Lantai Ground Paragon Laboratory. Di saat yang bersamaan
"Anak-anak, lari! Tinggalkan misi dan segera keluar dari situ!" perintah Taeyong pada Mark lewat google.
Tapi di luar dugaannya, ketiga anak itu masih terpaku di depan sosok Sehun yang menjulang. Doyoung dengan cepat meraih alat komunikasinya untuk menghubungi Jungwoo serta Winwin untuk menghentikan pemasangan bom dan bergegas membantu anak-anak Jung.
Namun sayangnya, jaringan itu tidak terhubung.
"Sial! Basement itu pasti sangat dalam hingga mereka tak bisa mendapat sinyal" rutuk Doyoung. "Pasti mereka sudah memasang bomnya setengah jalan saat ini"
Sekarang, mau tak mau mereka tetap harus menyelesaikan misi masing-masing atau semua akan terjebak dan meledak di dalam.
Mark berpikir keras. Ini di luar perhitungan. Apakah ia harus menuruti Taeyong dan lari, atau berusaha melawan balik?
"Tetap saja itu terlalu berbahaya, Mark" putus Doyoung mengambil alih. "Kalian bertiga sama sekali bukan tandingannya. Aku dan Taeyong pernah melihat statsnya dan itu sangat mengerikan. Kalian bisa terbunuh!"
"Ingat perintah appa kalian untuk tidak gegabah begitu menghadapi musuh yang jauh lebih kuat. Keselamatan kalian jauh lebih penting"
"Tapi..." kata Mark. "Kita tidak bisa meninggalkan misi begitu saja. Daddy, Jungwoo hyung dan Wiwnwin hyung juga sedang melakukan misi mereka"
"Timjang-nim bilang jika salah satu misi gagal, seluruh operasi ini akan gagal"
Doyoung menanggapi, "Rencana berubah. Angkat kedua tangan kalian dan mundur perlahan. Setelah itu, kita tunggu Jaehyun-ssi menyelesaikan misinya dan keluar membantu kalian"
"Apa kau tidak takut Park Sehun akan berbalik mengejar dan menyerang anak-anak?" Taeyong menyela.
"Park Sehun bukan orang yang peduli pada hal lain selain urusan utama mafia. Jika anak-anak mundur, dia hanya akan turun dan berjaga di basement, dan baru akan bergerak jika ada yang mengancam" ujar Doyoung.
"Dia juga belum tahu soal anggota tim yg lain" katanya lagi. "Kita masih punya peluang jika kembali dan menunggu Jaehyun-ssi"
Mark tetap bersiaga di depan Sehun dan malah mengambil ancang-ancang.
"Mark? Apa yang—"
"Tidak, kali ini giliran kami" kata anak itu. "Daddy sudah melakukan banyak hal untuk kami, sekarang kami yang akan membantunya"
"Mark hyung..." ujar Jeno.
"Semuanya, siaga" ujarnya lalu segera menerjang dengan kecepatan penuh. Ia meloncat tinggi untuk menendang kepala Sehun. Mark sebenarnya cukup yakin dengan kecepatannya, namun jantungnya mencelos ketika Sehun berhasil merunduk dengan cepat dan menghindari tendangan berputarnya.
Bahkan pria Park itu langsung menembakkan dua peluru tanpa ragu ke kepala dan dada Mark, tepat ke arah titik vital.
Mark terkesiap, ia harusnya bisa menghindari serangan itu, namun ia masih berada di udara.
"Jeno hyung! Tarik dia ke bawah!" seru Sungchan yang sedari tadi sudah berlari ke samping dan berusaha keras membaca gerakan Sehun, yang mengejutkannya bisa menyamai kecepatan Mark.
Jeno yang sudah mengejar menyusul Mark segera menarik tubuh kakaknya ke tanah, lalu segera melindungi Mark. Peluru itu lolos dan terjatuh berdenting di tanah.
Sungchan tidak lengah. Tanpa menunggu, ia langsung menembakkan pelurunya ke arah sisi kiri kepala Sehun yang sedang menoleh pada Jeno.
"Kena!" ujarnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATONEMENT [Jung Family] ✔
FanfictionJung Jaehyun, putra kedua dari boss organisasi mafia akhirnya memutuskan untuk keluar dari family. Pria yang dulunya berstatus sebagai cleaner dan caporegime di Park family itu ingin memiliki kehidupan baru dan memulai dari awal. Dalam perjalanannya...