Dua Minggu berlalu Aldo terus menemani Ashel ia selalu menceritakan bagaimana mereka bisa dekat sampai jadian. Namun tetap saja tidak ada perubahan, Ashel masih belum bisa mengingatnya.
Tepat di hari ini, Ashel sudah bisa pulang dari rumah sakit, ia akan langsung pulang ke Indonesia, begitu pun dengan Aldo, meski seharusnya ia pulang pada minggu lalu namun Aldo memaksa untuk pulang bersama Ashel.
Setelah Check-in dan semua barang lolos dari pengecekan kini Aldo dan juga kedua orang tua Ashel tengah duduk menunggu pesawat mereka siap untuk Take off.
"aku beli kopi dulu ya, kamu mau nitip sesuatu ga?"
Ashel hanya menggelengkan kepalanya, lalu kembali menatap ponselnya, semenjak amnesia Ashel menjadi seseorang yang lebih pendiam, bahkan seperti bukan dirinya, Arkan dan Anin pun heran dengan perubahan sikap Ashel.
Aldo kembali dengan membawa dua kopi ditangannya untuk Arkan.
"yakin ga mau?"
"engga, makasih"
"lagi liat apasih?" Karena penasaran Aldo memajukan kepalanya mendekati muka Ashel, reflek Ashel menjauh, yang membuat Aldo tersenyum.
Tak lama pesawat yang akan mereka tumpangi sudah siap untuk ditumpangi, mereka segera bergegas pergi ke kabin.
"nanti aku mau ajak kamu ke suatu tempat yang suka kita kunjungi di jakarta, pokonya sampai sana kita harus mai-"
Aldo tidak melanjutkan bicaranya ia menoleh ke arah Ashel, rupanya sedari tadi ia berbicara tidak didengar Ashel, karena gadis itu Fokus pada novelnya sambil menggunakan earphone.
Aldo hanya bisa tersenyum tabah.
"duh" Ashel ingin membuang air kecil, namun ia takut jika harus sendiri
"do""emm"
"do" Ashel mengguncangkan lengan Aldo pelan, membuat Aldo membuka matanya dan melihat Ashel
"sorry ganggu, gue mau ke toilet do"
"hah"
"gue mau ke toilet"
"ohh ya udah sana"
"t-tapi gue takut"
dasar penakut bantinya
"ya udah ayo aku temenin"
"serius?"
Aldo mengangguk, lalu ia berdiri dan berjalan mengekori Ashel.
"bentar ya tungguin"
"iyaa, sana masuk"
tak lama Ashel keluar
"ayo"
"kirain rasa takutnya juga ikut lupa" gumam Aldo sembari terkekeh
"hah, Lo ngomong apa?"
"engga, gue ga ngomong apa-apa kok"
"gue boleh minta tolong lagi ga?"
"apa?"
"earphone gue mati, boleh pinjem ga?"
"boleh"
Aldo memberikan earphonenya pada Ashel.
"makasih"
Saat Ashel akan membawa earphone tangan Aldo menarik pelan tangannya membuat jarak mereka menjadi dekat.
Aldo semakin mengikis jarak antara mukanya dan Ashel semakin dekat"tapi ga gratis" bisiknya
"maksudnya?"
Aldo tersenyum smirk, membuat Ashel sedikit takut
![](https://img.wattpad.com/cover/356706746-288-k798700.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
•224 (Today, tomorrow, Forever)•
Fiksi Remaja(Cerita ini hanya fiksi tidak ada sangkut-pautnya dengan kehidupan tokoh didalamnya)