"kenapa lo kaya liat setan" Zean"apasi gue gapapa" Aran
Timbang menimbang Apel sudah selesai mereka juga sudah kebagian masing-masing Apel yang akan dibawa kevilla, karena hujan sudah reda mereka memutuskan untuk kembali ke villa, kini Aldo membonceng Aran, karena sudah malam ia takut Ashel sakit dan kedinginan.
"Shel kamu jaga diri disana ya" ucap Aldo memasang muka sedih
"alay lo do" Marsha
"ya ampun Marsha kamu ko begitu sama aku"
"jijik banget sumpah" gumam Zean
"Flo diem mulu sariawan lo" Aldo
Flora hanya melirik Aldo sepintas lalu kembali menatap layar ponselnya
Ia merasa aneh dengan sepupunya itu, tapi ia selalu berpikir positif mungkin emang lagi sariawan.Kini Aldo sudah menjalankan motornya, ia sengaja berada dibelakang mobil agar bisa melihat punggung Ashel.
"Do"
Zean memecahkan keheningan yang sedari tadi hanya suara kenalpot motor dan mobil yang mengalun dikupingnya"apa?"
"lo ga curiga sama kecelakaan lo?"
"hah maksud lo?"
"ya lo ga ngerasa aneh gitu sama kecelakaan lo yang tiba-tiba ditabrak"
"emmmm engga sih, ya udah lah lagian gue sama Ashel masih baik-baik aja"
"iya sih, tapi kenapa lo ga usut tuntas kasus lo ini"
"gue males kalo harus bulak-balik new york Ran, gue cuma mau disini sama Ashel, kalian dan keluarga gue, gue sama Ashel udah selamat aja gue udah bersyukur ran"
Aran kembali diam, sebenarnya ia ingin sekali mengatakan sesuatu yang terus mengganggu pikirannya, namun ia tak ingin itu bakal menajdi pemicu kerusakan pertemanan dirinya dan Aldo
Tak lama mereka sampai, disambut Anin mereka langsung masuk dan gantian untuk mandi."Om"
"apa do?"
"kata ayah, dia mau kesini besok"
"boleh dong, mumpung weekend kan, kita sekalian liburan disini"
"Hahah iya om"
"tapi beneran gapapakan?"
"gapapa dong, supaya istri om juga ada temennya yaitu Bunda kamu"
Aldo tertawa dan kembali bertanya
"Dulu waktu diBandung rumah om dimana?"
"kata ayah om se sekolah ya sama dia?"
"iya dulu kita sesekolah berempat, ayahmu,Shani, om dan tante Anin, kalo sekarang tuh apa namanya sikre sikre"
"Circle om circle Hahah"
"lah iya itu, kita teman deket banget dulu, sampai kuliah pun kita masih bareng, tapi ayah mun itu harus pergi ke Belanda dan Bundamu juga harus ikut dengan mamanya keJakarta, makanya kita jarang bertemu lagi dulu, ya sampai suatu ketika akhirnya takdir kembali mempertemukan om dan ayah mu, tapi dia dengan wanita lain dulu belum ada Zean hahah"
Aldo, Aran dan Zean mendengarkan cerita masa muda Arkan, sesekali mereka tertawa karena jokes yang Arkan buat.
Disisi lain Ashel sudah rapih menggunakan Hoodienya, ia menuruni tangga dan berpapasan dengan Flora
"Shel" Flora menyapa Ashel
"kenapa Flo?"
"emm gapapa haha, gue ke atas ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
•224 (Today, tomorrow, Forever)•
Genç Kurgu(Cerita ini hanya fiksi tidak ada sangkut-pautnya dengan kehidupan tokoh didalamnya)