•224• Bab 06

1.8K 152 3
                                        

Angin malam menerpa wajah tampan seorang lelaki yang berada di balkon kamarnya yang tengah bingung memikirkan bagaimana cara berbicara jujur pada kekasihnya, sedangkan keberangkatan ke new york sudah semakin dekat.

Bahkan barang-barangnya sebagian sudah dikirimkan kesana tadi sore.

drtt drtt

Aldo merogoh kantongnya untuk mengangkat tlp, ternya itu Ashel.

"Sayang. kamu kemana aja sih?"tanya Ashel karena sedari tadi ia mengirim pesan namun tidak ada balasan dari Aldo

"Hp aku di charge sayang" Alibinya

"ohh gitu"

"kamu lagi apa?"

"aku lagi dibalkon lagi liat bintang"

"oh ya, sama dong aku juga lagi liat bintang"

"emang ya kita tuh jodoh banget" ucap Ashel sambil tertawa

"hahah, emm kamu besok kemana?"

"besok? belum tau, kamu mau ngajak aku main lagi? kangen ya?"

"iya aku kangen terus sama kamu"

"ceilah si Aldo" keduanya tertawa
saat sedang asik berbicara Shani memanggil Aldo.

"Aldo, turun sayang bunda mau bicara"

"cell aku tutup dulu telponnya ya, bunda manggil"

"iya sayang aku mau tidur duluan deh"

"iya good night cantik"

"too ganteng"

tutt telepon dimatikan Ashel.

Aldo turun dari kamarnya, saat sampai dilamtai dasar ia melihat ada Shani sedang duduk diruang tengah.

"ada apa Bun malem²?

"besok kamu ajak ashel kerumah ya"

"mau ngapain bun?"

"kita buat acara makan malam bersama sebelum kamu berangkat"

"Paginya ajak ashel jalan-jalan setidaknya sebelum kamu pergi kamu pake waktu untuk bersama Ashel sayang"

"harus banget aku berangkat lusa ya Bun?"

"bagaimana lagi kamu sudah menyetujui itu"

"aku setuju tapi ga lusa juga berangkatnya"

"ya itukan nenek kamu yang ngide"

"aku masih ragu buat jujur ke Ashel bun"

"bunda yakin Ashel bakal memaklumi itu sayang, optimis jangan over thinking dulu ya"

Aldo hanya menghela nafasnya lalu menaikan kakinya kesopa dan kepalanya ia taruh dipaha Shani.

"nenek tuh kenapa selalu ngekang aku sih bun?"

"karena dia sayang sama kamu do"

"engga, nenek tuh dari dulu suka marah-marah ke aku, aku ga salah aja dia suka nyalahin, baru sekarang-sekarang nenek baik ke aku suka ngasih hadiah, suka nanya kabar, dulu aku selalu dibedain sama sepupuku yang lain"

"udah jangan gitu ah ga baik, kan sekarang nenek udah ga gitu sama kamu, kalo pun masih seperti itu kamu kan masih ada bunda"

"bunda"

"apa sayang?"

"aku jadi penasaran sama ayah"

ucapan Aldo membuat Shani yang sedang mengelus rambut Aldo terhenti, pertanyaan 11tahun yang lalu kini kembali terdengar ditelinga Shani.

•224 (Today, tomorrow, Forever)•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang