•224• Bab 31

1.1K 118 7
                                    

"Anjing anjing mau sampe kapan ni kita disini njing"

Sumpah serapah dari mulut Aldo sedari tadi terus keluar hujan yang tiada henti dan macet yang masih terus berlanjut membuatnya kesabaran benar-benar di uji.

Karena sudah benar-benar emosi Aldo langsung membuka pintu mobilnya dan langsung berlari

"Do" Zean dan Aran juga menyusulnya begitupun dengan Bara

Di bawah rintikan hujan yang cukup besar dan petir yang mengkilap dilangit tidak membuat Aldo gentar menghadapinya, ia terus berlari tanpa merasakan cape, meski rumah Ashel cukup jauh dari dirinya berada.

"Ashel tunggu aku shel"ucapnya dalam hati

Nafas Zean sudah tersengal-sengal perutnya sangat sakit

"lo d-uluan ran gu-e ga ku-at huh huh"

Aran dan Bara melanjutkan larinya menyusul Aldo

Tak terasa Aldo sudah semakin mendekati rumah Ashel, ia terus berusaha kuat untuk berlari
sampai didepan rumah Ashel, Aldo langsung membobol pintunya

Brakk

suasana hening tidak ada orang disana, ia mencari-cari sakelar lampu dan klik lampu menyala, tidak ada orang disana hanya ada satu pisau yang tergeletak didepan tangga.

Aldo mendekatkan dirinya rupanya tidak hanya ada pisau namun secarik kertas yang sengaja disimpan disana.
Aldo langsung membukanya

GUE TAU LO BAKAL KESINI DO, TAPI SAYANGNYA LO TELAT HAHAH, KALO EMANG LO SAYANG SAMA ASHEL LO TEMUIN DIA DISINI ******* CEPET YA SEBELUM TERLAMBAT.

DAN SATU LAGI JANGAN BAWA POLISI, LO SENDIRI KESINI.

Aldo meremas kertas itu dan melemparnya, ia langsung mencari-cari kunci mobil Ashel didalam laci meja untungnya ia mendapatkannya dan langsung pergi ke garasari dan langsung melajukan mobilnya.

wushhhh

"ALDO KEMANA WOY"

Aran samapai dirumah Ashel dengan tergopoh-gopoh bersama Bara dan Zean yang menyusul dengan sepeda yang ia ambil entah dari mana.

"towllomh"

ditengah suara hujan mereka mendengar samar-samar suara orang, rupanya itu suara dari satpam Ashel yang terikat dan mulutnya disumpal, Zean dan Aran langsung membantunya.

"Non Ashel diculik" ucapnya

"kayanya Aldo tau keberadaan Ashel"Aran

"Pasti ad petunjuk di dalam"zean

"Kalian tunggu disini" Bara langsung pergi ke dalam Rumah Ashel, ia melihat kertas yang sudah tergulung dan langsung membawanya.

"Tapi kita pake apa kesana anjir"Zean

••••

Plakk

Ashel yang masih memejamkan matanya langsung terbuka karena tamparan keras dipipinya sampai kupingnya berdengung dan meringis

"Bangun lo, merem mulu"

"lepasin gue"

"ck mana pangeran Lo hah, katanya dia masih sayang sama lo, tapi ko belum ada kesini"

"mau lo apa sih? kalo emang lo mau Aldo ambil aja gue ga peduli"

"utututu sebenarnya gue ga mau Aldo jadi pacar gue, gue cuma mau mainin hatinya, tapi ternyata susah ya hahah"

•224 (Today, tomorrow, Forever)•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang