.
Selang beberapa menit kemudian, Youra keluar dari dalam kamar dengan ia yang mengenakan piyama berwarna merah maroon menghampiri Lio.
Youra duduk di samping Lio. "Ada apa?" tanya Youra tanpa basa-basi.
"Gue mau jelasin sesuatu ke lo," jawab Lio.
"Apa yang perlu dijelasin?" tanya Youra ketus.
Lio meraih tangan Youra dan menggenggamnya. "Ra, sebenarnya waktu itu di Gramed—"
"Lo tau dari siapa? Daiva?" tanya Youra memotong ucapan dari Lio.
"Iya. Tapi gue mau jelasin dulu, Ra. Gue mau minta maaf." Lio mengucapkan hal tersebut dengan sungguh-sungguh.
"Gue mau jelas—"
"Gak ada yang perlu dijelasin. Semuanya udah jelas." Lagi dan lagi Youra memotong ucapan Lio.
Youra menarik kembali tangannya yang semula di genggam oleh Lio. Ia meraih ponselnya, kemudian mencari sesuatu di dalamnya. "Nih. Zhya ada chat gue," ucapnya dengan memperlihatkan room chat dirinya dan Zhya.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me!
Teen FictionAku Youra, Youra Chrysanthemum. Ini kisah ku dengan seseorang yang bernama Darelio. Aku diam-diam menyukainya, yang entah akan berapa lama rasa ini akan bertahan di dalam hubungan pertemanan ini. Aku tak tahu, ia merasakan hal yang sama atau tidak...