Setelah kejadian tadi siang, Ashel mencoba untuk benar-benar melupakan Aldo, ia tidak ingin mengenal Aldo sebagai pacarnya seperti yang dikatakan teman-temannya, percuma toh bila dia sudah mengingatnya apakah Aldo akan kembali kepadanya?, lagian jika benar Aldo kekasihnya harusnya dia terus ada disamping Ashel bukan malah sebaliknya ia tidak pernah memperdulikan Ashel.
Ashel melihat jam yang menunjukan pukul 8 malam, ia berjalan keluar kamar dan menuruni tangga, keheningan menyelimuti rumah itu, Anin dan Arkan seperti sudah tidur lebih awal malam ini karena besok mereka akan pergi keluar kota, dan tentunya Ashel tidak ikut, padahal dirinya ingin sekali ikut.
Sampai didapur ia membuka kulkas dan mengambil susu coklat lalu menuangkannya di gelas.
"Non"
Ashel yang sedang meminum susunya pun kaget, ia langsung mengusap dadanya dan melihat siapa yang berada dibelakangnya.
"Bibi ngagetin aja, untung ga ku sembur"
"aduh maaf ya non, saya kira apa tadi grasak grusuk"
"ihh emangnya aku tikus apa"
"maaf atuh non"
"bibi ko belum tidur?"
"ga bisa tidur non, kepikiran mulu sama anak bibi di kampung"
"loh emangnya kenapa bi?"
Kini mereka beralih duduk di dekat kulkas
"anak bibi sakit non, sekarang lagi dilarikan kerumah sakit"
Ashel menatap kasihan pada bi susi yang terlihat khawatir.
"jadi bibi mau pulang?"
"iya non, bibi sudah bilang sama tuan dan nyonya"
Ashel mengangguk paham, jadi besok dirinya benar-benar sendiri dirumah ini, tapi bukan masalah besar baginya, ia bukan penakut seperti Marhsa hahah.
"Aku doain semoga anak bibi cepet sembuh ya"
"iya makasih ya non"
"emmm bi"
"iya kenapa non?"
"bibi nanti kalo kesini lagi aku pengan itu apa kicimpring loh"
"ohh iya siap nanti bibi bawa ya"
"yang banyak ya bi"
"siap non"
"udah malem bi, tidur"
"iya non, selamat istirahat ya non"
"iya bi, bibi juga"
Ashel kembali masuk kedalam kamar dan langsung menarik selimut untuk tidur.
••••
Brakk
"kali ini gue ga setuju sama rencana lo" ucap wanita yang berada disalah satu rumah yang sudah tidak terpakai jika dilihat dari luar
"HEH gue mau Aldo sepenuhnya buat gue, gue ga mau nunggu lama-lama lagi"
"Tapi rencana lo nyulik Ashel terlalu beresiko li "
"gue ga peduli, sekalian aja gue bunuh dia biar kita sama-sama ga bisa Aldo miliki"
"Lo bener-bener gila Liana, yang kemarin aja udah terlalu berlebihan"
"terserah, yang jelas gue bakal tetep lakuin itu apapun yang terjadi, kita harus bergerak lebih cepat, Ares udah ketangkep bego"
KAMU SEDANG MEMBACA
•224 (Today, tomorrow, Forever)•
Fiksi Remaja(Cerita ini hanya fiksi tidak ada sangkut-pautnya dengan kehidupan tokoh didalamnya)