Youra di sini. Di pantai, dengan ditemani oleh suara ombak dan angin yang sejuk, menerpa kulit wajahnya yang cantik. Tubuhnya yang dibalut oleh dress putih, dan mengenakan cardigan berwarna biru muda, terlihat sangat cantik dengan rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai.
Youra berjongkok di tepi pantai, dengan tangan kanannya yang memainkan air pantai dan pasir putih di depannya. Di lihat dari kejauhan, ada seorang lelaki yang sedang memotret pemandangan indah di depannya. Lelaki itu terus tersenyum, saat ia melihat perempuan yang ia potret juga tersenyum, karena memainkan pasir-pasir putih itu.
"Masih suka pantai, ya?" Youra menatap ke arah sumber suara. Ia sedikit mendongakkan kepalanya, karena seseorang yang ia lihat itu cukup tinggi.
Zafran ikut berjongkok di samping Youra. "Kenapa di sini?" tanya Zafran dengan matanya yang terus menatap pada gelombang ombak.
Youra menggeleng. "Gak-papa. Pengen aja ke sini." Zafran beralih menatap ke arah Youra. "Mau bohong apa lagi lo, Ra?" batin Zafran.
"Gue tau gue cantik, tapi gak harus dilihat-in terus." Zafran tersenyum, dengan apa yang diucapkan oleh Youra. "Temenan sama Lio, jadi ke ikut, ya, sifat pede-nya." Youra tak menggubrisnya, dan justru ia malah berdiri pergi meninggalkan Zafran.
"Loh, Ra? Jangan tinggalin gue. Kalo gue di culik tante-tante girang gimana?" Youra mengedikkan bahunya, dengan terus berjalan. Sementara, Zafran ikut berdiri dan pergi menyusul Youra.
Zafran menarik tangan Youra, yang membuat Youra mendekat pada tubuh Zafran. Youra yang mendapatkan pergerakan itu tak dapat mengelaknya. Ia hanya bisa diam, saat tubuhnya dan Zafran hanya berjarak beberapa centimeter saja. Nafas Zafran yang terasa hangat menerpa dahi Youra, karena tingginya tubuhnya Zafran. Detak jantung Youra berasa hampir saja meledak, karena ulah dari Zafran itu. Sementara Zafran hanya tersenyum, dengan tangannya yang terus menggenggam tangan Youra erat.
Zafran menyelipkan anak rambut Youra, yang menutupi sebagian wajah cantiknya. "Gue suka sama lo, Ra." Satu kalimat itu mampu membuat Youra diam tak berkutik. Ia merasa seakan-akan bumi berhenti berputar, tubuhnya yang tak bisa ia gerakkan, juga mulutnya yang Kelu untuk mengeluarkan suaranya.
Zafran mendekatkan wajahnya perlahan-lahan, pada wajah Youra. "Gue suka sama lo, Ra." Zafran kembali mengulang kalimat itu, lebih jelas dan lebih dekat lagi dengan Youra.
Youra melepaskan genggaman tangan Zafran, kemudian mendorong tubuh Zafran. Zafran yang mendapatkan dorongan yang kuat dari Youra, tak ingin berhenti di situ saja. Ia kembali menarik tangan Youra, dan langsung memeluk tubuh Youra dengan erat. "Gue suka sama lo, Ra. Gue sayang sama lo. Gue cari lo kemana-mana selama bertahun-tahun ini, dan akhirnya gue bisa temuin lo. Gue suka sama lo, di saat kita baru aja ketemu di rumah, yang di mana waktu itu gue sapa lo duluan. Gue tertarik sama lo, Ra." Youra sungguh tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa diam tak menjawab kalimat dari Zafran, maupun merespon pelukan dari Zafran.
"YOURA!" Mendengar teriakan itu, Youra segera mendorong Zafran untuk melepaskan pelukannya. Ia melihat ke arah kiri, dan di sana sudah ada Lio dengan tatapan tajamnya.
Lio berjalan mendekat ke arah Youra. Lio menatap ke arah Zafran terlebih dahulu dengan tatapan matanya yang tajam, kemudian ia menarik tangan Youra agar mereka menjauh dari Zafran.
Youra diam, ia hanya mengikuti langkah kaki Lio yang membawanya. Ia tak bisa marah tentang pada saat Lio di dan Zhya di dalam kelas, karena ia pun melakukan hal sama dengan Zafran beberapa detik yang lalu. Ia merasa sudah dipergoki sedang berduaan dengan lelaki lain, di belakang Lio.
Lio melepaskan genggaman tangannya, saat ia dan Youra sudah lumayan jauh dari Zafran. "Udah pelukannya?" Lio menatap tajam ke arah Youra, sementara Youra hanya menundukkan kepalanya saja.
