Sudah dua minggu Aldo menjalani terapi dan ia sudah pulang ke apartemennya, kini ia sudah mulai bisa berjalan meski harus menggunakan tongkat, namun begitu ia termasuk yang paling cepat tinggal melancarkan jalannya.
"cape ya?" kini Shani yang menemani Aldo terapi, karena Zean pulang ke Indonesia ada urusan katanya.
"ya gitu bun, tapi aku semangat buat sembuh"
Shani tersenyum melihat semangat Aldo yang dari pertama mengikuti terapi sampai sekarang ia bisa berjalan dengan tongkat setidaknya ada kemajuan.
"Keadaan Ashel gimana bun?"sambungnya
"bunda belum liat keruangannya sayang, abis ini kita kesana ya, mau?"
"mau banget bunda haha"
"ya udah, gih udah dipanggil susternya"
Shani terus menyemangati Aldo
Dilain sisi Anin tengah mengajak ngobrol Ashel, meski tidak ada jawaban darinya.
"sayang ga cepe apa tidur terus, mommy kangen kamu"
namun tiba-tiba mata Ashel mengeluarkan airmatanya dan jarinya bergerak, buru-buru Anin menekan tombol darurat untuk memanggil doktek, tak lama mereka datang dan langsung memeriksa Ashel, rupanya dia sudah membuka matanya sedikit demi sedikit membuat Anin tersenyum dan menangis bahagia.
Ashel memegangi kepalanya yang terasa sakit
dokter melihat Ashel memegangi kepalanya ia langsung kembali memeriksanya, untung tidak ada yang serius pada kepalanya.
setelah Anin berbincang dengan dokter tentang kondisi Ashel sekarang, dan ia sudah di pindahkan keruang rawat biasa.
"sayang kepalanya masih sakit?"
"engga mommy, tapi kenapa aku bisa disini?"
"nanti mommy ceritain kalo kamu udah sembuh total ya"
"Daddy mana mom?"
"Daddy harus pulang ke Indonesia sayang"
Ashel menyipitkan matanya
"loh bukannya aku di Indonesia?"
" Kamu di new york sayang"
"Hah ko bisa" lagi-lagi Ashel dibuat bingung sebenarnya ada apa ini, ia mencoba mengingat-ingat namun kepalanya malah sakit.
"udah sayang jangan dipaksa kalo sakit"
Ashel hanya mengangguk
"kamu mau apel ga?"
"boleh deh mom"
tok tok tok
"sebentar ya mommy buka pintu dulu"
ceklek
"eh Shani, Aldo ayo masuk"
Senyum Aldo terus merekah saat memasuki kamar Ashel dan melihat Ashel yang sedang duduk di brankarnya dan langsung memeluk Ashel, namun gadis itu tidak membalas pelukannya yang membuat Aldo bingung
"sayang"
"........."
Aldo mengernyitkan keningnya kenapa Ashel tidak menjawabnya, dia malah menatap Aldo heran
"kamu siapa?" satu pertanyaan lolos dari mulut Ashel
Aldo melongo lalu tertawa mendengar pertanyaan itu, ia tau Ashel pasti sedang bercanda pikirnya
"sayang ga lucu ah, udah deh ga usah pura-pura gitu"
"siapa yang pura-pura, aku beneran ga tau kamu"
mimik muka Aldo berubah
KAMU SEDANG MEMBACA
•224 (Today, tomorrow, Forever)•
Novela Juvenil(Cerita ini hanya fiksi tidak ada sangkut-pautnya dengan kehidupan tokoh didalamnya)
