Paragon Hospital, Geumho, Gyeongsangbuk.
Seperti yang dikatakan Junmyeon pada Jaehyun sebelumnya, syukurlah keesokan harinya kedua anak itu sudah sadar dan bisa makan, berbicara, dan melakukan aktivitas dasar lainnya, walau belum boleh terlalu banyak bergerak.
Sang dokter mengabari Jaehyun mengenai kondisi kedua anak itu dan meminta pasangan Jung untuk datang menjenguk jika bisa, karena ia masih harus menangani banyak pasien yang lainnya.
Malam itu, keluarga Jung datang lagi mengunjungi Jeno dan Sungchan. Keduanya sangat terharu dan tidak menyangka mereka tidak ditinggalkan, justru kembali dikunjungi beramai-ramai.
"Jeno, Sungchan" ujar Jaehyun menyapa keduanya. "Bagaimana keadaan kalian?"
"Jauh lebih baik, ahjussi. Ini berkat ahjussi, terima kasih banyak" kata Jeno sambil menunduk dalam untuk beberapa saat. Sungchan pun mengikutinya.
"Sama-sama. Syukurlah kalau begitu" kata sang pria itu menampakkan lesung pipinya. "Sungchan-ah, kepalamu sudah tidak sakit?"
Sang anak yang lebih kecil menggeleng cepat. "Tidak sama sekali, ahjussi. Nih, lihat" katanya menggoyangkan kepala dengan lucu.
Taeyong dan Mark ikut tertawa kecil melihat kedua anak yang manis itu. Jaehyun kemudian memperkenalkan kedua anggota keluarga Jung itu pada para subjek tersebut.
"Jeno-ya, Sungchan-ah" panggilnya dengan akrab. "Ini adalah keluargaku, Taeyong dan Mark. Mereka juga ingin ikut menjenguk kalian"
Di tengah-tengah perkenalan itu, dokter Kim Junmyeon datang mengetuk pintu ruangan mereka. "Jaehyun-ssi" panggilnya. "Aku akan menjelaskan soal kondisi mereka, juga soal perawatan lanjutan yang akan kami berikan. Bisa ikut denganku sebentar?"
"Tentu" kata Jaehyun, kemudian menoleh pada Taeyong. "Jagiya, kau mau ikut?"
Sang pria bermata boba itu menggeleng kecil dan tersenyum sekilas. "Hmm... kurasa aku mau disini dulu dan berkenalan lebih banyak dengan kedua anak ini" katanya.
"Mereka sangat manis" pujinya lagi, membuat kedua anak di depannya tersipu.
"Haha baiklah, sepertinya kalian cocok" Jaehyun ikut tersenyum. "Kalau begitu, nanti aku akan menjelaskannya juga padamu"
Sepeninggalnya Jaehyun dan Junmyeon dari ruangan itu, Taeyong dan Mark kembali berbincang dengan Jeno dan Sungchan. Kedua anak itu sangat senang karena selama ini mereka hanya bisa bercakap-cakap berdua. Apalagi ada Mark yang umurnya tak begitu jauh berbeda dari keduanya.
"Oh, jadi dia anak yang diceritakan ahjussi saat di mobil kemarin" pikir Jeno dalam hati sambil melirik Mark. Di saat itu, Mark tengah menarik lengan hoodienya sampai ke siku, dan tanpa sengaja menampakkan lengan bioniknya. Anak itu selalu memakai lengan panjang di luar ruangan agar tak menarik perhatian. Hal tersebut tentu membuat Jeno dan Sungchan terkejut.
"Mark hyung" panggil Sungchan masih tercengang. "Wah keren sekali, apa benda yang terpasang di bahu hyung itu?"
"Ah, ini? Ini lengan bionik atau prostetik" kata Mark menunjukkannya kepada kedua anak yang kini berbinar melihatnya. Ia juga menunjukkan pangkal bahu tempat lengan itu terpasang.
"Kenapa lengan hyung harus dipasang lengan bionik?" tanya Jeno dengan lugu.
"Itu karena lenganku sebelumnya putus, Jeno-ya" balas Mark.
"Putus?!" kedua anak itu memekik bebarengan. "Dari bahu?"
"Kenapa itu bisa sampai terjadi, hyung?" tanya Jeno dengan ekspresi ngilu, sementara Sungchan menggigit jarinya. "Kejadian apa yang menimpamu sampai seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATONEMENT [Jung Family] ✔
FanfictionJung Jaehyun, putra kedua dari boss organisasi mafia akhirnya memutuskan untuk keluar dari family. Pria yang dulunya berstatus sebagai cleaner dan caporegime di Park family itu ingin memiliki kehidupan baru dan memulai dari awal. Dalam perjalanannya...