"Gue ada di depan lo, bukan ada di bawah lo!" Youra perlahan mendongakkan kepalanya, menatap ke arah mata Lio. "Udah pelukannya?" Lio kembali mengulang pertanyaannya.
"G-gue gak bermaksud buat gitu, Yo." Youra membantah pada apa yang diucapkan oleh Lio. "Terus apa? Mau bohong lagi?"
Youra kembali menundukkan kepalanya. "Kenapa nunduk lagi?" Lio mengangkat dagu Youra, dengan tangannya. "Kenapa?" Lio mulai kembali lembut dengan ucapannya. "Tadi gue liat lo pelukan sama Zhya di kelas." Lio menarik tubuh Youra, dan memeluknya dengan erat. "Maaf. Nanti gue jelasin semuanya. Biar lo tenang dulu, ya?" Youra mengangguk.
"Woy! Nempel mulu kayak perangko!" Baik Youra maupun Lio, mereka melepaskan pelukannya dan melihat ada Gery di belakang mereka. Setelah puas mengejek keduanya, Gery segera berlari ke arah di mana Zafran berdiri.
"Ganggu aja, curut satu!" gerutu Lio. Kemudian ia kembali menarik tangan Youra. Ia membawa Youra untuk duduk di tepi pantai. "Tadi apa yang lo liat tentang gue sama Zhya itu salah paham, Ra. Gue juga gak tau kenapa dia bisa ada di sekolah, dan dia tiba-tiba masuk ke kelas terus minta maaf ke gue. Dia pengen gue tetap lanjutin perjodohan itu, tapi gue langsung tolak. Terus gue liat lo ada di deket pintu, terus gue cari-cari lo ke rumahnya Zafran. Di sana cuma ada Gery aja, terus kata gue kalian pergi ke pantai."
Youra menatap lembut ke arah Lio. "Tadi yang lo liat juga salah paham, Yo." Lio ikut menatap ke arah Youra. "Gak usah di jelasin. Gak-papa. Gue tau kok, lo gak bakal gitu. Gue percaya sama lo sepenuhnya."
"Tapi gue udah bohongin lo soal—"
"Soal apa? Yang lo bisa kendarain motor? Yang lo manfaatin gue buat cari bukti itu? Atau yang mana? Gue udah tau semuanya. Gak perlu di jelasin lagi."
"Maaf."
"Gak perlu minta maaf. Gue juga mungkin kalo ada di posisi lo bakal bingung juga. Tapi, gue mau tanya satu hal sama lo."
Youra menaikkan satu alisnya. "Mau tanya apa?"
Lio menarik tangan Youra, dan menggenggamnya. "Lo sebenarnya ada perasaan lebih gak, sama gue? Atau lo sepenuhnya cuma manfaatin gue aja?"
Youra menggeleng. "Gue deketin lo bukan semata-mata karena buat cari bukti aja. Tapi yang sebenarnya itu, gue sama lo ketemu karena takdir, bukan karena rencana gue. Gue juga ketemu lagi sama Gery waktu baru banget masuk ke SMK. Di situ, Gery duluan yang chat gue di Instagram. Dan, dari situ gue baru manfaatin lo, Yo. Sebelum-sebelumnya, gue emang udah suka sama lo, walaupun emang kita berantem terus setiap hari. Dan mungkin, lebih duluan gue suka sama lo, daripada lo suka gue. Gue suka sama lo, waktu pertama lo ke rumah gue waktu baru banget masuk SMP."
Lio benar-benar terkejut, dengan pernyataan dari Youra padanya. Ia tak menduga bahwa Youra akan segamblang itu, untuk mengungkap segalanya padanya. Tapi, jauh dari lubuk hatinya, ia benar-benar sangat bahagia.
"Ayok, sini main! Kapan lagi kita bisa ke pantai!" Gery berteriak pada Youra dan Lio. Kemudian mereka berdua berlari ke arah Gery dan juga Zafran, yang sedang asyik bermain dengan pasir putih itu.
Zafran hendak mendekati Youra, namun Lio yang melihat itu segera menarik tubuh Youra, dan memeluknya dari samping ke arah pinggang Youra. Youra pun hanya bisa tersenyum geli, dengan yang Lio lakukan padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me!
Novela JuvenilAku Youra, Youra Chrysanthemum. Ini kisah ku dengan seseorang yang bernama Darelio. Aku diam-diam menyukainya, yang entah akan berapa lama rasa ini akan bertahan di dalam hubungan pertemanan ini. Aku tak tahu, ia merasakan hal yang sama atau tidak...