[A/N: Di awal, nama "Jaehyun" akan ditulis sebagai "Jeffrey Park" untuk kepentingan cerita]
⌖⌖⌖
Ketika gelap menyelimuti seisi kawasan Gwansang-do, Gyeonggi, saat itu tak ada yang tahu perbuatan ilegal yang telah berlangsung di sebuah rumah. Di ruang tamu yang gelap, kedua pria dengan sarung tangan karet, penutup kepala serta masker tebal sibuk mengurus sesuatu.
"Selebihnya kau tahu apa yang harus kau lakukan kan, Johnny?" tanya salah seorang pria berlesung pipi.
"Kita sudah melakukan ini ratusan kali, Jeffrey, meskipun tak pernah mudah" jawab Johnny mengangkat enteng tubuh seorang wanita berusia 25 tahunan. Ia memasukkan tubuh berdarah itu ke dalam sebuah plastik hitam besar dan membawanya keluar kamar.
Pria yang dipanggil 'Jeffrey' tadi lalu membuka botol-botol yang mereka bawa, berisi campuran sodium hipoklorit berkadar kuat dan senyawa lain, lalu menyiramkannya pada lantai yang telah mereka lap. Campuran itu ia gunakan untuk menghilangkan jejak darah dan DNA.
"John" panggilnya lagi. "Kau sudah membersihkan semua sidik jari di lantai 2 juga, kan? Jangan sampai sidik jari 'anak itu' terbaca oleh forensik"
"Beres. Aku sudah mengelap semua benda di rumah ini dengan cairan khusus, seperti biasa"
"Baiklah" sahut Jeffrey.
Johnny mengamati temannya yang lagi-lagi menyiramkan sesuatu. "Apa itu?"
"Campuran yang kugunakan untuk menghapus DNA darah di lantai pasti berbau klorin yang sangat pekat, jadi aku akan menetralkan baunya dengan larutan kristal askorbat" jawab Jeffrey.
Pria itu kemudian mengedarkan pandang dan menemui sebuah foto yang terbingkai figura di atas meja. Tampak seorang wanita cantik dan seorang pria manis dengan bola mata boba yang besar sedang tersenyum. Wanita di foto itu adalah wanita yang kini telah terbungkus dalam kantung mayat yang dibawa Johnny.
"Maafkan aku" batin Jeffrey dalam hati. "Kau seharusnya tak perlu mati jika tak ikut campur urusan kami"
"Tak salah boss Park memintamu menjadi cleaner di family kita, kau begitu luar biasa, Jeff" pujian Johnny mengalihkan fokusnya. "Oh, sebenarnya aku tak boleh memanggilmu santai begitu. Kau kan anak boss, Mr. Jeffrey Park"
"Hahaha, tidak perlu formal begitu, Johnny. Cukup panggil aku seperti biasa. Kau kan sudah mengabdi pada ayahku bertahun-tahun. Aku sudah menganggapmu seperti saudara" Jeffrey tersenyum.
"Dan sebenarnya, tidak ada anggota lain yang tahu bahwa aku adalah anak boss Park selain anggota family yang berada di dalam mansion"
Setelah mereka membersihkan darah dan semua jejak di ruangan itu, dan bau anyir darah serta klorin telah ternetralkan, mereka pun beranjak dari sana.
"Oke, sudah selesai. Kita tak boleh berlama-lama disini. Bantu aku membereskan sisanya, kemudian kita pergi dari sini"
⌖⌖⌖
Tengah malam itu, keduanya segera pergi dari kawasan tersebut untuk melenyapkan jasad dan barang bukti di gedung pembakaran milik Park Family. Gedung itu dulunya adalah bekas rumah duka yang tak terpakai dan jauh dari permukiman, kemudian dibeli oleh Park Family untuk melenyapkan jejak-jejak mereka.
Usai memasukkan dan membakar semuanya dalam tungku ruang kremasi, Johnny bersandar pada sebuah kursi dan mengeluarkan rokoknya, sementara Jeffrey baru saja mengakhiri panggilan dari seseorang.
"Dari 'Lab'?" tanya Johnny.
"Iya, kita harus segera mengembalikan 'anak itu' ke Lab setelah ini" balas Jeffrey.
Melihat temannya tak bergeming, Jeffrey memanggilnya lagi.
"Johnny?"
"Kira-kira, sampai kapan ya kita akan melakukan ini Jeff?" tanya Johnny sambil menyulut batang tembakaunya.
"Entahlah, tapi aku tak mau melakukan ini sampai mati. Aku sudah muak" jawab Jeffrey dengan tatapan menerawang. "Suatu saat aku akan keluar dari family untuk memiliki kehidupan sendiri"
"Bagaimana denganmu? Kau mau ikut?" tawarnya.
⌖ to be continued ⌖
KAMU SEDANG MEMBACA
ATONEMENT [Jung Family] ✔
FanfictionJung Jaehyun, putra kedua dari boss organisasi mafia akhirnya memutuskan untuk keluar dari family. Pria yang dulunya berstatus sebagai cleaner dan caporegime di Park family itu ingin memiliki kehidupan baru dan memulai dari awal. Dalam perjalanannya...