•224• Bab 16

1.1K 96 5
                                    

Hari wisuda Aldo telah tiba, acaranya berjalan dengan lancar dan sukses, bahkan Aldo menjadi mahasiswa terbaik disana.
Namun ada yang aneh dari acara wisuda ini, karena ternyata semua mahasiswa yang dinyatakan lulus hanya satu yang tidak datang
dia Liana orang yang dicari keberadaannya oleh Aldo, karena ingin sekali Aldo membalas rasa sakit yang di alami Ashel, namun sayang dia tidak pernah lagi muncul dihadapannya, namun dengan begitu yang membuat Aldo was-was dengan liana ia pasti tengah merencanakan sesuatu untuk dirinya atau Ashel, namun ia tidak ingin berburuk sangka terlebih dahulu.

"sayang kenapa bengong?"

"emm gapapa ko cuma masih ga nyangka aku bisa lulus tepat waktu"

Ashel tersenyum "ga mungkin seorang Refaldo ga lulus tepat waktu"

"selamat cucuku nilai ipk mu sangat bagus, nenek bangga padamu"

"makasih nek"

"kamu hebat"Shani

semuanya sudah memberi ucapan selamat pada Aldo

Akhirnya keluarga yang dulu dia inginkan benar-benar terjadi pada dirinya sekarang, rasanya sangat tenang bila melihat semuanya berkumpul seperti ini.

"Nanti malam kita diner ya, buat rayain kelulusan Aldo"Ucap Cio

Semuanya senang mendengar ucapan Cio, karena ini lah pertama kalinya mereka bisa merasakan diner bareng bersama keluarga.

Pulang dari kampus Aldo dan Ashel tidak langsung ke apartemen, Aldo mengajak Ashel ke salah satu cafe terkenal disana (bukan punya Liana, suruh pensi dulu dia, biar ga ngerusak momen) Ashel dan Aldo sudah memasuki cafe tersebut, ia memesan coklat panas karena Ashel tidak terlalu menyukai Kopi.

"sebentar lagi kita pulang" Aldo

"iya, aku udah rindu banget sama jakarta"

"rindu jakarta apa rindu yang lain"

"ish apaan sih"

"kamu ga pernah bosen cantik cell?"

"kamu ga pernah bosen bilang aku cantik?"

"sayangnya enggak, karena emang cantik"

"masya Allah"

"iya Masya Allah emang adzana ini"

Ashel tidak bisa menahan senyumannya

"apalagi kalo senyum gitu, matanya juga ikut senyum lagi"

"Aldoo udah ah"

"kenapa sih"

"malu"

Aldo mentap Ashel terus hingga membuat wajah Ashel sudah memerah

"ahahahah muka kamu lucu kalo merah gitu"

"udah dong ah malu aku"

lagi-lagi Aldo tidak bisa menahan senyumnya jika melihat Ashel, rasanya jika di suruh melihat Ashel bertahun-tahun lamanya pun ia akan mau.

dari cafe Aldo mengajak Ashel untuk membeli dress, untuk acara makan malam nanti, sampai dimall Ashel langsung memilih dress yang akan ia pakai nanti malam.

"kamu nanti pake kemeja warna apa?"tanya Ashel

"kayanya hitam deh"

"aku beli warna hitam biar warnanya seragam sama kamu"

"boleh, yang ini bagus sayang"

"terlalu seksi ga sih"

"oh iya juga sih, ini biar buat diner kira berdua"

•224 (Today, tomorrow, Forever)•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang