Ch 22 : The Mafia's Confession

438 43 6
                                    

"𝙻𝚘𝚟𝚎 𝚒𝚜, 𝚝𝚑𝚊𝚝 𝚢𝚘𝚞 𝚊𝚛𝚎
𝚝𝚑𝚎 𝚔𝚗𝚒𝚏𝚎 𝚠𝚑𝚒𝚌𝚑 𝙸 𝚙𝚕𝚞𝚗𝚐𝚎
𝚒𝚗𝚝𝚘 𝚖𝚢𝚜𝚎𝚕𝚏"

—𝙵𝚛𝚊𝚗𝚣 𝙺𝚊𝚏𝚔𝚊

⌖⌖⌖

[A/N : Cerita ini tidak mengandung SARA dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk sengaja menyinggung pihak lain.

Jika ada sedikit bagian yang menyangkut agama, itu karena terinspirasi dengan mafia Italia yang kadang berkaitan dengan agama katolik (seperti Vincenzo).

⌖⌖⌖

(Jaehyun's POV)

"Jaehyun-ah, aku mencintaimu"

Jaehyun membiarkan pikirannya berkelana, mengingat perkataan Taeyong, malam di waktu pemuda itu menciumnya. Sementara jari dan matanya berkoordinasi untuk mengakses dan mendownload rekaman suara di laptop yang tengah ditekuninya.

Sembari menunggu proses pengunduhan, ia menyandarkan diri ke sandaran kursi, sementara benaknya mulai memutar ulang kejadian yang terjadi kemarin, ketika Doyoung menelepon Taeyong.

.
.
.
.
.
.
.

(Flashback)

Drrt drrt

Getar handphone Taeyong dini hari itu membangunkan pemiliknya dari tidur. Saat pria itu membuka kedua matanya, saat itu jugalah Jaehyun ikut terjaga.

Tidak, sebagai seorang caporegime sebelumnya, Jaehyun tak pernah sepenuhnya membiarkan dirinya terlelap. Ia tak pernah tidur sampai benar-benar kehilangan kesadarannya, indranya yang telah terasah tetap tajam mengawasi keadaan.

Ditambah, sebelum itu, Sungchan sempat berkata padanya untuk tetap mengawasi Taeyong, karena anak itu merasa Taeyong menyimpan sesuatu yang mungkin akan membahayakan dirinya sendiri.

"Ukh, siapa yang meneleponku malam-malam begini?" kata Taeyong lirih. Dan ketika Taeyong keluar dan menutup pintu kamarnya pelan-pelan, Jaehyun pun ikut bangkit dan menempelkan telinganya untuk mendengar percakapan di balik pintu.

"Ada apa, Doyoung-ah?"

"Doyoung?" batin Jaehyun dalam hati. Ia tak pernah mendengar nama itu sebelumnya. Siapa laki-laki ini?

"Timku akhirnya telah berhasil mendapatkan data kapan batch meeting itu akan diadakan"

Suara dari seberang telepon itu samar sekali, namun Jaehyun yakin dengan pendengarannya yang tajam. "Batch meeting?" pikirnya. "Oh tidak, tolong jangan bilang—"

Seketika itu tangannya terasa beku dan nafasnya tercekat. Ia memang belum bisa memastikan, namun satu-satunya tempat yang berkaitan dengan istilah itu adalah Lab milik Paragon.

Untuk apa Taeyong akan mendatangi batch meeting di Paragon Lab? Apa ternyata selama ini ia gagal menebus perbuatannya dan Taeyong tetap ingin balas dendam?

Itu tindakan yang sangat berbahaya! Berhadapan dengan unit khusus seperti tim Lucas saja cukup susah untuk subjek Lab seperti Jeno dan Sungchan, apalagi jika Taeyong yang orang biasa menghadapi seluruh VIP dan bodyguardnya.

ATONEMENT [Jung Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang