•224• Bab 10

1.4K 134 8
                                        

Tak terasa kini ia sudah masuk semester 8, dimana sebentar lagi dirinya akan lulus dari kampusnya, 3tahun lebih bukan waktu yang sebentar, apalagi neneknya selalu mencampuri urusannya, yang membuat Aldo jengah dengan sang nenek.
Hari demi hari sudah Aldo lewati tak sedikit pula masalah yang selalu datang, dan hubungannya dengan Ashel tahun demi tahun sedikit renggang karena keduanya yang sibuk dengan kuliah, apalgi Ashel yang sedang mengurus skripsinya membuat dirinya jarang mengabari Aldo, namun Aldo selalu yakin kalau hubungan mereka akan tetap berjalan meski jarangnya komunikasi.
Karena sebentar lagi Aldo akan pulang, karena dirinya mengajukan permohonan untuk belajar via online. untungnya Rektor mengijinkan untuk satu minggu.

"Om bara"

"kenapa Ref?"

"Bunda udah telpon belom, soal gue mau pulang?"

"sudah dan nyonya ga bilang ko sama nenek"

"bagus deh, soalnya kalo bilang, gue ga bisa pulang"

"memangnya tidak tanggung ya, sebentar lagi kan sudah mau lulus"

"gue mau ngajak Ashel kesini buat hadir dikelulusan gue"

"ceilah bucin-bucin"

"sirik kan lo?"

"engga tuh"

Karena sudah bekerja 3tahun lebih Bara dan Aldo sangat begitu dekat, karena apapun yang Aldo inginkan selalu di turutin Bara, kalo tidak Aldo suka tantrum wkwk.

"memang sudah disetujui pihak kampus?"

"udah dong, nih suratnya"

"kalo begitu, nanti saya kesepian disini hmm" Bara merubah mimik muka sedih yang di ikuti Aldo

"hmmm, peluk peluk"

"eits emangnya saya cowok apaan"ucap Bara

"ga gue gajih lo"

"aduh ancamannya tidak baik"

"ah udah ayo, gue mau siap-siap nih, mau pulang ketemu Ashel aduh ga sabar"

"kaya akur aja"

"dih maksud lo apa?"

"engga ah saya ga ngomong tuh"

"awas ya lo"

"ampun bos"

Keberangkatan Aldo ke Indonesia tiba, malah ini ia sedang berada dibandara bersama Bara yang mengantarnya.

"ini kalo pacar kamu nanyain gimana?"

"siapa?"

"Liana"

"ah anjir, dia bukan pacar gue"

"abisnya udah 3tahun ini dia ngintilin mulu udah kaya kuman"

"emang tuh kesel banget gue, padahal udah sering gue cuekin masih aja"

"itu kayanya suka"

"gue ganteng wajar banyak yang suka, tapi hati gue cuma buat Ashel seorang"

"masokkk" Keduanya tertawa,

Tak lama menunggu, pesawat Aldo akan segera Take off, dan kini ia akan masuk kedalam pesawat, masih diantar Bara, katanya biar ga lecet mangkannya diantar, kenapa bara bisa masuk sampai pesawat? ya udah jelas bandara ini milik perusahaan nenek Aldo di new york (misalnya ya namanya juga halu)

"Gue berangkat ya, lo jangan kangen"

"saya pasti kangen sih, meski sering dijailin juga tapi gapapa"

"bentar doang cuma seminggu"

•224 (Today, tomorrow, Forever)•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang