"Jagiya?"
"Oh iya, aku sampai lupa belum mengabari jagi karena dari tadi situasinya darurat" gumamnya sebelum menjawab panggilan. "Aku seharusnya sudah menjemput mereka di Itaewon"
"Yeoboseyo?" ujar Taeyong di seberang begitu sang pria Jung menerima panggilannya. "Jaehyunie, kenapa kau belum sampai? Apa urusan di Daegu masih belum selesai?"
Jaehyun berpikir sejenak. Ia tak mau membiarkan Taeyong tahu soal ini, karena mereka bisa saja terseret urusan Lab lagi.
"Iya, jagiya. Aku minta maaf belum sempat mengabarimu" ujar pria itu pelan. "Apa kau bisa pulang sendiri bersama Mark untuk kali ini saja? Aku benar-benar minta maaf. Sepertinya ini masih lama"
"Tidak masalah" kata Taeyong. "Tentu. Oh, atau bagaimana kalau kami menyusulmu kesana sesekali? Nanti kita bisa pulang bersama"
"Tidak perlu, jagiya" Jaehyun menolak. "Ini sudah cukup malam dan jarak dari Itaewon ke Geumho lumayan jauh"
"Tidak, tidak apa-apa. Mark bilang ia ingin berjalan-jalan ke tempat yang agak jauh. Kurasa dia bosan disini" balas Taeyong sambil tersenyum dan mengusap rambut Mark.
"Tapi nanti kalian tersesat. Aku juga akan segera pulang segera setelah selesai" Jaehyun masih berusaha berkelit.
"Aku bisa mengikuti share locationmu, kan?" ujar Taeyong, tapi kemudian ia menyadari sesuatu dan membalikkan pertanyaannya. "Perasaanku saja, atau sepertinya kau tak mau kami menyusulmu, Jaehyunie?"
"Bukan begitu—"
"Kalau bukan, paling tidak tolong kirimkan lokasimu"
Jaehyun tertegun. Ia memang sadar bahwa Taeyong punya intuisi yang tajam, tapi ia tak menyangka pemuda itu bisa menebak seperti itu. Pria berlesungpipi itu tak ingin menutupi dan membuat Taeyong kecewa padanya, karena itu akhirnya ia pun jujur.
"Baiklah, aku sedang berada di Paragon Hospital, di Geumho. Kalau kalian memang mau menyusul kesini, akan kukirimkan lokasinya"
Kini giliran Taeyong yang tercekat dan mematung. Paragon Hospital? Bukankah itu rumah sakit yang diduga berkaitan dengan mafia Park dan Lab?
"Kenapa kau bisa berada disana? Bukankah harusnya urusanmu di Daegu?" tanyanya was was.
Sang pria Jung kemudian menceritakan semua kejadian yang dialaminya, mulai dari tak sengaja bertemu Sungchan hingga kini menunggu di ruang tunggu operasi. Kecuali bagian dimana dia menembak Lucas. Hal itu menepis kecurigaan kecil di benak Taeyong.
"Apa yang kupikirkan?" batinnya dalam hati. "Jaehyunie hanya orang biasa yang kebetulan pulang searah dari Geumho dan menolong anak yang terluka. Sepertinya kecurigaanku berlebihan karena selama 10 tahun aku terus mengurus kasus noona"
"Eh, tapi kau bilang anak itu tertembak?" Taeyong kembali bertanya kritis. "Kenapa bisa sampai seperti itu? Apakah itu hanya ketidaksengajaan atau ada yang sengaja menembaknya?"
Jaehyun berpikir sejenak sebelum menjawabnya."Anak ini tadi bertarung dengan dua orang anggota mafia yang mengejarnya, dan salah satu dari mereka menembaknya"
"Tunggu, berarti anak itu—"
"Iya, dia juga subjek Lab seperti Mark, namanya Jeno. Dan bukan hanya Jeno, ada seorang subjek lain bernama Sungchan yang adalah adik Jeno"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATONEMENT [Jung Family] ✔
FanfictionJung Jaehyun, putra kedua dari boss organisasi mafia akhirnya memutuskan untuk keluar dari family. Pria yang dulunya berstatus sebagai cleaner dan caporegime di Park family itu ingin memiliki kehidupan baru dan memulai dari awal. Dalam perjalanannya...