Bagian 19

672 82 16
                                    

Makasih yang udah setia sama cerita aku selama ini.
❤❤

.
.
.

Malam semakin larut, kecanggungan terjadi antara kedua nya, sama-sama berbaring telentang dengan menatap langit-langit kamar.

Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

"Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari" Kata-kata Jisoo kembali teringat dalam kepala Lisa "Apa selama ini memang aku salah?" Batin Lisa.. "Hah~ memang iya aku salah"

Lisa sepertinya sudah mulai menerima keadaan dan mengikhlaskan apa yang sudah di takdirkan pada diri nya.

Dia tidak ingin menyia-nyiakan dan kehilangan orang yang dia sayang.

Dia berbalik miring ke samping untuk menghadap Rosie yang tengah memejamkan matanya tenang.

Di hati lain ternyata Rosie juga tengah memikirkan tentang hubungan nya dengan Lisa, dia benar-benar kehilangan sosok Lisa dulu yang bisa di bilang sangat perhatian padanya.

"Hah~ sepertinya aku memang tidak boleh berharap banyak" Batin Rosie.

______

Burung berkicau cahaya matahari menyengat menusuk netra Lisa membuatnya meringis dan menutupi matanya dengan lengan agar terhindar dari cahaya.

Tapi dia seolah tersadar akan sesuatu yang berat terasa di atas perut nya.

Mau tidak mau dia membuka matanya untuk melihat ada apa di sana.

Hoel..!!! Ternyata kaki Rosie yang bersandar bebas di perut Lisa.

Saat ingin menyingkirkan kaki Rosie, tiba-tiba Rosie mengeluh dalam tidur nya, hingga mengangkat kakinya menjauhi perut Lisa membuat si empu bernapas Lega..

Tapi...

Bugh....

Lisa terjatuh karena tendangan Rosie.

_____

"Apa??? 25 juta?, yang benar aja mbak, ini kita semalam doang bukan 1 pekan, jangan mengada-ngada mbak" Rosie teriak terkaget pagi ini di depan resepsionis dengan tarif penginapan yang baru saja ia dan Lisa inapi tadi malam.

"Karena mbak harus ganti rugi atas kerusakan-kerusakan semalam, dan di total mencapai 25 juta" Terang nya

Rosie tetap tidak terima "heh mbak, itu tv harga nya paling 200ribu, lemari juga pasti nggak same sejuta, jangan nipu dong mbak" Sejak kapan Rosie rewel begini, biasanya juga dia tidak pernah se kritis ini tentang uang.

Lisa sepertinya sudah habis kesabaran, dia langsung merogoh dompet nya dan memberikan kartu kredit pada resepsionis.

"Lisaa!!!" Rosie hendak protes

"Sudah lah uang kita masih banyak, kita nggak bakal miskin hanya dengan mengeluarkan 25juta doang" Datar Lisa melenggang keluar.

___________
Mode telp.

"Eon, sudah satu jam loh aku menunggu driver pengganti, Jennie eonnie susah di hubungi, ini drivernya mana ko nggak datang datang cepat dong." Ucap Lisa pada Jisoo di telpon

"begini Lisa, ini masih dalam proses pencarian driver baru, ternyata susah di daerah sana. Kamu sabar dulu ya"


"lohh, aku harus sabar gimana lagi? Maksud eonnie aku harus nunggu lagi? berapa lama lagi?, nggak mungkin eon, kalo nggak bisa bilang!" kesal Lisa

Tut...

Kesal Lisa memutuskan panggilan Jisoo begitu saja.

di sini lain.

RELUNG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang