Yun Shen Bu Zhi Chu kembali bersedih dikala sang ibu memilih untuk menutup dirinya lagi, kembali berlarut dengan kesedihannya. Beruntungnya setelah 6 bulan berlalu, Sizhui beserta paman dan kakeknya berhasil membujuk sang ibu. Paman dan kakeknya berjanji tidak akan pernah lagi menerima siapapun orang yang datang untuk melamar sang ibu, kecuali jika orang itu langsung dibawa oleh ibunya sendiri.
Sejak saat itu, tidak ada satupun orang yang berani mendekati sang ibu. Karena rumor soal sang ibu akan menebas kepala ketua sekte Jiang tersebar dengan cepat. Hal itu membuat pamannya mendatangi Lianhua Wu dan meminta maaf secara langsung. Jika ada yang bertanya siapa yang menyebarkan rumor itu, kita harus berterimakasih pada Lan Jingyi karena berkat usahanya lah akhirnya sang ibu terbebas dari orang-orang yang ingin mempersuntingnya.
“..an? A-Yuan?? Hei?? Kau sehat?”
“Ah?? Kenapa ibu??” Sizhui tersentak ketika mendengar suara ibunya yang memanggilnya sambil menepuk-nepuk pipinya.
Melihat Sizhui yang hanya berkedip polos, Lan Wangji menghela nafas lelah. Bagaimana tidak? Beberapa saat lalu, sang anak tertawa, marah, menangis, dan tertawa tanpa sebab. Ibu mana yang tidak khawatir ketika sang anak bertingkah laku seperti itu?
“Apa yang kamu pikirkan?” Sizhui hanya tersenyum malu-malu mendengar pertanyaan sang ibu dan menggelengkan kepalanya tanda tak ingin bercerita dan sang ibu pun mengerti. Sizhui mengalihkan pandangannya pada pemandangan di luar jendela, “Eh?? Sudah siang?? Kenapa cepat sekali?”
“Kau saja yang terlalu larut dalam pikiranmu. Ibu ingin memasak makan siang, ingin membantu ibu?” Sizhui mengangguk dengan semangat. “Sebelum itu, tolong bawakan buku-buku itu dan bagikan kepada teman-temanmu.” Sizhui mengangguk, lalu setelah merapikan pakaiannya, Sizhui dan sang ibu berjalan beriringan ke area dalam Gusu.
Kehadiran sosok Hanguang Jun di dapur memang bukan hal yang mengejutkan lagi, malah, mereka akan aneh jika tidak melihatnya di area dapur ketika akan memasuki jam untuk makan. Para murid yang sedang memasak untuk makan siang disana terlihat sedikit lebih tegang, namun, berusaha untuk menetralkan degup jantung mereka. Bahkan, disaat Hanguang Jun memotong sayur, menaburkan bumbu, mencuci beras, dan menghidupkan kompor, Hanguang Jun masihlah terlihat sangat indah dan menawan. Mereka yakin, meskipun Hanguang Jun tengah bermandikan lumpur, sosok itu tetaplah akan terlihat menawan.
Kedatangan, calon ketua sekte Lan, Sizhui, membuat suasana menjadi lebih baik. Jika diperhatikan dengan baik, meskipun kedua sosok itu tidak memiliki hubungan darah. Akan tapi, Lan Wangji dan Sizhui terlihat seperti seorang ibu dan anak kandungnya.
“Ibu, kita akan makan apa hari ini?? Apakah sama dengan yang lain?” yang dipanggil hanya menggelengkan kepalanya dan berujar dengan pelan, “Ikan panggang, sup ayam, dan sup iga teratai”
“Whooaaahh~ makanan kesukaan ayah. A-Yuan ingin mengupas teratai boleh?” setelah mendapatkan persetujuan dari sang ibu, Sizhui langsung mengerjakan tugasnya dengan riang gembira. Semua orang yang berada di dapur juga turut senang walaupun mereka yakin bahwa keduanya tengah menyimpan tangis dalam diam.
“A-Yuan, kemana kau akan melakukan perburuan besok?” Sizhui berpikir sejenak, mengingat kemana dia akan berpetualang besok. “Ah, ke desa Mo. Paman Chen yang memberikan tugas khusus, karena paman berpikir masalah kali ini cukup serius sekaligus menguji kemampuanku sebagai penerus sekte.”
Lan Wangji yang sudah selesai memasukkan semua bahan untuk supnya dan hanya menunggu air itu mendidih memilih menatap pada sosok anaknya. “A-Yuan, ibu tidak pernah sedikitpun menginginkanmu untuk menjadi penerus sekte. Jika nanti kamu merasa keberatan ataupun tertekan, katakan pada ibu. Ibu akan menyampaikan pada paman dan kakek. Ibu tidak ingin memaksakan apa yang tidak ingin kamu lakukan.”
Semuanya terhenyak mendengar perkataan yang keluar dari mulut sang Hanguang Jun. Jangan tanyakan kondisi Sizhui, dia kini tengah menatap sang ibu penuh haru dan mengangguk cepat. “Ibu, ibu tenang saja. A-Yuan tidak pernah merasa tertekan sedikitpun. Ibu tidak perlu merasa khawatir pada A-Yuan. Dan lagi, sebagai anak Yiling Laozu dan Hanguang Jun masa A-Yuan tidak memiliki pencapaian yang membanggakan?”
“Kami tidak butuh itu. Melihat kamu yang tersenyum dan bahagia saja itu sudah cukup.” Sizhui meletakkan tangkai teratai yang sudah ia kupas dan memeluk sang ibu dengan erat. Lan Wangji tertegun sejenak sebelum akhirnya membalas pelukan sang anak.
“Selesaikan bagianmu. Ini sudah waktunya makan siang. Kita akan bergabung dengan mereka.”
Ya, tapi, Hanguang Jun tetaplah Hanguang Jun. Di momen mengharukan itu dia seakan menampar Sizhui dengan kenyataan bahwa sang ibu adalah orang yang sesuai dengan gelarnya.
•
•
•
Bab pertama telah usai…
—
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
WILD DESTINY
RandomWei Wuxian yang dibangkitkan kembali karena permintaan tulus dari seseorang yang memiliki hati yang murni, bersih, dan tulus, harus menghadapi takdir barunya yang liar. Sosok yang dijuluki Yiling Laozu itu terlahir ke dunia manusia dengan identitasn...