•224• Bab 01

2.1K 140 0
                                    

malam ini hujan turun mengguyur kota jakarta, untung saja Aldo telah tiba dirumahnya dan kini ia sedang berada diruang tengah menikmati snack yang ia beli.

"Do"

Aldo yang sedang memakan snack menoleh ke arah Shani

"kenapa bun?"

"mau lanjut kemana abis lulus sekolah?"

"Masih lama kali bun"

"Udah masuk kelas 12 harus udah nentuin buat kedepannya sayang"

"yang jelas Aldo pengen di indo aja"

"bunda ga mempermasalahkan hal itu, mau di indo atau pun diluar, yang penting kamu udah punya tujuan yang pasti, biar gampang kalo nanti mau daftar" jelas Shani

"iya bunda, nanti aku tanya Ashel"

Shani menatap heran pada putranya itu "kenapa tanya Ashel do?"

"aku pengen se kampus sama dia hehe"jawabnya seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"kamu ini ada-ada aja, yang penting kamu harus kuliah, bunda ga mau sampe kamu ga kuliah ya"

"iya bundaku, eh bunda Aldo mau cerita boleh?"

"boleh, cerita apa emang?"

"2hari yang lalu Aldo ketemu sama bapak-bapak "

Flashback

Aldo tengah mengendarai motornya selepas mengantar Ashel berobat, ia melihat sebuah mobil terparkir disebrang jalan, nampak biasa saja namun sepertinya bannya kempes
karena Aldo mempunyai sifat kemanusiaan yang tinggi (hahaha)
ia melipir menghampiri mobil tersebut, dan melihat seorang laki-laki yang sudah berumur sekitar 45 sedang kebingungan.

"kenapa pak mobilnya?"tanya aldo sembari menyetandarkan motornya

pria tersebut menoleh, namun ia sempat diam menatap Aldo dengan lekat-lekat, Aldo yang ditatap nampak kebingungan apakah ada yang salah dari bajunya atau dia salah dalam bertanya tadi?

"pak"

"eeh i-iya ini bannya kempes sepertinya bocor juga, saya ga bawa ban serepnya dan saya ga tau harus cari bantuan kesiapa saya baru kembali kesini lagi"ucap pria itu

"ohh gitu, ya udah biar saya panggil orang buat angkut mobil bapak, gimana?"

"serius?"

"iya pak, bapak pulangnya saya anter aja sekalian "

"kalo itu tidak merepotkan kamu ayo"

"sebentar saya tlp orangnya " Aldo sudah menelpon pemilik bengkel mobil untuk mengangkut ketempatnya.

"ayo pak"
Aldo mengantarkan pria tersebut sampai kerumahnya

"terima kasih ya atas bantuannya"
"ini ada sedikit buat gantiinbensin kamu"ucap pria tersebut sambil menyerahkan uang lima lembar seratusan.

Aldo tersenyum "terimakasih pak, bukannya saya tidak menghargai, tapi saya ga bisa nerima uang itu, saya ikhlas bantunya pak tanpa pamrih"

"siap nama mu?"

"saya Aldo, maaf pak saya harus segera pulang udah larut malam"

"jangan panggil saya bapak dong, om aja,baik do, terimakasih sekali lagi semoga kita bertemu lagi, ini rumah saya bila kamu sedang butuh bantuan disekitar sini bisa langsung aja kesini ya"

"baik pak eh maksudnya om, saya duluan ya"

Aldo menarik tuas gasnya pergi dari sana.

Flashback off

•224 (Today, tomorrow, Forever)•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang