bagian 10

915 112 6
                                    



Terik matahari terhalangi oleh Kumpulan awan putih yang menghiasi langit biru terlihat sangat cerah pagi ini, namun lain halnya dengan wanita berpipi mandu yang Tengah menggerutu.

Mukanya sangat kusut dengan bibir yang ia majukan, suasana hatinya seperti tidak baik hari ini.

“mereka kemana sih?” melipat kedua tangan di dadanya

dia turun ke dapur setelah mengecek kamar adik dan mami nya, dapur pun sepi tidak berpenghuni,

“pergi pagi-pagi sekali kenapa tidak membangunkan ku” gerutunya.

“pagi Non Jennie” sapa supir Jiyoung baru saja akan masuk saat Jennie membuka pintu utama Mansion nya.

“eh ko bapak di sini? Terus mami Pergi dengan siapa pagi ini?”

“nyonya tidak pergi pagi ini non, Nyonya memang tidak pulang sejak semalam, maaf saya lupa mengabari non Jennie

“tidak pulang? Mami kemana pak?” tanya Jennie

“saya tidak tau non, mungkin nona bisa tanya kan nanti setelah Nyonya pulang, permisi non”

dia memang hanya di perintahkan untuk sekedar memberi tahu jika jiyoung tidak pulang, bukan untuk memberi tahu yang lain.

“eh tunggu pak,, tapi kalo Rosie kemana? Dia juga tidak ada”

“maaf non saya tidak tau non Rosie di mana, sejak semalam saat saya pulang pun Mobil non Rosie tidak ada di parkiran”

Aneh menurut jennie, bukankah semalam sejak kejadian di kolam renang itu, Rosie bersamanya, menemaninya tidur? Lalu dia mau kemana malam-malam pergi?

_____

Kamar Rawat Rumah sakit.

“Ayolah Rosie. Pesankan makanan yang enak, makan rumah sakit tidak enak” pinta manja Lisa pada Rosie untuk menyuruhnya memesan online makanan yang enak.

Pagi ini memang Lisa sudah sadar, luka di kepala nya tidak terlalu parah. Namun tetap saja Rosie memaksa Dokter untuk melakukan Rontgen, takut terjadi sesuatu dengan Lisa. Hasil nya akan keluar sore hari.

“Tidak.. Kau masih sakit Lisa”

“Ck. Aku sudah tidak apa-apa Rosie, ayolah sebagai teman yang baik kau harus membelikan ku makanan yang enak..” rengek nya

“Huh..? Teman? Sejak kapan kita berteman!”, cibir nya..

“Sejak kau tidur di rumah ku waktu di busan” santai nya

Rosie diam tidak menjawab

“Yasudah aku lebih baik tidak makan dari pada harus makan makanan itu.” Ambek Lisa.

Hati Rosie sangat lembut dan sensitif, dia kalo di gitu in suka nggak tega an orang nya.

“Baiklah tunggu sebentar.”
Rosie mengambil ponselnya dan mulai mencari menu yang sehat untuk Lisa..

Dia sangat fokus karena tetap memilih makanan yang sehat untuk Lisa hingga membuat Lisa terkekeh gemas dan menusuk nusuk pipi Rosie yang mengembung karena Memanyunkan bibir nya

Rosie tersentak dengan perlakuan itu, dia gugup, pipinya memerah, Lisa melihat itu bukannya berhenti malah semakin gemas dan mencubit-cubit kecil pipi Rosie.

“Bagaimana bisa pipimu selucu ini, seperti pipi tupai.” Gemas nya

Rosie semakin di buat salting oleh kelakuan Lisa..

Plak…

“Akh... Kenapa kau menamparku Lisa?”  Kesalnya

“Hehe maaf abis kau sangat menggemaskan” ujarnya tanpa dosa

RELUNG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang