[Tw: Murder, gunshot, blood]
⌖⌖⌖
Dongducheon-dong, Gyeonggi. 1 bulan kemudian.
"Kepalaku sakit!!!" jerit seorang anak lelaki berusia 12 tahun. "Sakit sekali, hyung!"
"Sungchan-ah!" seru anak lain yang berusia setahun lebih tua darinya, buru-buru mendekat. "Cepat minum analgesiknya!"
"Sudah, Jeno hyung" rintih Sungchan. "Biasanya akan reda dalam beberapa saat, tapi yang kali ini tak berkurang sedikitpun. Aku bahkan sudah meninum sampai dosis maksimal"
"Sungchan-ah..." kata Jeno lirih sambil memeriksa bagian kepala anak satunya. "Berarti mungkin..ini efek samping karena eksperimenmu belum sempurna. Biasanya mereka memberi obat khusus untuk menekan efek samping ini"
"Tapi setahun sejak kita kabur dari Lab, aku masih bisa bertahan dengan analgesik biasa, kan?" ujar Sungchan heran. "Kenapa kali ini tidak mempan, hyung?"
Jeno tiba-tiba jadi teringat perkataan seorang dokter wanita bernama Wendy yang membantu anak-anak batch Epsilon meloloskan diri pada hari itu.
"Apabila suatu saat terjadi sesuatu yang sangat gawat pada kalian di luar sana, pergilah ke Paragon Hospital dan cari dokter Kim Junmyeon. Dia adalah rekanku dan dia pasti akan membantu kalian"
Ia sebenarnya tidak mau kalau harus kembali ke tempat yang berkaitan dengan Lab, tapi ia bisa mempercayai dengan perkataan wanita itu. Lagipula, mereka juga tidak punya pilihan lain sekarang.
"Aku tidak tahu, Sungchan-ah. Tapi perkiraanku, analgesik biasa hanya bisa menahan efek sampingnya sampai waktu tertentu. Yang bisa mengatasinya hanya obat khusus itu"
"Apa kita harus ke Paragon Hospital sesuai perkataan dokter Wendy?" tanya Sungchan takut-takut.
"Iya, kita tak punya pilihan lain. Aku akan pergi dan membawakan obatmu" kata Jeno buru-buru menuju pintu keluar. "Kau tetap disini dan jangan kemana-mana"
"Tidak, aku ikut!" pinta Sungchan yang buru-buru menyusul. "Kita keluar dari Lab berdua dan bertahan hidup mengandalkan satu sama lain. Aku tidak mau hyung sendiri yang menghadapi bahaya di luar sana gara-gara aku"
"Jangan, Sungchan-ah" tepis Jeno. "Sekarang bukan saatnya untuk bersama-sama. Kita tidak tahu apa ada anggota Lab yang mengintai di dekat sana. Aku takut mereka mencelakaimu"
"Hyung, aku memang harus ikut, karena bisa jadi aku membutuhkan 'tindakan' di tubuhku" balas Sungchan berkeras. "Selain itu, kita sudah banyak melatih kekuatan kita setahun ini. Kita pasti bisa saling meng-cover. Bukankah kita sudah bersiap jika suatu saat harus berhadapan dengan mafia?"
⌖⌖⌖
Geumho-dong, Gyeongsangbuk. 3 jam kemudian.
Kendati tak memiliki handphone, ternyata mencari lokasi Paragon Hospital tidak sesusah itu, karena itu rumah sakit yang cukup terkenal. Keduanya menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Gyeonggi ke Gyeongsangbuk, menuju distrik Geumho hingga hari sudah gelap ketika mereka mencapai distrik itu.
[A/N: Gyeongsangbuk juga wilayah di luar Seoul, cukup jauh]
Untuk berjaga-jaga, mereka menggunakan pakaian yang tidak mencolok dan juga masker. Namun naasnya, ketika baru memasuki wilayah Geumho, dari kejauhan sosok mereka tak sengaja terlihat oleh kru 'hunter' mafia yang diperintahkan Johnny melakukan pencarian untuk menemukan subjek batch Epsilon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATONEMENT [Jung Family] ✔
FanfictionJung Jaehyun, putra kedua dari boss organisasi mafia akhirnya memutuskan untuk keluar dari family. Pria yang dulunya berstatus sebagai cleaner dan caporegime di Park family itu ingin memiliki kehidupan baru dan memulai dari awal. Dalam perjalanannya...