"Ra? Buka pintu kamarnya, ayok main sama Lyora aja," ucap Lio, sambil terus mengetuk pintu kamar Youra.
"Maaf soal yang tadi, gue tadi cuma bercanda doang," ucap Lio menyesal.
"Bercanda lo gak lucu!" teriak Youra dari dalam kamar.
"Iya gue tau, gue minta maaf. Sekarang ayok keluar dulu," ucap Lio.
"Males gue! Gak mood!" jawab Youra.
"Emang lo gak mau sop jamur bakso nya?" tanya Lio, yang berharap Youra untuk keluar dari kamarnya itu.
"Gak! Gue udah kenyang diledekin!"
"Ra, gue minta maaf. Gue gak bermaksud buat ngeledek lo."
"Ra, ayok dong buka dulu pintunya, ya?"
"Ra, nanti sehabis makan kita beli es krim coklat, emangnya kamu gak mau?"
"Udah gak-papa, gak usah di bujuk, dia kalo lagi sensitif emang suka menyendiri!" Ayah berteriak dari arah dapur yang tengah membantu Ibu memasak.
"Mending kamu makan aja sini, Nak," ajak Ibu.
"Tapi masa Youra nya gak makan, Bu?" tanya Lio.
"Nanti juga dia kalo laper keluar sendiri," jawab Ayah yang mewakili Ibu untuk menjawab pertanyaan Lio.
Lio tampak kebingungan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke arah meja makan yang terletak tak jauh dari dapur.
"Urusan Youra biar nanti dulu, sekarang makan lebih penting," batin Lio.
Ibu tampak sedang menata sup jamur bakso yang telah dimasak tadi ke dalam mangkuk yang cukup besar. Sedangkan Ayah tengah mengambil empat piring untuk dirinya, Ibu, Lio, dan juga Youra yang ia pikir tak lama kemudian juga Youra akan menghampiri mereka bertiga di ruang makan.
"Lio, tolong Ayah ambil air putih di kulkas," ucap Ayah.
"Iya, Yah." Kemudian Lio pergi untuk mengambil air putih yang Ayah maksud.
Setelahnya, Lio kembali bersama dengan Ibu yang sudah membawa semangkuk sup jamur bakso.
"Youra beneran gak mau makan?" tanya Ibu, sambil mendudukkan dirinya di kursi.
"Iya Bu, Youra katanya beneran marah, deh," jawab Lio. "Tadi juga sempat Lio bujuk buat beli es krim tetap aja, Bu," jelas Lio.
"Hm, ya sudah kalo gitu kita makan aja dulu, ya." Ayah menengahi keduanya.
"Ayok Lio, dimakan." Ibu mempersilahkan Lio untuk mengambil makanannya.
Lio hanya tersenyum, dan mengambil piring yang kemudian ia isi dengan nasi dan sup jamur bakso tadi. Ibu dan Ayah pun mengambil makanannya.
"Sehabis makan nanti beli es krim, 'kan?" Youra sudah berdiri di samping Lio untuk menagih janjinya.
"Hah?" Lio tampak sangat speechless dengan apa yang dikatakan Youra barusan.
"Sehabis makan nanti beli es krim, 'kan?" Youra mengulang kembali pertanyaannya tadi.
Lio tampak kebingungan dan melirik ke arah Ayah dan Ibu yang ada di depan dan samping kanannya itu.
Ibu dan Ayah yang ditatap demikian hanya menganggukkan kepalanya, kemudian Lio pun ikut menganggukkan kepalanya setelah melihat ke arah Youra.
Youra kemudian duduk di samping kiri Lio dan menggerakkan tangannya untuk mengambil nasi serta sup jamur bakso yang telah Ibu buat.
Tanpa ba-bi-bu, Youra langsung melahap makanan yang ada di depannya itu.
***"Mau belinya dua, ya," ucap Youra dengan tangannya yang terus mengelus bulu halus milik Lyora.
![](https://img.wattpad.com/cover/356425222-288-k130873.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me!
Teen FictionAku Youra, Youra Chrysanthemum. Ini kisah ku dengan seseorang yang bernama Darelio. Aku diam-diam menyukainya, yang entah akan berapa lama rasa ini akan bertahan di dalam hubungan pertemanan ini. Aku tak tahu, ia merasakan hal yang sama atau tidak...