Zean dan yang lainnya sudah masuk kedalam tendanya masing-masing sedangkan Anin dan Arkan tidur di villa. Kini yang masih bertahan diluar hanya Ashel dan Aldo yang tengah membakar satu jagung sisa tadi dan memberikan pada Ashel.
"ni makan masih anget lo"
"buat lo aja"
"shel, jangan pake 'lo' tapi 'Aku' "
"emang harus banget ya"
"harus dong, kamu kan pacar aku"
"gue aja ga inget lo"
Muka Aldo langsung berubah sedih
"ya aku tau, tapi aku akan berusaha buat kamu inget aku lagi"
"Canda" Ucapny sambil terkekeh
"Tapi kalo lo cape, lo bisa ko buat nyerah" sambungnya
"aku ga akan nyerah, aku akan terus cari cara agar kamu kembali inget aku shel"
"segitunya"
"bukan segitunya shel, kamu itu bagian hidup aku, kamu tau ga pas kamu masih koma"
"ga tau, kan aku koma"
"ya makanya dengerin dulu"
Ashel terkekeh "ya udah lanjutin"
"aku selalu nyempetin liat kamu, meski dianter Zean kalo ga Bunda, pas tau kamu ga ada di ICU, pikiran aku udah kemana-mana shel aku takut, taunya kamu udah sadar, sumpah disitu aku seneng banget, tapi cuma sebentar taunya kamu ga inget aku"
Ashel mengusap bahu Aldo pelan
"udah deh jangan sedih-sedih gitu, kan udah disini"
Ashel merebut jagung yang sedari tadi Aldo pegang "keburu dingin, nanti ga enak"
"katanya buat aku aja"
"gue bilang gitu bukan berarti ga mau"
"Shel jangan pake lo gue ish"
"ah ribet" Ashel langsung menggigit jagung itu dengan lahap.
Padangan Aldo tak pernah lepas dari wajah Ashel yang tengah menikmati jagung bakarnya. Senyum yang terus mengembang membuat siapa saja akan terpana ketika melihatnya, namun senyuman itu hanya untuk gadisnya saat ini, karena semua orang tidak pernah melihat senyum Aldo yang semanis sekarang.
uhukk
Aldo langsung mengambil air minum yang berada tak jauh dari dirinya dan memberikannya pada Ashel.
"makan nya pelan-pelan ga bakal ada yang minta ko"
"makasih"
"shel"
"hmm?"
"aku pengen kamu terbiasa dengan keadaan aku disini"
"maksudnya?"
"aku pengen kamu anggap aku sebagai pacar kamu lagi, meski kamu belum ingat setidaknya kamu belajar buat mencintai aku sampe kamu inget semuanya"
"gue coba"
Aldo tersenyum dan merangkul pundak Ashel
"harus banget ni kaya gini"
"karena kamu suka kalo aku rangkul"
"terus apa lagi yang gue suka dulu"
Aldo menceritakan segala ke sukaan dan kebiasaan mereka dulu, sampai tiba kantuk yang tidak bisa ditahan lagi, kedunya tertidur di satu tenda sayang sama.
Aldo melenguh panjang, ia meraba-raba dan langsung terbangun mencari seseorang yang tidur bersamanya tadi malam.
"loh Ashel kemana?" Sebelum keluar tenda Aldo melihat jam dihpnya yang menunjukkan pukul 4 pagi.
Ia melihat sekeliling, tiba matanya melihat orang yang ia cari pun tengah duduk di bangku yang menghadap ke arah kota, tanpa pikir panjang Aldo langsung menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
•224 (Today, tomorrow, Forever)•
Teen Fiction(Cerita ini hanya fiksi tidak ada sangkut-pautnya dengan kehidupan tokoh didalamnya)